Hari ini hari minggu, langit berwarna biru cerah dengan puluhan awan putih menggantung disana. Hotel The Nature ramai oleh para pengungjung hari ini. Bukan untuk menginap disana, melainkan menghadiri acara pertunangan putra sematawayang Pandu Hadinata.
Para tamu sudah mulai memenuhi taman hotel yang dihiasi bunga warna-warni. Terlihat orang-orang menggunakan dresscode bernuansa putih dengan paduan coklat muda yang menambah kesan romantis.
Jeris duduk dikursi kecil menatap pantulan dirinya di cermin. Gaun putih membalut tubuhnya. Riasan make-up membuat wajahnya terlihat lebih dewasa.
"Ris.."
Suara lembut dari wanita paruh baya membuat Jeris menoleh. "Ayo keluar, semua tamu sudah menunggu.""Sebentar lagi, Ma" Jawab Jeris singkat.
Ibu Jeris mengusap lembut bahu putrinya. "Ayo, kita bahagiakan Jimy yang sekarang sudah di surga. Kita penuhi keinginan terakhir dia." Jihan berkaca-kaca melihat bayangan putrinya dicermin, dia mengusap lembut puncak kepala putrinya, "Kamu cantik sekali, Nak".
Jihan keluar dari kamar. Tak kuat menahan tangis, dia menangis terisak dibalik pintu.
Hari ini Jeris akan bertunangan. Hati Jeris ngilu bahkan hanya membayangkannya saja. Tanpa sadar air matanya mengalir. Namun, dengan cepat Jeris menghapusnya. Rasanya ia ingin sekali lari dari tempat ini, pergi kemana saja. Tapi, tidak mungkin. Sekarang hanya Jeris yang dapat mewujudkan keinginan terakhir Jimy. Kakaknya itu menginginkan Jeris menikah dengan sahabatnya. Tapi mereka sama-sama masih kuliah, jadi keluarga memutuskan untuk menunangkan keduanya.
Jeris menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.
"Ini demi lo, Jim."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tom and Jerry
Novela JuvenilPhantom : "Ris, gue gak mau lo mikir negatif tentang gue. Karena memang gue gak kayak gitu. Percaya sama gue." Jerrys : "Setiap kali gue mau percaya, lo yang selalu patahin kepercayaan gue. Semua yang lo lakukan, selalu maksa gue buat mikir negatif...