When I'm With You

1.2K 8 4
                                    

When I'm With You

Dion dan Araa sama sekali tidak dekat, hingga suatu insiden membawa mereka berdua dekat. Akankah mereka bersama, jika satu sama lain sebenarnya saling membenci?

Chapter Satu: Karya yang Rusak

"Dion! Kamu ngapain sih kurang kerjaan banget? Tuh, tugas sekolah aku jadi basah kan!"

Ara memegang dua lembar kertas karton yang sudah dihias sedemikian rupa, hasil karyanya yang akan diberikan untuk seleksi lomba prakarya. Ia sudah berjuang penuh selama akhir minggu untuk menyelesaikan karya itu, mencari ide kesana kemari, membeli bahan, mengolah ide-ide yang ada, hingga akhirnya jadilah suatu hasil yang cukup dibanggakan olehnya. Hari Jumat kemarin Pak Jati sudah memilihnya untuk ikut lomba prakarya itu, dan memintanya untuk menyerahkan karya lombanya hari ini. Tapi yang terjadi malah, baru saja ia hendak menyerahkannya, Dion menyiramkan air selang secara sengaja ke prakaryanya! Pastilah Ara kesal dan marah sekali.

"Lagian, lo ngapain berdiri di situ? Udah tau itu tempat cuci tangan, kan wajar kalo kena air.. jadi ya salah sendiri!"

Dion Prathama adalah anak kelas 9A yang sekelas dengan Ara. Mereka sebenarnya jarang sekali ngobrol, apalagi karena Ara adalah murid baru di sekolah itu, dan Dion gaulnya dengan anak laki-laki. Di sekolah ini memang masih terdapat diskriminasi jenis kelamin antara siswa laki-laki dan perempuan, jadi wajar saja kalau anak laki-laki maupun perempuannya sama sekali tidak akrab.

"Kamu tuh ya!! Aku kan lagi lewat, kenapa disiram!? Udah jelas-jelas kamu sengaja, Dion!"

Dion dapat mendengar nada isakan dan frustasi dalam suara Ara saat meneriakkan itu di depan wajahnya. Segera saja hampir semua anak 9A yang saat itu istirahat di dalam kelas menoleh ke arah mereka dan menyaksikan pertengkaran kecil itu, tak ada satupun yang berinisiatif untuk melerai dan menengahi mereka.

Ia hanya mendengus. "Udah deh, bikin lagi aja susah amat? Emang buat apaan sih itu? Kita kan gak ada tugas bikin prakarya,"

"Ini tugas buat lomba tau!" Air mata Ara sudah menitik satu atau dua, mengaliri pipinya yang merah menahan amarah. "Dan aku gak bakal bisa ikut lomba itu lagi karena batas pengumpulannya hari ini!"

Dion hanya mengangkat bahu dan melanjutkan mencuci tangannya, tidak menghiraukan Ara yang nyaris hendak membunuhnya. Ara tidak tahu harus berbuat apa sekarang, prakarya nya sudah rusak total, tinta-tinta spidol dan gliter luntur terkena air, beberapa bagian kertasnya sudah hancur. Pak Jati tidak akan marah jika mendengar alasan Ara namun pasti sangat kecewa. Apalagi Ara merupakan siswi yang cukup teladan dan rajin. Ia tidak mau kesalahannya kali ini menurunkan reputasinya di mata guru-guru.

Apa kata mama nanti? Pasti mama bakal kecewa juga seperti Pak Jati, batin Ara. Padahal ia sudah sangat senang waktu mengetahui aku satu-satunya siswa yang terpilih ikut lomba prakarya dan sangat mendukungku.. namun ternyata semua itu gagal karena Dion.

Cih, sialan si Dion! Ara berbalik dengan perasaan kesal dan melangkah ke tempat duduknya, diiringi tatapan anak-anak 9A yang segera memalingkan wajah begitu dipelototi Ara. Teman sebelah Ara, Krista, adalah ketua kelas 9A.

"Krista, kamu kok gak menghukum Dion? Udah jelas-jelas dia yang salah bikin aku gak bisa ikut lomba, dan nanti Pak Jati bakal kecewa sama aku. Eh kamu malah ngeliatin aja kayak yang lain," gerutu Ara pada teman sebangkunya, sang ketua kelas. Krista memandang Ara, memperhatikan bagaimana bekas air mata masih tercetak di wajahnya, lalu memperhatikan prakarya Ara yang sudah rusak. Ara pastilah benar-benar kesal, pikir Krista. Lebih baik aku ngomong saja sama Dion.

Ia bangkit dari kursinya dan menghampiri Dion yang sudah duduk di tempatnya. Untuk sesaat Dion bungkam dan tidak mengacuhkan Krista, namun karena tak tahan dipandangi dengan tajam begitu, akhirnya ia menoleh juga.

When I'm With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang