When I'm With You - 6

342 5 1
                                    

Chapter 6 : The Wish

"Arya udah punya pacar ya?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Papa mengejutkan Dion. Tapi yang ditanya kelihatan biasa-biasa saja, malah terlihat puas. Dion memutuskan lebih baik diam dan berpura-pura cuek. Lagian kenapa sih orang tua pengen tahu banget?

Sudut-sudut bibir Arya terangkat. ”Yah, dibilang punya sih enggak. Tapi dibilang gak punya juga.. enggak.”

Dion memperhatikan perubahan ekspresi di wajah papanya, yang tadinya serius menjadi geli. Sedangkan mamanya malah kelihatan cemas entah mengapa.

“Emang kenapa, Pah? Mau jodohin Arya ya?”

Papa tertawa singkat. ”Nggak, papa penasaran aja. Soalnya display picture bbm kamu isinya foto sama cewek terus. Sering ganti-ganti pula. Papa kira kamu punya pacar yang mukanya bisa  diganti-ganti.”

Arya nyengir, menikmati usaha ayahnya melucu. ”Yaah, aku sih pacar sekarang gak ada, tapi TTM sih selalu ada, pastilah..”

Mama batuk-batuk berarti, membuat papa menoleh ke arahnya. Melihat ekspresi tegas mama papa langsung mengerti.

”Ehm.. Gak boleh mainin cewek ya Arya.”

Ucapan blak-blakan papanya bikin baik Arya maupun Dion tertawa. Papa mereka memang bukan masternya dalam hal nasihat, dan sering kali maksudnya diutarakan secara blak-blakan. Strategi papanya gak pernah pintar dalam menasihati anak-anaknya.

”Ya gak lah Pa. Masa sih aku, anak baik gini, berani-beraninya mainin perasaan cewek? Kan sama aja aku mainin perasaan mama,” Senyum Arya mengembang menjadi senyum-sejuta-dollarnya, yang membuat banyak sekali cewek jatuh hati. Senyum andalan yang rata-rata dimiliki hampir setiap playboy.

Dion tersedak mendengar jawaban kakaknya.

”Makan pelan-pelan dong, Dion..” ujar Mama sambil menepuk-nepuk punggungnya. Semua mata di meja memandang ke arahnya. Arya menyodorkan tangan untuk mengambil segelas air, dan menyodorkannya pada Dion.

Tapi Papa sama sekali tidak terusik, melainkan tampak tertarik. ”Gimana kalo Dion? Udah punya cewek belum?”

Nyaris saja Dion tersedak lagi seandainya Arya tidak menepuk punggungnya duluan.

”Udah Pa! Tadi kita pulang bareng sama cewek itu, namanya kalo gak salah Ira, ya gak Di?” Arya nyeletuk dengan semangat, bibirnya meruncing membentuk senyuman kejam.

Sialan, batin Dion. Emang dasar playboy. Dari tadi ngedeketin cewek, sampe di rumah, namanya aja gak inget. Udah gitu pake ngomong-ngomong ke Papa, lagi.

Dion mendengus. ”Gak. Namanya Ara.”

Entah mengapa jantung Dion berdegup lebih kencang saat mendengar bibirnya mengucapkan kata-kata itu. Lebih tepatnya, nama itu.

”Hmmm, masa sih?”

”Iya. Terserah lo kalo gak mau percaya.”

Arya mengedipkan matanya, lalu menoleh ke Papa. ”Dia malu tuh Pa, jadi mesem-mesem gitu deh.”

”Gue ulangin,” mata Dion memicing, pipinya terasa panas. ”Gue gak pacaran sama dia.”

“Emang siapa bilang lo pacaran?”

Lagi-lagi gue dijebak, gerutu Dion dalam hati. Bisa dilihatnya mata Papa bersinar karena tertarik, dan Mamanya  tersenyum kecil.

Dion sudah tak tahan. Ia berdiri sekaligus mengangkat piringnya. ”Dion udahan dulu ya Ma, Pa.” lalu menaruh piringnya ke bak cuci, dan berjalan cepat masuk kamar.

When I'm With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang