Chapter 1

1.8K 143 13
                                    

Ikanaide (AkaKuro)
.
Kuroko Tetsuya,seorang pemuda bersurai baby blue dan memiliki manik azure yang indah. Dia putera dari pasangan Kuroko Chuuya dan Kuroko Tetsumi. Memiliki wajah cantik seperti ibunya. Namun,dia memiliki fisik yang sangat lemah. Dia sekarang memasuki tahun kedua di Teiko senior high school. Dia memiliki tunangan bernama Akashi Seijuro,putera tunggal dari Akashi Masaomi dan Akashi Shiori pemilik Akashi corp. Numun,Akashi tak pernah menganggap Kuroko sebagai tunanganya. Akashi sangat membenci Kuroko karena dialah penyebab Akashi kehilangan orang yang dicintainya. Sebut saja bahwa Kuroko lah pihak ketiga disini. Kuroko sangat mencintai Akashi,apapun perlakuan kasar yang ia dapat dari Akashi,Kuroko akan selalu mencintai Akashi. Mereka berdua sama sama bersekolah di Teiko tetapi hanya kelas mereka yang berbeda.
.
.
.
Kuroko Tetsuya,dengan malu malu mengintip melalui pintu kelas yang didalamnya terdapat sang tunangan. Manik azure itu terlihat tengah mencari cari sosok bersurai crimson,tangannya membawa sebuah kotak makan siang yang ia buatkan khusus untuk Akashi. Kuroko tak menyadari bahwa sedari tadi di dalam kelas tersebut ada seseorang bersurai kelabu yang terus memperhatikan gerak geriknya,manik kelabu itu menyorot tertarik pada sang pemuda baby blue. Bahu Kuroko di tepuk pelan oleh seseorang bersurai pirang,Kuroko tersentak seketika. Pemuda pirang itu tersenyum,Kuroko pun balas tersenyum walau wajah itu tetap datar.

"Ah,kurokocchi mencari Akashicchi ya?" Tanya si pirang. Kuroko menganguk dengan mata berbinar.

"Ahh,,Apakah Kise-kun tau dimana Akashi-kun berada?" Kise tertegun melihat kegigihan di sorot mata tersebut,hatinya tersenyum miris jika mengingat kelakuan Akashi kepada Kuroko.

"Ahh,,i-iya,,,i-itu,,Akashicchi sedang di atap Kurokocchi." Kuroko tersenyum dan bersiap untuk pergi sebelum pergelangan tangannya di tahan oleh kise.

"T-Tapi,,Kurokocchi sebaiknya kamu jangan kesana-ssu." Lanjut Kise,manik topaz itu mengisyaratkan kekhawatiran. Tetsuya tersenyum dan mengelengkan kepalanya.

"Emm,,Tak apa Kise-kun, Aku akan tetap menemuinya."

Kuroko pun berlalu,tak sadar jika sedari tadi ia masih diperhatikan oleh sepasang manik kelabu yang kini mulai mengikutinya. Berkat hawa keberadaanya yang tipis seperti Kuroko,pemuda kelabu itu terhindar dari kerumunan para siswa.
.
.
Akashi Seijuro tanpak menikmati momentnya bersama sang kekasih hati,kekasih yang teramat ia cintai. Mengelus lembut surai coklat pemuda yang sangat ia cintai,menatap tepat dimata. Tatapan lembut menghanyutkan,tak terasa bibir keduanya telah kehilangan jarak. Menyatu dengan lembut dan penuh kasih sayang. Tak mengindahkan sosok Kuroko Tetsuya yang berdiri mematung di pintu menuju atap. Tangan Kuroko bergetar,Matanya berkaca kaca,seakan jika tersentuh sedikit akan pecah. Sungguh,Kuroko merasakan udara disekitarnya akan habis. Sesak. Hatinya seperti terhimpit oleh dua batu besar. Kuroko mencoba bersabar,dia sadar diri bahwa ialah perusak hubungan mereka di sini. Menghela nafas panjang,mencoba untuk mengembangkan sebuah senyum penuh dusta. Melangkah mantap menghampiri sang tunangan dan kekasih. Berdiri,walau dia sangat ingin lari sekarang.

"A-A-Anoo,,Maaf,,A-Akashi-Kun dan F-Furihata-kun,Maaf mengganggu." Ujarnya pelan. Wajah manis itu hanya menunduk,Tak berani untuk melihat siksaan yang lebih kejam. Akashi melepaskan pangutanya dengan Furihata. Mendengus pelan,pemuda crimson itu memandang rendah Kuroko.

"Apa maumu." Dingin. Itulah Akashi di depan soaok Kuroko. Manik hetero itu memandang tajam. Menusuk. Seperti mengatakan. Enyahlah dasar sampah,menganggu saja.

"A-Aku,,A-Aku mau mengantarkan makan siangmu Akashi-kun." Kuroko sangat ingin lari sekarang,tubuhnya bergetar ringan melihat pandangan kedua pasangan tersebut. Mereka memandang rendah dirinya. Menganggapnya sampah,seolah dia hanya seonggok makhluk tak berarti. Akashi mendengus sebal.

"Sudah kukatakan berkali kali. Jangan membuatkanku makanan menjijikan itu."

Raut wajah dingin itu seakan tak menggentarkan Kuroko. Jujur,Kuroko sangat terluka. Sangat. Tapi Akashi adalah pemuda yang sangat dicintainya. Sejahat apapun yang Akashi perbuat padanya,Kuroko akan selalu mencintainya. Tak perduli dunia menertawakan dirinya,Tak perduli seberapa hancurnya hati ini,Tak peduli selama apapun ia akan tetap menunggu Akashi. Menunggunya berubah,berubah untuk mencintainya. Kuroko yakin,Kami-Sama akan selalu mengabulkan doanya.

"T-Tapi,,A-Akashi-kun---" Ucapan Kuroko terpustus oleh Furihata.

"Sudahlah Kuroko-kun,Menyerah saja,Akashi-kun hanya miliku,bukan milikmu." Seringai di bibir keduanya,membuat Tetsuya terpaku. Ucapan Furihata sangat menohok hatinya.

"Kau dengar Tetsuya,Kouki lah yang memilikiku. Bukan dirimu yang hina itu.Ahhh,,dan buang juga makanan itu,kau tahu,seekor kucing pun tak akan mau memakannya."

Dengan wajah tak berdosanya,Akashi beranjak dan Menggandeng Kouki untuk meningalkan atap. Menyisakan Kuroko dalam kebisuan menyakitkan. Luka hati yang kembali menganga,menambah kian sakitnya. Cairan bening mengalir membentuk anak sungai di pipi pucat tersebut. Tubuhnya ambruk,menekuk lutut dalam diam,menenggelamkan kepala bersurai baby blue itu. Menangis dalam diam. Meratapi nasibnya yang sangat jauh dari kata beruntung.

Pemuda bersurai kelabu terus memperhatikan di balik pintu. Menatap miris Kuroko yang sedang menangis,menangis maratapi cintanya. Ingin sekali ia menghampiri dan mendekapnya,membisikan kata kata penenang. Namun,ia sadar diri,siapakah dia dimata Kuroko? Ia hanyalah seorang pemuda kutubuku yang selalu menyendiri,pemuda kuno yang menjadi bahan bully-an Akashi dan kawan kawan. Jujur saja,dia sangat mencintai Kuroko. Melihat Kuroko yang terus menerus di sakiti Akashi membuatnya marah,ingin sekali ia menghajar Akashi. Tapi itu adalah sebuah ketidakmungkinan saat ini. Dia,hanya bisa berdoa,semoga Kuroko selalu baik-baik saja.

TBC.

Haloo,,Lyn balik lagi bawa ff abal ini ^^ semoga suka,ini ff juga Lyn post di FFn ^^

Jaa,,VoMent jangan lupa ^^

Next or Delete?

LynAkmn

Ikanaide (AkaKuro) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang