Aku berjanji aku pasti akan kembali

73 1 0
                                    

Setelah Author vacum selama kurang lebih 1 tahun, kali ini Author akan membuat fic lagi yaitu Fic yang berada di Crossover Fandom ES21 & LoveLive! Jadi mohon koreksinya! Terimakasih!

Can I take the long time with you?

By Kinantan Taufiq F.

"Udah mau berangkat, Sen?", Tanya Monta kepada kawan caramelnya yang sedang terburu-buru.

"Iya nih, buru-buru banget….", Jawab Sena sambal tergopoh-gopoh mengambil tasnya.

"Lu yakin gak ngomong sama Kak Mamori?", Tanya Monta.

"Yah gimana ya? Tugasnya mendadak nih.", Jawab Sena masih tergopoh.

"Yaudah, selamat tinggal. Moga aja bakal ketemu lagi ya…", Monta menepuk pundak Sena, Ia merupakan satu-satunya sohib yang paling baik yang pernah ia temukan.

Sena langsung berjalan kearah ruang kepala sekolah disana ada Jumonji yang sedang nongkrong didepan toilet.

"Eh, dah mau berangkat?"

"I-Iya Kepala sekolah memintaku untuk segera membereskan barang-barang hari ini."

"Ouuh, yaudah. Ati-ati dijalan!", Pesannya pada Sena, dan dibalas anggukan olehnya.

Setelah ia menerima izin dari kepala sekolah, ia segera berangkat ke stasiun kereta api terdekat di Kanto, beberapa member Deimon Devil Bats menyaksikan kepergian sang Eyeshield.

"Mungkin dengan ini,jadwal latihan Deimon akan pending dalam waktu yang lama….", Ucap Mushashi pelan melihat Sena yang berdiri dalam antrean Loket Karcis.

"Bagaimana, Hiruma?", Musashi melirik Hiruma yang ada disampingnya, sementara Kurita menangis dengan sangat keras dibelakangnya.

"Anak itu….Pertama kali aku melihatnya ia adalah sebatas bocah….", Ucapnya pelan sambal melirik Sena dari kejauhan.

-Meanwhile-

"Bagi para penumpang Kereta Api tujuan Osaka silahkan untuk bersiap-siap.", Suara announcer terdengar jelas di telinga Sena, menandakan sudah saatnya ia pergi meninggalkan tempat lamanya. Ia mengambil tasnya yang ia letakkan di sebuah bangku. Ia melirik perlahan ke belakang, melihat pemandangan Kanto di sore hari, ia yakin bahwa ia akan kembalai untuk waktu yang sangat lama. Sebelum itu, ia ambil sepucuk daun musim gugur yang jatuh didekat kakinya, ia ambil pena disakunya, dan ia tulis sepucuk pesan di daun itu dan ia terbangkan mengikuti angin yang semilir di Stasiun.

Tap…tap….tap…. derap langkahnya memasuki gerbong kereta api sangatlah redam, hampir tak bersuara.

"Aku harap Mamori-nee-chan dapat mengerti hal ini.", ucapnya sangatlah pelan.

Ia duduk di bangku kosong bagian depan. Semua bangku telah dipreservasi oleh pemiliknya masing-masing. Ia membuka sebuah majalah yang terletak disebuah saku majalah, dibukanya artikel amefuto.

Tak sampai 15 Menit, Kereta api pun mulai berjalan, membawa Sena meninggalkan kota asal Deimon bertandang.

.

"APA?SENA PERGII?", Tanya Mamori tak percaya begitu mendengar teman-teman setimnya memberitahunya tentang kepergian Eyeshield 21 itu. Ia segera berlari menuju pintu depan dan menyusulnya ke stasiun.

"Tidak. Ini tidak mungkin, Sena tidak mungkin akan pergi!", Teriaknya dalam hati.

Namun, Stasiun sudah dalam kondisi sepi, hanya ada seorang Kakek yang sedang menyapu peron stasiun.

Mamori lemas ia langsung menangis di tempat ia takmampu lagi menahan isakan yang harus ditahannya, hingga sebuah suara menyadarkannya.

"Dia sudah dewasa. Sudah saatnya ia dapat menjaga dirinya sendiri."

Can I stay beside UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang