THREE

581 68 48
                                    


THREE




Sneekpeek

'Bukankah itu si gadis Asia, akhirnya ketemu juga. Aku tak perlu repot mencarinya lama.’ Celotehnya dalam hati.
Nick berniat memberhentikan mobil yang dikendarainya ketika melihat seseorang yang dirasanya mirip dengan kriteria Yuki, sedang berdiri membelakanginya disamping sebuah minivan. Namun begitu tak menyangkanya ia saat melihat Yuki dari posisinya berkendara yang Nampak seperti sedang menjadi korban kejahatan.

‘Apa yang dilakukannya, apa dia dirampok?!!’
Mata Nick membulat terkejut dengan dugaannya, sesaat kemudian ia memicingkan pandangannya yang masih berjarak 300m dari posisi Yuki saat ini. Perasaannya sedikit ragu, tapi terlihat memang gadis itu sedang dalam keadaan sulit. Tak ingin mengambil resiko, Nick mengganti gigi mobilnya dan mempercepat lajunya hingga didepan tempat Yuki berada.
Bloody hell!!!’
Sesampainya disana, Nick memarkirkan mobilnya dibelakang minivan silver metallic itu dengan rahang yang mengeras dan telapak tangan mengepal dengan pandangan tajam. Ia terlihat sangat marah, saat ini. Terbukti begitu saja pintu kendaraan yang selalu ia bawa bekerja itu, tertutup dengan suara yang sangat keras.

Hey!! Take your filthy hand off of her, you pervert!!” teriak Nick begitu geram.

What?!!!”


Sneekpeek end


“Kubilang, segera singkirkan tanganmu darinya!! Kau dengar!!” geram Nick kepada pemuda yang dicurigainya sedang berbuat kriminal kepada Yuki.

“Tuan muda Hoult??!!”

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Nick yang sedang mencengkeram kerah baju pemuda tadi dengan geramnya. Dan ketika Nick menoleh kekanan, betapa terkejutnya ia melihat Yuki yang sedang bersandar beberapa langkah darinya disebuah mobil asing. Matanya mengerjap, kaget, pikirannya menelaah akan apa yang sebenernya terjadi. Ia sama sekali tidak menyadari posisi Yuki.

Nick adalah salah seorang pemuda jenius didunia abad ini, bergelar professor dari universitas paling terkemuka di Inggris di usianya yang baru 27 tahun menjadikannya mudah sekali menduga-duga situasi mereka saat ini, namun ia termasuk pribadi yang sangat polos pada hal-hal yang sifatnya canggung, dan sekarang mereka tidaklah sedang dalam keadaan santai ataupun bersenda gurau.

What are you doing here? (apa yang kau lakukan disini?)” tanya Yuki dengan matanya yang bulat menatap Nick. Awkward. Benar-benar hening yang terjadi selang 3 detik setelah Yuki bertanya, dan saat-saat seperti inilah Nick rasanya ingin menjadi sebuah roket dan meluncur tinggi keangkasa, berharap tak pernah bertemu lagi dengan kedua orang yang terlibat kecanggungan dengannya kini, khususnya Yuki.

Do you know him?/You knew him?!”, tanya Nick dan pemuda yang masih dalam kurungannya itu sambil menatap Yuki, secara bersamaan. Mereka terdengar sangat kompak meskipun dengan intonasi suara yang berbeda, Nick dengan datarnya sedangkan pemuda yang satunya seperti anak kecil yang menantikan kado ulang tahunnya dibuka, Yuki sedikit meninggikan sebelah alis matanya dan menahan tawa ketika melihat mereka saling bertatapan dalam waktu singkat.

Could you take your hands off from my shirt, seriously!! I can smell your breath at this distance.” (Bisakah kau melepaskan tanganmu dari bajuku, aku dapat merasakan hembusan nafasmu pada jarak seperti ini)!”, ucap si pemuda asing berkacamata hitam. Dari kelakarnya, mudah ditebak bahwa pemuda yang baru dikenal Yuki ini adalah orang yang suka bercanda, berkata ‘nyinyir’ lebih tepatnya, sangat tipikal kids jaman now. Semua yang dihadapinya terasa seperti gurauan, tanpa berpikir kembali bahwa bisa saja saat ini mereka sudah terlibat perkelahian serius. Atau memang dasarnya ia pemuda yang selalu CERIA.

Who’s he, your uncle (Dia siapa, pamanmu)!”, gurauannya masih berlanjut,rupanya. Dengan logat Amerikanya sambil menoleh kearah Yuki, ekspresinya sangat mengejek bagi Nick, pemuda itu mengarahkan jari telunjuknya pada pria dewasa dihadapannya, apa dia tidak tau jika yang berada didepannya ini adalah seorang professor muda itu. Nick hampir terpancing oleh tingkah laku anak ABG didepannya, jika ia tidak ingat niatnya semula. Ia hanya menatap lekat-lekat pemuda yang nampak sebaya dengan si gadis Asia, ‘untuk apa meladeni bocah bau kencur ini, hanya membuang waktu berharga, Nana pasti sudah sangat khawatir dengan keadaan gadis ini.’ Pikir Nick.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENDEZVOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang