ERGOPHILE

695 46 9
                                    

(n) Love being productive.

Kim's
5 months and 12 days ago

Malam mulai meretas, perlahan menyelimuti langit senja yang sedari tadi ku tatap dari balik kaca ruangan kerjaku. Kaca yang jadi pembatasku dengan dunia luar yang sangat riuh karena jam pulang kantor telah tiba.

"Oppa sedang apa kau disitu? Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Sapa sebuah gelombang suara yang mulai masuk menelisik runguku.

Aku menoleh dan tersenyum perlahan,"Kemarilah.."

"Ada apa?" Jawabnya sembari meletakkan secangkir teh dengan uap yang masih mengepul tebal diatas meja kerjaku.

"Kemari.. akan ku tunjukkan padamu."
Raut bingung tercetak pada guratan halus di dahinya,  tapi meski begitu ia tetap melangkahkan kedua tungkai kakinya mendekatiku.

Setelah ia berada dalam jangkauanku, aku menyisipkan jari jariku pada setiap sela jarinya lalu menariknya ke depanku.

Aku memeluknya dari belakang dan menenggelamkan kepalaku di bahu mungilnya.

Aku mendongak menatap langit yang kini sudah terlihat sangat gelap. Namun, dengan siraman cahaya bulan purnama yang indah, tiap tiap sudut ruangan ini terisi dengan cahayanya.

"Bulan purnama?" gadis yang tenang berada dalam dekapanku saat ini bertanya.

"Hmm.." gumamku singkat yang masih mengistirahatkan daguku di pundaknya.

"Cahayanya sangat cukup untuk menyinari ruanganmu. Bahkan tanpa cahaya lampu sedikitpun."

"I know." aku menyaut singkat. Aku terlalu sibuk untuk mengagumi keindahan sosok gadis yang amat ku cintai ini, dengan sorotan sinar bulan purnama yang cukup terang bertengger di langit, kini ia benar benar terlihat sempurna dimataku.

"Sudah lama sepertinya, kita tidak seperti ini. Melihat bulan purnama bersama. Iya kan, oppa?" ia menoleh padaku, yang masih nyaman bersandar pada pundaknya.  Otomatis pun aku mengangkat daguku dari tempat nyaman itu.

"Eum.. maafkan aku yang begitu sibuk, Seeun." kini ia benar benar berada dihadapanku. Menatap dalam ketika aku berbicara beberapa pasang kata padanya.

"Tidak. Tidak masalah. Aku bisa memakluminya. Lagi pula aku juga makin sibuk dengan keuangan kantor." ia menepuk ringan beberapa kali pundakku.

"Aku yang tidak bisa memaklumi diriku sendiri. Aku berjanji untuk meluangkan waktuku untukmu tapi apa..."

"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri oppa. Aku sudah cukup bahagia kau dapat libur hari ini, walaupun kau masih saja berkutat dengan lembaran-lembaran kertas putih itu, yang sepertinya kini lebih indah dari aku."

Aku terkekeh, "Kau cemburu dengan kertas-kertas itu, eoh?" aku menahan kedua pundaknya dan menilik dalam manik mata hazel itu. 'Aku cemburu' itu interpretasi yang kudapat dari tatapannya.

"Tidak." ia berbohong, lalu aku mendecih dengan terkekeh sebentar.

"Tak usah berbohong. Lihat matamu itu"

"Ah sudahlah.. diminum tehnya mumpung masih hangat." Gadis itu melepaskan dirinya dari tahanan lenganku, lalu berjalan menuju pintu masuk ruangan kerjaku. Hendak pergi dari situasi kebohongannya.

"Cha Seeun, ingatlah kau tetap pemegang tempat pertama di daftar orang-orang yang harus ku utamakan ketika aku hanya memiliki waktu yang singkat untuk dihabiskan."

Tungkainya melambat seiring selesainya kalimat yang aku ucapkan,"Lalu orang tuamu?"

"Mereka jauh dari jangkauan, mungkin mereka menjadi nomor satu jika nanti aku memiliki waktu yang panjang untuk dihabiskan?" Aku mengedipkan sebelah mataku, memberinya "my signature wink", salah satu yang ia suka saat merajuk atau manja.

"Dasar penggoda." Ia mendecih pelan lalu pergi dari ruangan kerjaku.

"Aku kan hanya menggodamu." Teriakku dari dalam.
Aku mendengar tawanya yang indah seperti sebuah melodi ditelingaku.

Kedengaran cliché bukan? Tapi sepertinya aku sudah jatuh terlalu dalam pada perasaan ini dan ku pikir, aku tidak mau menukarnya pada harta apapun itu.

Yang kuinginkan hanyalah waktu yang panjangagar aku tetap bisa tertawa bersamanya.


🍀🍀🍀

Click the star and write some comment
Don't forget 😀

[✔] SAUDADE || Kim JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang