Entah kenapa luka lebih mudah diingat daripada bahagia.
- Aku
Ataya tidak henti-hentinya bercerita tentang kucingnya yang baru saja melahirkan. Nama kucingnya Selena, melahirkan dua anak kucing tapi ternyata mati satu. Dan Atha hanya diam menyimak. Lagipula kan sudah menjadi rahasia umum kalau Ataya itu banyak bacod. Selain itu Ataya juga sedikit cerewet dan yang paling parah dia itu ceroboh."Terus tuh tha, yang mati itu yang belang tiga lagi. " ucap Ataya sedih.
"Dia takut disiksa duluan sama lo tay, makanya dia lebih milih mati." Atha tanpa beban berucap seperti itu dengan wajah tanpa dosa nya.
Ataya yang mendengar itu langsung saja ngambek. "Tau ah! " Ataya berdiri dari tempat duduknya yang berada tepat di sebrang meja Atha dan pergi keluar kelas. "Dasar baperan!" teriak Atha yang masih terdengar oleh telinga Ataya walaupun samar-samar.
"Bodoamat gue baperan. Lagian dasar si Atha playboy aja tuh yang ngeselin, orang lagi cerita serius juga. " gerutu Ataya sepanjang perjalanan.
Ataya berjalan sendirian di koridor sekolah karena memang KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar) masih berlangsung. Namun guru yang hari itu mengajar di kelas XI IPA 3 alias kelas Ataya sedang berhalangan hadir dan mereka hanya diberi tugas.
"Ssst" Ataya mendengar suara desisan dari lorong menuju UKS. Katanya sih UKS emang ada penunggunya, tapi Ataya mencoba untuk positif thinking aja dan berpikir kalau dia hanya salah dengar. "Ssst, " tapi kali ini Ataya mendengarnya lagi.
Masa salah dengar sampai dua kali sih? Ataya jadi mulai takut.
"Woy Ataya," sekarang ada yang memanggil namanya, dan Ataya yakin kalau itu suara orang yang sama dengan suara orang yang mendesis tadi. "Woy Ataya lo denger gak sih, " Ataya sih denger, dia juga dari tadi celingak-celinguk tapi gaada orang tuh di lorong UKS. Atau jangan-jangan itu setan ya?
Kok setan tau nama gue sih?! Jangan jangan itu malaikat pencabut nyawa yang kayak di film Goblin? Terus dia tau nama gue dari kartu kematian. Lah iya kalo dia ganteng juga kayak Wang Yeo, tapi kalo dia hitam, buluk, terus dekil gimana dong?
Ataya dan Atha itu gak bisa dipisahkan karena mereka teman satu kelas dari kelas 1 SMP sampai sekarang kelas 2 SMA dan teman akrab juga sih walaupun sering kayak Tom & Jery. Tapi Ataya dan imajinasi liarnya juga sama-sama gak bisa dipisahkan.
Lagi - lagi suara tadi menginterupsi "Woy Ataya budeg, gue panggil dari tadi gak kesini juga lo. "
Emang Wang Yeo tahu budeg juga?
"Lah lo dimana setan?gue kan gak liat." gerutu Ataya, kesal juga dari tadi dipanggil-panggil terus sama setan yang gak jelas wujudnya.
Dan setelah itu yang terjadi adalah Jevannya yang keluar dari salah satu pilar yang ada di lorong UKS.
Ataya juga bingung, kenapa dia gak berpikiran buat cari dibalik pilar ya tadi daripada celingak-celinguk gak jelas kayak anak hilang.
Jevannya sudah berdiri tepat dihadapan Ataya dengan seragam yang tentu saja tidak pernah rapi dan rambut acak - acak kan, tapi walaupun rambutnya acak - acak kan itu malah menimbulkan kesan manis untuk Jevannya. Beda lagi kalau rambutnya yang acak-acak kan itu si Ucup teman sekelas Ataya yang selalu mojok sama bukunya.
"Lo budeg ya Tay gue panggil dari tadi gak denger?" tanya Jevannya kesal.
"Lo bilang gue apa tadi? Lo bilang gue setan? " Jevannya kembali bersuara karena pertanyaan pertamanya tadi juga tidak mendapat jawaban dari Ataya. Sedangkan Ataya dengan santainya malah masang mupeng sambil lihatin Jevannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
Teen FictionTentang Ataya Adriana gadis bertubuh mungil yang dikenal seantero sekolah karena kecerobohannya. Karena kecerobohannya pula Ataya harus berurusan dengan Jevannya Bramadi Putra. Lelaki yang dikenal seantero sekolah karena sifat badboynya. Enjoy (: