Terlahir dari rahim seorang wanita yang bahkan tidak pernah diinginkan oleh keluarga dan suaminya sendiri membuat Kim Hera tumbuh menjadi sosok yang pendendam. Sang Ibu meninggal saat melahirkan dirinya, itulah yang mereka katakan. Tapi ada cerita kelam tersendiri yang sengaja mereka tutup rapat dari pihak luar. Cerita kelam yang sayangnya diketahui oleh Hera kecil.
Meski hidupnya tidak seindah imajinasinya, Hera tetap selalu memasang senyumannya. Senyuman yang sengaja dia pasang untuk menipu semua orang bahkan dirinya sendiri. Setelah sang ibu meninggal, kakek dan neneknya tak pernah menganggapnya ada.
Sang ayah justru berfoya-foya bersama kekasihnya. Saat Hera berumur 6 tahun, ayahnya menikah dengan janda beranak satu. Seorang janda yang ternyata berperan penting dalam kematian ibunya.
Meski umurnya masih 6 tahun tapi Hera kecil sudah bisa membaca situasi disekitarnya. Buku diary ibunya membuatnya paham akan banyak hal yang seharusnya belum boleh dia pahami. Secara perlahan, tetap dengan senyum manisnya Hera mendekati mereka yang dia anggap hama. Mendekat demi mengumpulkan bukti yang membuatnya memiliki alasan untuk menghancurkan mereka.
Kim Eun Ji adalah nama sang ibu tiri. Ibu tiri yang bahkan jauh lebih cerdik dan licik dari ibu cinderella. Bersembunyi di tubuh seorang malaikat untuk menutupi sifat keiblisannya. Sang anak Kim Ahra adalah kembarannya. Kim Ahra bahkan selalu iri dan berusaha untuk merebut apapun yang dimiliki olek Kim Hera.
Tersenyum, hanya itu yang bisa Hera lakukan. Bersabar menunggu waktu yang tepat untuk suatu pembalasan mematikan. Jika orang biasa bilang darah lebih kental dari air, maka Hera yang notabenenya bukan orang biasa akan langsung menolaknya mentah-mentah. Darah yang sudah ternoda bahkan tidak layak dijadikan perumpamaan, itulah alasannya.
"Ahra sayang, jangan lupa ya nanti malam kamu harus tampil secantik mungkin. Karena nanti malam adalah pesta keluarga besar kita. Apalagi keluarga Patterson akan datang berkunjung. Kau harus membuat mereka terpesona sayang."
"Iya ma, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Nick. Rasanya sudah lama sekali kami tidak bertemu. Dia pasti makin tampan."
"Iya sayang. Lagipula papa mu juga berniat untuk menjodohkan kalian."
"Benarkah ma?"
"Iya, mama kemarin tidak sengaja mendengar percakapan antara papamu dan kakek. Mereka membahas perjodohan antara keluarga kita dengan keluarga Patterson."
Dengan mata berbinar dan imajinasi konyolnya, mereka berdua membayangkan kehidupan bahagia mereka kelak jika masuk kedalam keluarga Patterson yang terkenal kaya raya. Mereka tidak menyadari, bahwa dikeluarga Kim masih ada satu orang wanita lagi. Wanita yang selalu mereka sepelekan. Wanita yang selama ini selalu menutupi kecantikan dan kelicikannya demi menunggu waktu yang tepat. Ya dia adalah Kim Hera.
Kacamata tebal, rambut kepang dua, baju serba kedodoran dan ketinggalan zaman, wajah yang sengaja di beri make up sejelek mungkin, suara yang dicempreng-cemprengkan dan sendal jepit tua yang sudah renta merupakan sesuatu hal yang selalu melekat di diri Kim Hera.
Di hina, caci maki, bully, tak dianggap, adalah hal yang selalu menjadi temannya selama 11 tahun. Sandiwara ini justru membuat Hera semakin semangat. Psycopath itulah nama tengahnya. Nama tengah yang hanya dia dan tiga sahabat baiknya yang tahu.
Hari ini disaat semua orang di mansion keluarga Kim tengah sibuk menyiapkan acara pesta nanti malam. Hera malah hanya melihatnya dari lantai 2 dengan tatapan psycopath yang sukses tertutupi oleh kacamata tebalnya. Ah berterimakasih lah pada sang kacamata.
Hari ini adalah kelulusan Hera di senior high school nya. Hera mendapatkan predikat lulusan terbaik dengan nilai sempurna tanpa cacat. Hera menyelesaikan sekolahnya 1 tahun lebih cepat. Tentu saja, mengingat Hera memiliki otak yang diluar batas kewajaran. Tapi dengan baiknya dia malah tidak datang ke sekolah. Toh dia datang atau tidak, tidak akan ada yang perduli pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark
FantasyKisah cinta monyet yang tidak seindah imajinasinya membuat seorang Kim Hera mengutuk yang namanya CINTA. Tapi apa jadinya jika Tuhan malah membalikkan hatinya di saat yang tidak tepat kepada pria yang tidak tepat pula. Saat panah sang cupid tepat be...