Author POV
Ara dan Hanny masuk ke ruangan serba putih tersebut dan menemukan sebuah tulisan di tembok berbunyi:
Seperti air yang akan memenuhi sebuah botol.
"Apa maksudnya?" Tanya Hanny.
Ketika mereka sedang berpikir,
Tiba tiba keluar air dari celah celah tembok dengan deras. Air mulai menggenangi lantai ruangan tersebut, dan terus menerus meninggi."Hanny, ayo kita naik ke atas, jika tidak kita mungkin akan tenggelam disini!!" Ujar Ara sambil menarik tangan Hanny untuk menaiki tangga.
"Enggak, aku enggak mau naik tangga itu. Terlalu tinggi. Aku takut!!" Teriak Hanny. Ia mulai mengeluarkan air mata.
"Come on Hanny...Please!! Kita bisa tenggelam disini. Aku ga mau mati disini." Balas Ara. Ara menaiki tangga lebih dulu.
"Okay...Let's do this...!!" Lanjut Hanny semangat.
...
Mereka berdua pun sampai di lantai atas. Tapi yang mereka temukan hanya sebuah lubang besar menganga di depan mereka dan sebuah pintu bertuliskan level 2.
Mereka menemukan selembar kertas yang bertuliskan:
Hanya 1 orang yang boleh lanjut ke level berikutnya, dan yang lainnya harus masuk ke dalam lubang.Tiba-tiba Hanny memegang tangan Ara dan menariknya ke sisi lubang.
"Maaf Ara, kau harus berkorban untukku. Aku mempunyai adik-adik yang harus ku rawat." Ucap Hanny.
"Tapi mungkin kita bisa melakukan ini bersama. Mengapa kau tega melakukan itu? Kumohon..." Isak Ara.
"Maaf Ara. Sebenarnya dari dulu aku membencimu karena kau selalu mengambil segalanya dariku. Kau merebut ranking di kelas, kau menyukai orang yang sama denganku, Bryan, dan kau selalu dipuji-puji. Sedangkan aku hanya dianggap sebagai pendamping mu." Balas Hanny setengah berteriak.
"Tapi aku tidak tau itu. Kita bersaing secara sehat. Aku juga nggak tau kalau kamu suka dengan Bryan, karena kamu nggak pernah cerita sama aku.kalau aku tau itu, aku mungkin nggak akan suka sama Bryan." Ucap Ara.
"Sudah cukup!! Jangan banyak alasan." Teriak Hanny sambil mendorong masuk Ara ke dalam lubang.
"Aaaaaahhh" teriak Ara.
......
Ara POV
"Apa?? Aku selamat. Syukurlah Jaring-jaring ini telah menyelamatkanku." Ucapku yang masih setengah tersadar.
"Ternyata temanmu itu egois ya. Tapi tenang saja dia mungkin akan pergi surga sana, atau mungkin di neraka, jika kau tidak menolongnya. Hahahaha." Ucap seorang pria di depanku, dengan pakaian yang sama saat dia menculikku.
"Apa maksudmu? Apa yang telah kau lakukan kepada temanku. Apa kau membunuhnya? Oh tidak..." Aku mulai panik.
"Tenang saja. Dia hanya ku masukkan ke dalam ruangan tertutup yang akan semakin terisi penuh dengan pasir. Jika kau tidak cepat mungkin dia akan mati. Bukankah orang seperti dia pantas mendapatkannya?" Seringai pria tersebut.
"Tidak, sialan kau. Aku akan membunuhmu." Naluriku berkata aku harus mengambil pecahan kaca di sampingku.
"Aaahhhh..." Erangnya kesakitan saat aku menusuk lengannya dengan pecahan kaca tadi.
"Sialan kau bocah kecil." lalu dia menarik tanganku dan membawanya ke dalam ruangan yang...
"HANNY!!!" Pekikku saat melihat Hanny hampir tenggelam di dalam pasir.
Tiba-tiba pria tersebut mendorongku masuk ke dalam ruangan berisi pasir tersebut dan mengunci pintunya dari luar.
"Hanny kau tidak apa apa?" Kataku sambil membawanya ke tempat yang lebih tinggi.
"Ara, apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya lemah. "Maafkan aku. Hiks.." tangisnya.
"Lupakan saja. Ayo kita harus keluar dari ruangan ini." Perintahku.
" Tidak, kau pergi sendiri saja. Aku tidak mau menyusahkan dirimu. Jika kau selamat dari sini, tolong rawat adik-adikku." Ucapnya.
"Apa yang kau pikirkan? Ayo kita lakukan ini bersama." Balas ku.
"Terima kasih, Ara" jawab Hanny.
Sorry ya baru segini. First time soalnya. Thx yg udah vote and comment yaa 😘 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monsters Inside Me
Adventureketika seorang pria asing menbawamu ke suatu tempat aneh, dimana setelah kejadian itu kamu mengalami berbagai kejadian aneh bahkan mengerikan. Apakah kamu akan berhasil mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di dalam dirimu?