03| Lyhty Ry

43 1 0
                                    


"BERAPA KALI KUBILANG JANGAN BELI ROTI JENIS INI, ROW!"

Vladimir menggelegar. Mengomel pada Rowan yang menciut di tempatnya. "It's hard to cut, you know that," katanya muntab sambil membanting roti yang baru dibeli Rowan.

Biji-biji bunga matahari yang menempel di pinggiran roti itu jatuh bertebaran ke lantai. Di sebelahnya, Ung berdecak dengan raut wajah tidak nyaman. Laki-laki dari korea selatan itu sudah memperkirakan Vladimir akan marah habis-habisan. Ayli membeku di sisi lemari es, bimbang antara ingin menghibur Rowan atau menenangkan Vladimir.

Hari ini, enam orang relawan yang ada di Lyhty Ry ditugaskan Mirku menyiapkan makanan dan berbelanja beberapa barang kebutuhan. Ayli, Vladimir, dan Darian tengah menyiapkan makan siang untuk seluruh penghuni Lyhty Ry saat Rowan, Ung dan Halid pulang dengan sekarung belanjaan berisi tiski harja baru, cairan pembersih, pähkinät dan barang-barang lainnya.

"For the God Sake! What's your problem Vlad?" sela Darian menatap Vladimir dengan muak. Mata cokelat kehijauannya menyala "berhentilah menyalahkan orang lain atas ketidakmampuanmu sendiri. Give me the knife!"

Ayli mencicit menyaksikan bagaimana laki-laki asal Hungaria itu merampas pisau yang ada di tangan Vladimir. Ia betul-betul membenci ide ini, laki-laki Hungaria dan Rusia yang bertengkar di dapur, dengan sebuah pisau panjang bermata gerigi di tangan mereka.

Konon, seorang volunteer Brasil sebelum Ayli hanya bertahan dua bulan dan akhirnya dipindahkan ke tempat lain akibat perseteruan dua lelaki ini. Itulah akhirnya kenapa Lyhty Ry membuka lowongan volunteer mendesak di luar masa seleksi. Sebuah kebetulan yang menguntungkan Ayli. Jadi sebetulnya gadis itu harus sedikit berterimakasih pada perseteruan Vladimir dan Darian, karena kalau bukan karena mereka, Ayli mungkin tidak akan punya kesempatan datang ke Finlandia.

Vladimir baru akan memberikan perlawanan pertamanya ketika tiba-tiba Mirku datang dan bertanya apa yang terjadi. Mirku adalah penanggungjawab Lyhty Ry, dialah yang mengurus segala hal berbau operasional, mengatur pemasukan dan pengeluaran, tugas-tugas para pekerja, serta laporan bulanan kepada balaikota. Singkatnya, Mirku lah yang memastikan segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya.

Entah kenapa, sosok Mirku mengingatkan Ayli pada sosok Molly Weasley dalam seri Harry Potter favoritnya. Rambut Mirku juga berwarna kemerahan, sikapnya hangat dan menyenangkan, tawanya membahana, lengkap dengan segala sifat-sifatnya yang galak tapi keibuan, tegas namun sayang. Hanya saja Molly Weasley yang satu ini dalam versi tubuh lebih kekar dan potongan rambut bergaya pixie.

Mendengar pertanyaan Mirku, semua yang ada di dapur mendadak diam. Darian menggergaji roti kecokelatan sepanjang lengan di hadapannya dengan tidak peduli. Mirku menatap Ayli yang hanya mengangkat bahunya dan memasang wajah serba salah.

Perempuan di pertengahan usia 40 tahun itu menghela nafas berat. Ia tahu rencananya mengakrabkan dua volunteer Eropa Timur ini kembali gagal. Tadinya, ia memasangkan Darian, Vladimir dan Ayli dalam satu tim dengan harapan kehadiran wanita bisa melunakkan perseteruan apapun diantara mereka. Namun tampaknya ia harus segera mengubur mimpinya itu dalam-dalam dan mulai memisahkan keduanya sejauh yang ia bisa.

"Vladimir, ikut aku sekarang. Aku butuh bantuanmu di taman," katanya sembari meninggalkan dapur dengan wajah penuh kekecewaan. Laki-laki Rusia itu menurut, meninggalkan dapur dengan rahang terkatup.

Semua orang yang ada di dapur menghela nafas bersamaan, terkecuali Darian.

"He seriously needs to finds a girlfriend," gerutu Halid begitu Vladimir menghilang. Pria seperempat Turki berkebangsaan Republik Macedonia ini berkesimpulan bahwa sifat pemarah Vladimir disebabkan oleh kenyataan hingga umur 28 tahun Vladimir belum juga menikah. Ia selalu mengulang-ulang teori tak berdasarnya tersebut setiap kali lelaki Rusia itu kedapatan mengamuk.

Winter Sun (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang