Mengejarnya lagi

12 3 0
                                    

Hari pertama masuk kampus cukup menyenangkan buat Viola. Tidak adanya senioritas, bertemu dengan orang baru dan mendapat teman baru. Tidak buruk untuk Viola memulai kehidupan baru dikampus ini.

Dikampus ini, Viola sudah berkenalan dengan seorang cewe asli Jakarta bernama Sarah. Dia sangat baik dan ramah. Viola mengira tidak ada cewe yang baik dan ramah di Jakarta sekarang ini. Ternyata dugaan yang selama ini Viola fikirkan semuanya salah.

Viola senang bertemu dengan Sarah. Untuk pertama kalinya bertemu, Viola sudah merasa nyaman berbincang-bincang dengannya. Mereka juga saling bertukar cerita. Dengan sifat Viola dan Sarah yang cukup humble membuat perkenalannya tidak begitu canggung.
Waktu pulang pun tiba. Viola dan Sarah berjalan dikoridor kampus.

"Sar, lu pulang naik apa?" tanya Viola.

"Gue bawa motor, Vi. Mau bareng?" Sarah menawari tumpangan untuk Viola.

"Gak kok, Sar. Gue di jemput. Oh, iya, gue mau nanya, lu tau gak tempat beli buku dimana?" Viola bertanya.

"Tau dong, semua tempat di Jakarta gue tau semua. Ya, kalau lu mau yang lengkap emang lumayan jauh. Ada yang deket tapi kurang lengkap gitu deh. Lu mau yang mana?"

"Yang lengkap aja deh, itu dimana?"

"Yang lengkap itu di toko buku Kenanga jalan Sepatu."

"Oh oke oke. Makasih, makasih. Toko buku Kenanga jalan Sepatu." Viola mengulang.

"Emangnya lu mau beli buku apa?"

"Paling gue beli buku tentang perkuliahan kita, panduan-panduannya kalo ada sisa paling beli novel."

"Ohh gitu, iya banyak kok buku tentang perkuliahan kita disana. Waktu itu gue juga beli. (Mereka sampai di depan kampus). Eh udah dulu ya, gue mau keparkiran ngambil motor."

"Ohh iya. Hati-hati dijalan ya!"

"Oke deh, bye. (Berjalan menuju parkiran motor kemudian menoleh ke arah Viola) sampai ketemu besok teman baru." Sarah melambaikan tangannya.

"Hahaha. Iya sampai ketemu besok, dah." Viola membalas dengan lambaian tangannya.

Viola pun menunggu kak Bintang untuk datang menjemputnya. Ditengah teriknya matahari Viola menunggu di kursi yang disediakan kampus. Tetapi, sudah 30 menit Viola menunggu kak Bintang tak kunjung datang.

"Kak Bintang mana ya? Gue belum sempet minta nomornya lagi. Lagi sibuk kali ya. Telpon tante Sri aja deh." Viola membuka telepon genggamnya untuk menelepon tante Sri.

"Halo Assalamualaikum tante."

"Iya, Waalaikumsalam. Ada apa Vio?"

"Aku mau nanya, kalo mau pulang, naik angkotnya nomor berapa ya?"

"Loh kok naik angkot. Kamu kan di jemput sama Bintang."

"Kayanya kak Bintang lagi sibuk tante. Dari tadi kak Bintang gak dateng-dateng. Jadi, gapapa kok tante aku naik angkot aja."

"Engga boleh! Tante gak ngebolehin kamu pulang naik angkot! Kamu harus pulang sama Bintang. Kamu udah nelpon Bintang belum?"

"Belum tante aku gak tau nomornya. Aku belum sempet minta."

"Ohh iya, tante lupa ngasih nomornya ke kamu. Ya udah kamu tunggu aja ya disitu nanti tante telpon Bintangnya. Jangan kemana-mana pokoknya ya."

"Iya, tante."

Tante Sri segera menutup teleponnya dan menghubungi Bintang.

"Halo, Assalamualaikum Bintang."

"Waalaikumsalam, a..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vlog To BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang