2. Jomblo Punya Pacar

29 0 0
                                    

Andara POV

Sudah seminggu sejak pembualan itu dilakukan…

KRING   KRING   KRING

 

               Ponselku berdering,

“Maaf sepertinya kekasihku menelepon!” ucapku sembari tersenyum dan berlalu, mereka hanya menatapku kaget kemudian mengangguk.

“Ya sayang?!” aku sengaja mengeraskan suaraku agar mereka percaya bahwa ini benar-benar kekasihku.

Aku terus berjalan dengan cepat menuju ke arah toliet, dan segera mematikan ponselku ketika menangkap bayangan tubuh seorang wanita yang kini tengah membelakangiku,

“Makasih banget Fir! Makasih! Fira terbaik!” pekikku senang, Fira berbalik cepat, menatapku kesal.

“Ish! Andara berhenti main-main! Gue kehilangan banyak pulsa gara-gara lo! Bikin rempong gue tiap jam istirahat! Heran dosa apa gue punya temen kaya elo! Ish kesel ah!” pekiknya kesal, yah… aku tahu bahwa aku selalu merepotkannya dengan memintanya  meneleponku setiap jam istirahat.

“Sorry Fir,” ucapku setelah kemudian dia langsung berlalu pergi. Aku langsung kembali ke kelas, dan mendpati wajah 2 wanita itu –Kayla dan- Disty teman baruku, tengah menatapku penuh selidik.

“Selama ini lo belum pernah nunjukin wajah pacar lo! Sekali-kali tunjukin kita penasaran!” gawat! Mereka pasti mulai curiga padaku,

“o..oke gw tunjukin ntar, pacar gue tu nggak begitu suka difoto!” ucapku tersenyum canggung, fiuh… alasanku cukup baik! Otak lumayanku benar-benar berguna.

@Quest sand residence

 

Quest sand residence, salah satu perumahan elite di Kotaku. Kalau ayahku bilang, ini kawasan para bos besar. Dengan rumah-rumah yang seperti istana.

Bahkan rumah paling kecil disini masih 10 kali lipatnya rumahku. Selebriti terkenal, Pejabat, Petinggi perusahaan tinggal di kawasan ini. Bisa bayangkan betapa elite-nya tempat ini?

Aku masih terus berjalan santai, kebetulan ini hari minggu jadi kawasan ini sedikit ramai, yah… hanya sedikit. Jarang sekali ada orang kaya yang keluar dari rumah itu hanya untuk berjalan-berjalan di sekitar kompleks ini. Tentu saja mereka lebih memilih untuk pergi ke tempat fitness mewah atau terus mengurung diri di dalam rumah menghitung lembaran uang mereka atau juga menghitung kekayaan mereka dan mungkin berat emas dalam diri mereka.

Aku masih terus berjalan, namun tiba-tiba langkahku terhenti ketika menatap seorang pria yang baru saja keluar dari rumahnya. Rumah yang mungkin paling besar jika dibandingkan rumah lainnya, dan dia sangat… tampan!

Ya tuhan!

Perfectly boyfriend!

‘Potret dia!’

Seketika otakku langsung memerintah, aku buru-buru mengeluarkan ponsel dari dalam saku-ku dan memotret-nya. Dan mendapat posisi bagus ketika dia tiba-tiba menoleh ke arahku dengan tatapan aneh.

KLIK

Ya!

Aku langsung buru-buru berlari ketika kulihat dia akan membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu.

“Hei! KAMU!” pekiknya, namun aku masih terus berlari dan tak peduli. Langkahku langsung terhenti ketika sampai di depan rumah Fira. Aku akan menunjukkan ide cemerlangku pada Fira.

---

 

Sesampainya di rumah fira, aku buru - buru berlari ke halaman belakang, menghampiri Fira yang biasanya menghabiskan waktu disana.

Black PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang