00:09

66.3K 10.6K 909
                                    


"Iya iya gue masakinnnn," kata Selgie gemas, sudah di ubun-ubun emosi sedari tadi Cakra mengintilinya dari belakang. "Tapikan lagi festival, jadi sabar oke? Nggak bisa besok."

"Kan janji lo kak. Eh gue pahlawan loh!" kata Cakra masih ngotot, menyebutkan tadi ia yang menyetak satu-satunya angka kemenangan sekolah di pertandingan final futsal sekolah.

"Iya, Kra. Sabar dikit napa sih? Perhatiin pipi lo tuh, makin lama makin mau jatoh," ledek Selgie menunjuk wajah bulat Cakra.

"Bodo. Gue chubby tetep ganteng," sahut Cakra pede membuat Selgie memutar bola mata.

"Dah sana, entar gue kasih tau kalau gue bawain makanannya," kata Selgie mengusir saat mereka sudah di simpangan koridor.

"Yang enak ya. Yang banyak," kata Cakra tegas, "Dan, cuma buat gue." Cowok jangkung itu meringis, kemudian berbelok dan berjalan menuju koridor kelas sepuluh.

Selgie mencibir pelan memandangi junior di futsal yang paling dekat dengannya itu.



"Mau juga dong dimasakin Kak Ugi."


Selgie hampir saja latah, menoleh kaget. Koridor yang memang ada beberapa orang membuatnya tak sadar sedari tadi ada seseorang mengekornya bersama Cakra.

Jaebi menyeringai, berjalan menghampiri gadis itu. "Elo tuh bener-bener kayak emaknya anak futsal tau," katanya berdiri di samping gadis itu.

Selgie mencibir, "gue janji kalau ada yang ngengol gue kasih hadiah. Tapi karena lagi bokek, jadi gue bilang aja gue masakin. Ehhh yang ngegol malah si tukang makan Cakra. Ya dia jadi ngotot gitu," curhat Selgie menggerutu.

Jaebi jadi tertawa memandangi ekspresi wajah cantik tersebut. "Eh, gue ke kelas dulu ya. Anak-anak mau ke rumah Bobi," pamit cowok itu mengarahkan pada koridor lurus di depan, sementara Selgie harus menaiki tangga ke lantai dua.

"Ah? Hm, oke," kata Selgie menganggukkan kepala.

"Sebenarnya gue mau nganter lo pulang hari ini, tapi 2A3 lagi formasi lengkap jadi nggak enak kalau gue ilang sendiri."

Mendengar itu Selgie mengernyit, "emang kenapa mau nganter gue pulang?"

Jaebi terkekeh kecil, "kan katanya kalau menang final mau gue beliin es krim?"

Mata Selgie membulat, tertegun mendengar pemuda ini yang mengingat janjinya lebih dulu. Ia mengerjap, lalu kemudian jadi tersenyum lebar. "Gue ngerti kok. Gue bukan Cakra yang maksa mau sekarang juga kali. Jadi nggak papa kalau bukan hari ini."

Jaebi mengangguk kecil sambil bergumam mengerti. "Oke, gue duluan ya. Yang lain entar ngomel," pamit pemuda itu ingin beranjak.

Selgie awalnya ingin mengangguk, "eh, Bi-" tahannya membuat Jaebi menoleh kembali. Selgie merogoh kantongnya, kemudian mengacungkan sesuatu ke depan Jaebi.

Alis Jaebi terangkat tinggi, menerima permen berbentuk kaki warna merah dengan bungkus biru.

"Tadi dapat kembalian banyak. Tuh satu buat lo, hehe," ucap Selgie meringis, membuat kedua matanya menyipit hilang.

Jaebi merunduk, memandangi permen itu. Tak lama keningnya berkerut, mendongak memandang Selgie. "Kok permen kaki sih?" protesnya membuat Selgie tersentak, "Tadi gue ngasih permen Kiss, napa lo balikinnya permen Kaki?"

"Ya emang napa sih?" tanya Selgie tak mengerti.

"Kiss. Abis itu ditendang. Ngerti nggak sih lo?" sahut Jaebi jadi mengomel.

Selgie memutar bola matanya, "Susah ya baru jomblo, baperan," ledeknya lalu memajukan bibir bawah. "Sini kalau nggak mau," tagih cewek itu galak, menjulurkan tangan.

Kali ini Jaebi tak tahan. Gagal mengerjai gadis itu lebih jauh, ia malah tertawa. Apalagi melihat wajah cantik itu berkerut sebal. Tangan Jaebi maju, mengacak rambut Selgie sesaat.

"Gue duluan ya," pamit Jaebi tersenyum, kemudian berbalik dan melangkah pergi.

Selgie melebarkan mata, merapikan rambutnya dan berdehem pelan. Ia melirik, entah kenapa merasa malu sendiri berada di tengah koridor yang agak ramai. Gadis itu mengembungkan pipi, berlari kecil menuju tangga segera.




Tak tau, Jaebi berjalan sambil memandangi permen kaki di tangannya. Ia kemudian mengangkan telapak tangan, memandangi tangan yang baru saja mengelus kepala Selgie tadi tanpa sadar.


Pemuda itu merutuk.


Ck. Apaan sih. Temen kok usap-usap rambut gitu.


Tidak, tidak. Jaebi tidak boleh bawa perasaan.


Karena biar gimanapun, Selena Mugie itu pernah punya cerita bersama sahabatnya sendiri. Dan akan tak nyaman jika Jaebi muncul di antara mereka. Selgie layak move on ke pemuda lain lebih baik.



Dan itu bukan Jaebi.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2A3: 11.11 ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang