Pagi yang cerah, jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi dan jam masuk sekolah masih satu jam lagi, akan tetapi para siswa sudah mulai memadati area sekolah di Sogang Business School (SBS).
SBS merupakan sekolah business paling elite dan populer di Korea Selatan. Sekolah ini terbagi menjadi tiga tingkatan.
Tingkatan pertama yaitu chodeunghakgyo (sekolah dasar). Tingkatan kedua yaitu junghakgyo (sekolah menengah) dan tingkatan ketiga yaitu godeunghakgyo (sekolah tinggi atau sekolah menengah atas).
SBS berbeda dari sekolah-sekolah lainnya. Dikarenakan siapapun siswa yang berhasil lulus dari sekolah ini, maka seluruh Universitas di Korea Selatan, Inggris dan Amerika akan berebut untuk mendapatkan mereka. Namun sebaliknya, siapapun yang tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di sekolah ini, maka tidak akan ada satu sekolah maupun universitas yang mau menerimanya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa SBS sangat berpengaruh pada bidang pendidikan di Korea Selatan. Sekolah ini bahkan di gadang-gadangkan menjadi sekolah terpopuler dan paling berkualitas di Asia.
Siswa yang bisa masuk ke sekolah ini terdiri dari dua macam. Pertama, siswa yang memang sudah kaya raya, sehingga bisa membayar biaya sekolah yang sangat mahal. Kedua, siswa yang memiliki otak jauh di atas rata-rata, sehingga membuatnya mendapatkan beasiswa untuk belajar dan bisa menyandang gelar siswa di sekolah tersebut.
Sistem belajar yang menekankan pada tuntutan pasar global, membuat sekolah ini selalu berinovasi dalam pengembangan program-program kurikulum baru, agar relevan dengan perkembangan zaman di era globalisasi. Hal inilah yang membuat mayoritas siswa SBS selalu mengalami mimpi buruk, dikarenakan rasa cemas berlebihan akan ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri yang akan berakhir pada depresi.
Jika membahas mayoritas siswa, maka kita akan menemukan minoritas siswa. Para siswa yang termasuk dalam kelompok minor ini adalah siswa-siswa berprestasi yang selalu mampu menyesuaikan diri dengan baik. Membuat SBS sukses selalu berada di puncak kejayaannya sejak awal tahun 1960-an.
Setiap siswa berprestasi di SBS akan memiliki kelas khusus. Kelas khusus yang mengumpulkan para siswa dari tingkatan dasar sampai atas. Hal ini sengaja dilakukan agar para siswa berprestasi dapat mengenal saingan mereka lebih mendalam.
Siapapun siswa yang bisa mengalahkan nilai akademik siswa di tingkatan atasnya, maka bisa langsung naik ke tingkatan siswa yang sudah berhasil dia kalahkan.
Hal itulah yang terjadi pada Kim Hera. Hera yang terlambat satu tahun masuk sekolah dasar membuatnya harus bisa mengejar ketertinggalannya. Saat di tingkatan dasar, Hera sukses mengalahkan satu kakak tingkatnya, sehingga membuatnya bisa satu tahun lebih cepat lulus dari tingkatan dasar.
Saat di tingkat menengah, Hera lagi-lagi berhasil mengalahkan satu kakak tingkatnya. Membuatnya hanya menghabiskan waktu dua tahun di tingkat menengah. Tepat saat umur Hera 15 tahun, dia sudah berada di kelas IX. Dimana tahun ini adalah tahun terakhir Hera di tingkat menengah.
Di sekolah, Hera bukanlah siswa yang populer. Dia lebih memilih menyamarkan eksistensinya, membuat siswa lain sukses tak menganggap keberadaannya. Hera selalu memakai kaca mata tebal, mengepang dua rambutnya, memberikan polesan make up sembarangan yang membuat wajahnya makin mengenaskan, memakai baju seragam kedodoran serta sepatu kumal yang sangat layak dimusnahkan.
SBS tidak melarang, dikarenakan selagi otak Hera masih bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan SBS, maka penampilan tidak menjadi masalah.
Hera termasuk dalam siswa berprestasi dari beasiswa. Meski demikian, uang sekolah dan saku yang diberikan keluarganya tetap dia ambil dan pergunakan. Tentu bukan dipergunakan untuk perawatan kecantikan seperti wanita lain pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark
FantasyKisah cinta monyet yang tidak seindah imajinasinya membuat seorang Kim Hera mengutuk yang namanya CINTA. Tapi apa jadinya jika Tuhan malah membalikkan hatinya di saat yang tidak tepat kepada pria yang tidak tepat pula. Saat panah sang cupid tepat be...