Side chapter 0.0

3.9K 239 3
                                    


7 bulan berlalu dan kemakmuran kerajaan Andels semakin meningkat pesat. Hasil panen melimpah dan rakyat mulai dapat uang yang banyak dari hasil menjual hasil kebun mereka.

Semua berkat perubahan Deimos dan di pecatnya sang pemungut pajak kerajaan.

2 bulan setelah menikah, waktu itu Deimos sedang sibuk-sibuknya mengurusi kasus pemungutan pajak yang melebihi ketentuan dan beberapa masalah rakyat.

Dan 5 bulan kemudian, ia mendapat hasilnya. Tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi kesengsaraan dan tidak ada lagi penindasan.

"Aku pergi queen." Izin Deimos sambil mengusap rambut Lily. Gadis itu malah menggelengkan kepalanya tak setuju pria itu pergi.

"Sayang.. Please. Ada perayaan petinggi istana dan aku harus hadir."

Lily menatap tajam sang suami, "Kau ingin ikut memilih wanita?"

Lily ingat, setiap perayaan petinggi istana, mereka akan mengambil wanita dari kastil tempat ia tinggal dulu. Ia ingat bagaimana Adam memilihnya untuk bermalam dengan Deimos.

Ah, mengingat saat itu Lily jadi merasa sangat berterimakasih dengan hal itu. Tapi dari informasi yang Lily ketahui, Adam sedang pulang kampung karena ibunya sakit keras. Pria yang malang. Semoga ibunya cepat sembuh.

"Bukankah satu melon saja sudah cukup untukku." Ali tersenyum. Sikap cemburu Lily inilah yang ia sukai.

Melon lagi? Huh, ini semua karena ucapan Anna waktu itu membuat Lily terpengaruh dan berbicara tentang buah itu.

Ngomong-ngomong masalah Anna, perempuan itu sudah menikah dengan Dave sebulan setelah Lily menikah dan ia juga sedang hamil 5 bulan sekarang.

"Berhenti menggodaku. Atau kau akan tahu akibatnya!" Ancam Lily membuat Deimos semakin terseyum. Dia jadi penasaran, hukuman apa yang akan di berikan wanitanya itu.

"Memangnya kau bisa apa queen. dengan tubuh bulat mu.. Kau hanya bis— ahh " Deimos menghentikan ucapannya ketika Lily menarik pria itu ke ranjang dan langsung menindih tubuh pria itu.

Lily mengikatkan kedua tangan Deimos ke kepala ranjang dengan terpisah membuatnya susah bergerak. Entah dari mana wanita itu dapatkan tali, yang pasti sekarang ia tersiksa.

Pria itu merasa tak asing dengan posisinya. Bukan, bukan posisinya! Dia pernah melakukan itu kepada Lily. Yah dia sekarang ingat.

"Bagaimana rasanya terikat?" Lily menampilkan wajah smirknya membuat Deimos menelan ludahnya seketika. Biasanya Deimos yang akan memimpin perminan.. Tetapi tidak untuk sekarang, let's see the game!

"Queen.. Apa yang kau laku— eughh." Deimos menghentikan kalimatnya saat Lily menjilat lehernya. Sialan wanita ini!

Tubuhnya tegang dan mulai merespon segala perlakuan Lily. Tangan Deimos gatal ingin menyentuh seluruh tubuh wanita yang sudah menjadi istrinya itu lalu melumat bibir nakal yang sedang mengecupi tubuhnya dengan sensual tersebut.

"Queen, lepaskan talinya." suara serak Deimos membuat Lily menghentikan kegiatannya. Wanita itu tersenyum nakal membuat ia mengumpat dalam hati.

"Kau menyiksaku queen! Akan ku balas saat talinya terbuka." batin Deimos

Lily yang melihat Deimos tersiksa pun tak tega dan akhirnya melepaskan ikatannya.

Bugh!

Pria itu lantas membalikkan posisi mereka dengan cepat membuat Lily kaget karena perlakuan tiba-tibanya, "Sekarang aku yang akan menyiksamu."

Lily tersenyum, setidaknya perhatian Deimos teralihkan dan tidak jadi pergi ke perayaan itu.

•••••

"Astaga! Dave, kau lebih parah dari pada yang mulia raja." gerutu Anna saat Dave memeluknya dari belakang. Padahal wanita itu baru saja ingin pergi jalan-jalan.

Kekhawatiran Dave lebih parah dari Deimos. Jika yang mulia hanya datang 10 menit sekali untuk melihat Lily, berbeda dengan Dave yang bahkan tak akan membuat Anna menghilang dari pandangannya.

Pria itu akan terus menempel pada Anna, kecuali jika ia harus menghadiri rapat penting dengan Deimos.

Wanita itu menghela nafasnya, "Hentikan ini Dave, kau membuatku lelah. Sekarang jangan ikuti aku! Aku akan berendam bersama ratu, apa kau ingin ikut juga?"

Dave menelan ludahnya, tidak! Dia tak mau hangus oleh raja karena melihat istri dari tuannya itu berendam. "Baiklah.. Hati-hati yah!" Pesan pria itu

Anna berjalan melewati lorong istana, wanita itu membalas semua sapaan setiap orang yang melewati. Setelah sampai di depan pintu kamar Lily dan raja, wanita itu sedikit menyerit saat kedua pengawal yang berjaga menghalanginya.

"Maaf nona, anda tidak bisa masuk!" ucap salah satu pengawal seraya menunduk tak enak karena melarang istri panglima kerajaan, yang ia tahu sebagai sahabatnya yang mulia ratu untuk menemuinya.

"Memangnya kenapa?"

"Begini Nona, yang mulia raja memerintahkan untuk tidak membiarkan siapapun menggangu mereka." jelas pengawal satunya.

Anna mendengus kesal, ini sudah siang dan mereka masih mengurung diri dikamar? Ah, anna tahu. Raja pasti mengurung sahabatnya itu.

Dengan langkah kesal Anna berbalik dan meninggalkan kamar raja. Wanita itu memilih kembali kekamar. Saat sedang berjalan, Anna menghentikan langkahnya saat merasa mendengar suara yang familiar baginya.

"Apa kau yakin Moran?" samar-samar dia mendengar suara orang dilorong istana. Sedang apa mereka? Dengan langkah penasaran, Anna mendekat seraya bersembunyi dibalik pilar.

'Bukankah itu Moran?'

Anna melihat Moran bingung? Sedang apa wanita itu siang-siang di lorong istana? Bukankah raja Marques sudah membuangnya?

Yang Anna dengar, Moran sekarang tinggal di menara. Lalu sedang apa wanita itu disini?

"Kau pikir aku bercanda, Megan. Aku akan tetap melakukan hal itu." ucap Moran percaya diri. Sedangkan Megan —dayang di istana ini— hanya mengangguk pasrah.

"Aku yakin, pangeran Deimos membutuhkan seorang selir yang seksi sepertiku."

Degh!

Anna terpaku, pikirannya melayang kemana-mana.

Apa ini?

•••••

Ini sedikit extra chapter. Bakal ada 1 tambahan lagi soalnya bakal disisipin sedikit konflik. Gak panjang kok konfliknya, cuma konflik biasa dalam pernikahan.

Oh iyaa, kenapa akhirnya aku up extra chapter.. karnaaa bakal ada book 2 dari cerita inii. Dan itu tentang anaknya merekaaa. Nanti aku kabarin lagi kapan up book 2 nyaa. See u there!

Ah, makasih buat  vote dan komennya guys! 😘

Master Of The Darkness (END) #Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang