Sinar mentari memasuki jendela ruang makan sebuah bangunan rumah tua, ditengah kawasan pedesaan Wockingham, New England, UK. Udara pagi terasa begitu segar dibiarkannya masuk, seperti yang selalu dilakukannya di pagi hari, membiarkan jendela ruang makan keluarga terbuka membuat akses sinar matahari pagi semakin luas memasuki rumah oranye bernuansa khas pedesaan Inggris.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dolores, seorang wanita 70 tahun yang masih tampak muda dan bugar, sangat gemar melakukan kegiatan rutinnya itu setiap hari. Sambil menunggu kedatangan cucu kesayangannya untuk sarapan tuna sandwich dan segelas susu, dengan secangkir teh hangat dinikmatinya biskuit ginger bread man yang pagi tadi dibuatnya.
"Morning, love."
Seorang pria muda gagah dengan setelan kemeja putih berdasi motif biru, melayangkan kecupan singkat didahi putih dolores. Sambil mengancingkan lengan kemejanya dan meletakkan jas serta beberapa buku juga tas kerjanya, pria itu langsung menelan setengah gelas susu yang ada dihadapannya dan menikmati 2 potong sandwich tuna.
"Morning. You should find someone else to receive that, everyday. Not an old lady with a cup of tea. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ucap Dolores, yang dibalas dengan tatapan tajam pria tampan didepannya, setelah medapat kecupan dalam didahinya.
"Now-now, Nicholas. Don't give me that eagle eye. You could acknowledge very properly, every words of mine. And yes, i am very demanding what so ever, YOU WILL BE 27 this August, and that is not juvenile any longer. Do you understand!!"
tegasnya kembali melanjutkan.
"I love you, Nana!"
dikecupnya kembali dahi sang nenek dalam, setelah memasukkan sarapan yang sudah setengah tergigit kedalam kotak bekal, tanpa memperdulikan suara racauan yang belum berhenti sejak tadi. Nick sudah terbiasa dengan tiap kata-kata yang akan diucapkan nana-nya, dan dia mengingatnya dengan sangat jelas. Seperti sebuah kaset audio yang diulang, berkali-kali. Diarahkan langkah kakinya menuju pintu garasi, tempat kendaraannya menuju kantornya berada.