Part 4

156 26 1
                                    

[EDITED]

Author's POV

Terlihat seorang gadis sedang duduk melamun memandang rintik-rintik air hujan yang turun membasahi halaman rumahnya, banyak hal yang berkecamuk di dalam pikirannya.

Ia berharap penyesalan, kesedihan dan kekecewaannya akan luntur terbawa oleh hujan yang terus menerus turun. Kemudian setelah hujan ini ia berharap bisa melihat pelangi, agar ia bisa kembali tersenyum.

Lama-lama ia pun menjadi bosan sendiri, hanya melamun dan mendengarkan suara hujan. Lebih baik mendengarkan musik, batinnya.

Am I out of my head?

Am I out of my mind?

If you only knew the bad things I like

Don't think that I can explain it

What can I say, it's complicated

Ia merasa lagu ini mengingatkannya kepada seorang lelaki brengsek, tukang paksa, dan terlihat seperti bukan lelaki baik. Lelaki yang dengan paksa mengambil ciuman pertamanya.

Sesungguhnya ia sangat membenci lelaki itu, tetapi lelaki itu bilang ia memiliki perasaan terhadapnya. Ia hanya bisa memastikan apakah benar ucapan lelaki brengsek itu.

Jika tidak akan dipastikan bahwa gadis itu akan memangsa lelaki itu hidup-hidup, ia merasa lelah dengan ancaman bodoh yang sama sekali tidak kreatif. Mungkin lelaki itu harus mengikuti kegiatan yang mengasah kreatifitas, batin gadis itu.

Tapi ia juga merasa aneh, kenapa ia mau mengikuti ancaman lelaki itu?

Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada pesan masuk.

6 pesan tidak terbaca dari Cameron. Batin gadis itu, ia menatap malas ponselnya.

"Cameron: Hey gadisku yang cantik.

Cameron: Aku merindukanmu sayang.

Cameron: Kau sangat manis.

Cameron: Aku tidak sanggup jika jauh darimu.

Cameron: Oh cantik, aku mencintaimu.

Cameron: Gadis yang selalu membuatku terpesona. "

Persetan dengan lelaki itu, gadis itu mengumpat dan mengatai lelaki itu dengan hinaan yang mungkin bisa membuat sebuah cerita untuk kelas sastra. Terlalu banyak kata-kata kasar yang keluar dari mulut gadis itu.

Jangan dikira ia hanya gadis lemah lembut yang hanya bisa diam dan terlihat cupu. Dia adalah gadis yang berani dan mungkin jika ia terus melakukan hal ini setiap hari ia akan menjadi bad girl, dan mungkin pengaruh dari kekasih brengseknya yang sialan itu. Mari kita sanjung dia, Tuan Cameron Alexander Dallas yang sangat terhormat. Lelaki yang selalu menjaga imagenya agak tidak terlihat buruk, dan selalu berusaha mendapat reputasi yang baik.

Sungguh aneh memang lelaki satu itu.

Sementara itu disisi lain dengan orang yang lain, nampak seorang lelaki yang juga sedang memandangi hujan. Namun ia tersenyum bahagia, senyuman secerah mentari meskipun kini hujan tengah mengguyur bumi ini.

Dangerously [2nd]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang