"Heeeeeelp......., somebody helmmpphhh..."
Teriakan yang samar-samar terdengar itu, berhasil menghentikan langkahnya. Ia memutuskan untuk pergi kearah sumber suara itu berasal, berbeda dari tujuannya semula, ke gedung utama Sekolah Menengah Atas terbesar dan terelit di Wokingham, West England ini.
Seorang pria berbadan jangkung bermata biru segera mencari sumber suara tadi, dan semakin lama mengarah ke lokasi yang tepat. Ia mempercepat langkah kakinya dari setengah berlari menjadi tergesa-gesa, karena baru disadarinya suara yang terdengar semakin jelas itu adalah suara yang sangat dia kenali. Suara gadis yang selama 1 tahun ini telah ia coba tolak kehadirannya. Seseorang yang ingin ditepisnya, namun tanpa sadar, justru mewarnai kehidupan dingin dan monoton yang dijalaninya.
Ia semakin dekat dengan suara gadis itu,
'Yuki!!.... ' jeritnya dalam hati, matanya terbelalak penuh geram, kakinya telah terhenti dengan tiba-tiba saat menyaksikan apa yang terjadi didepan matanya saat ini. Hanya berselang 5 detik, tangannya langsung mencengkeram pundak seorang anak remaja dan mendorongnya dengan keras, hingga remaja pria tersebut tersungkur ketanah, menyisakan jeritan ketakutan pada seorang gadis yang hampir saja menjadi pelampiasan nafsu bejatnya, dengan keadaan pakaian yang sudah terkoyak.Pria 27 tahun bermata biru itu, kini membabi buta melayangkan pukulan kerasnya beberapa kali pada seorang remaja pria. Tindakannya kembali terhenti, kala dilihatnya sekilas gadis muda yang semula ingin dijemputnya pulang itu berteriak sambil hendak berlari minta tolong, menjauhi tempatnya.
Seketika direngkuhnya tanpa ragu tubuh gadis yang histeris itu, untuk memberikan sedikit ketenangan."Hey, it's OK... I'ts OK, im here. Youre OK.!! "
Dengan lembutnya kata-kata tersebut ia ucapkan, tanpa melepaskan pelukannya pada si gadis, meski gadis itu terus memberontak mencoba lepas darinya justru semakin mengeratkan dekapannya. Sesekali ia melayangkan kecupan tulus pada surai kecokelatan gadis itu,
"Ssshhhh!!! It's alright, youre save now..... Im here. It's OK.... "
Gadis bermata hazel itu menangis sejadi-jadinya, membalas erat pelukan si penolong dengan tubuh gemetar. Keadaannya sudah lebih stabil dr sebelumnya.
Seakan waktu berhenti saat itu dan hanya detak jantung yang tak lagi beraturan kini terdengar. Tak pernah terpikir olehnya, dapat melakukan hal yang sedang terjadi saat ini pada seorang wanita. Kecuali pada Dolores, nenek yang sangat dicintainya.Seakan muncul dorongan kuat seketika itu juga, tak akan lagi takut akan perasaannya, ini nyata, dan yang diinginkannya hanya bersama gadis itu, melindunginya.
'Im not affraid anymore, Yuki!!..... I LOVE YOU!!! '(to be continued)
----------------------------------------------------------------------------------------------Assalamu'alaikum,
Hi everyone, im back again. Sebelumnya gomenasai, sorry banget wat yang udah vote di chapter prologue sebelum ini, ada sedikit editan karena gw kurang srek sama preview yg sebelumnya. Jadi gw delete n perbaiki sama yg ini.
Gimana RENDEZVOUSE, masih penasaran?? hope y'all like it and stay tune for the next chapter.
Silahkan, klo mo ngeluarin unek2 you all tentang apa aj soal tulisan ini, insya Allah gw bakalan welcome banget. It's nice to be red, but hey, let's use a nice language, ok 😊.Oiya, last but not least, makasi banyak, doumo arigato gozaimasu, buat semua yang udah nyempetin liat, baca, apalagi vote n komen cerita ini. Appreciate it y'all in my own way, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala membalasnya dengan kebaikan.
Write you soon...
AKA

KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUSE
FanfictionWhat am i, before you... A person from far away, made a numerous hugh breakpoint in my life. Im not afraid anymore, yuki.... I LOVE YOU!!