CHAPTER 02

416 19 3
                                    

Kemudian wajah Olivia mendekat ke wajah Alvaro dan melumat bibir Alvaro. Alvaro kembali kaget dengan kelakuan Olvia tapi lama kelamaan Alvaro membalas ciuman itu.

Setelah mereka bardua puas Alavaro dan Olivia melepas ciuman tersebut. Nafas mereka berdua saling menggebu karena saat ciuman panas itu mereka berdua tidak sempat mengambil nafas.

Nafas keduanya sudah kembali normal. Alvaro langsung menarik Olivia, sehingga Tubuh Olivia langsung terjatuh ke kasur.

"Stop Var, gue ngga mau lebih jauh dari ini." Tolak Olivia

______________________________________________

"Lo pinjam baju di kamar tamu lagi ya."

"Okay." Olivia mengangguk.

"Lo duluan yang mandi." Kata Alvaro

Lagi-lagi hanya dibalas oleh anggukan.

Di kamar mandi Olivia masih memikirkan kejadian tadi malam. Olivia masih tidak menyangka bahawa laki-laki yang ia bilang nerd itu bisa melakukan hal seperti tadi malam.

Selesai mandi Olivia memulas bedak tipis di wajah serta lehernya dan mengenakan blip gloss tipis yang ia bawa di tasnya itu. Setelah Olivia menggunakan make up tipis ia kembali ke kamar Alvaro.

"Lo madi dulu. Gue mau buat sarapan. Di kulkas ada apa?"

"Gua ga hafal. Buka aja kulkasnya."

Olivia langsung bergegas pergi ke pantri dan membuka kulkas.

"Hmm... cuma ada telur, sosis, dan kornet."

Setelah beberapa menit Olivia berpikir ahrinya ia memutuskan untuk membuat nasi goreng.

"Sudah siap." Kata Olivia dengan nada gembira.

Olivia memasak nasi goreng sosis dan kornet. Tak lupa Olivia menambahkan elur mata sapi untuk mempercantik tampilan nasi goreng yang ia masak. Kemudian Olivia memutuskan untuk kembali ke kamar Alvaro.

"Var, ke ruang makan yuk! Gue udah masak sarapanya." Ajak Olivia.

"Hmm..."

Alvaro dan Olivia menikmati sarapanya bersama.

"Var, habis ini gue mau ke toko buku, Anterin ya!" Pinta Olivia manja.

"Hmm..." Lagi-lagi dijawab aingkat oleh Alvaro.

Olivia dan Alvaro bergegas untuk ke toko buku. Saat di mobil hanya keheningan menyelimuti mereka berdua.

"Jangan lama-lama ya Liv."

"Lo ga turun."

Pertanyaan Olvia hanya dijawab dengan gelengan..

______________________________________________

Olivia POV

Saat gue sama Alvaro sampai di kampus, Alvaro nemenin gue ke kelas. Gue berpegangan tangan sama Alvaro. Gue disambut sama Karina yang sedang berciuman panas di depan kelas dengan Devon. Iya, Devon si murid kebanggan dosen. Nyangka ga lo ada murid kesayangan dosen tapi kelakuanya kaya gitu?

Gue ngga menghiraukan mereka berdua. Tapi, waktu gue masuk ke kelas bahu gue didorong oleh Karin.

"Mau lo apa sih Rin?" Sentak gue

"Gue cuma mastiin aja lo beneran jadian atau pura-pura." Tanya Karin penuh kemenangan.

Gue ga menyangka sama pertanyaan Karina. Sontak gue melotot dong, secara gue kan kaget.

"Emang apa urusanya sama lo?" Tiba-tiba Alvaro menyela pembicaraan kita berdua.

"Kalo misalnya lo memang pacaran sama dia." Karina menunjuk gue. "Coba lo buktiin." Sambung Karina

Nerd Boy's VS Popular Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang