Chap 3

1.3K 122 4
                                    

Kuroko Chuuya mengengam jemari lentik sang putera,wajah manis itu terlihat sangat pucat membuat hati sang ayah bergetar. Perlahan jari lentik itu bergerak,kelopak mata yang menyimpan kelereng azure terbuka,tampak sedang menyesuaikan diri dengan cahaya lampu. Bibir pucat itu mengumam.

"Akashi-kun." Gumam Tetsuya. Kuroko Chuuya tersenyum,ternyata merindukan sang tunangan toh,batinya.

"Tetsuya." Pandangan Tetsuya beralih ke suara ayahnya. Bibir pucat itu tersenyum.

"Tou-san,kenapa aku ada di sini?" Kuroko Chuuya tersenyum dan mengelus surai anaknya sayang.

"Kau tadi jatuh pingsan sayang." Tetsuya pun mengangguk.

"Memangnya aku sakit apa?" Kuroko Chuuya menegang,haruskah ia beritahu.

"Kau tak-"

"Kau menderita leukimia Tetsuya-kun,,Saat ini sudah mencapai stadium 2" ujar Midorima Mikoto seraya beranjak menuju tetsuya untuk memeriksa. Kuroko Chuuya terdiam saat kalimatnya dipotong oleh Mikoto. Tetsuya yang mendengarnya membelalak kaget. Tetsuya memandang sang ayah,Tetsuya tertegun melihat raut sedih ayahnya. Tetsuya pun menepuk bahu ayahnya. Dia tersenyum lembut,sampai sampai Chuuya dan Mikoto tertegun dan balas tersenyum.

"Aku tak apa apa tou-san,jangan bersedih." Ujarnya.

Mikoto pun beranjak saat selesai mengecek Tesuya.

"Tetsuya-kun,mulai saat ini kau akan menginap di sini,jangan bosan ya." Canda Mikoto. Tetsuya pun terkekeh kecil.

"Eumm,aku tak akan bosan paman." Kedua orang dewasa itu pun tersenyum melihat keceriaan Tetsuya.

"Hm,baiklah,paman pergi dulu." Pintu tertutup menyisakan ayah dan anak tersebut.

"Ah,,iya,,kau tadi mengigau Seijuro,apa kau merindukanya? Akan ayah telponkan." Canda Chuuya. Tetsuya tertegun,tersenyum mencoba menutupi luka hati. Tetsuya menggeleng.

"Tidak,jangan menelponnya,tou-san." Kuroko Chuuya menatap curiga. Ada apa dengan mereka,batinnya.

"Otou-san,boleh aku membuat satu permintaan?" Ujarnya. Kuroko Chuuyapun mengangguk.

"tentu,saja sayang."

"Otou-san,Aku ingin memutuskan tali pertunangan ini,,Aku tak mau membuat Akashi-kun khawatir tentang penyakitku,,Tou-san,aku mohon kabulkanlah permintaanku ini,putuskanlah pertunangan ini,dan jangan beritahu Akashi-kun tentang penyakitku mohon Tou-san." Kuroko Chuuya tertegun melihat raut terluka sang putera. Kuroko Chuuya pun mengangguk.

"Baiklah jika itu maumu,Tou-san akan membicarakan ini dengan Akashi-san." Tetsuya pun memeluk sang ayah.

"Terima kasih otou-san."

.

Akashi Seijuro terlihat tengah melamun di balkon mansionya. Kejadiian beberapa jam yang lalu terus berputar di otak cerdasnya. Dia terus memikirkan ucapan Mayuzmi dan Aomine tentang Furihata. Dan,yang paling menganjal di otaknya adalah keadaan Kuroko saat ini. Furihata? Apakah benar Furihata memanfaatkannya? Keseriusan yang terpancar saat Mayuzumi dan Aomine mengatakannya membuatnya bimbang. Dia pun mendial nomor asistenya.

"moshi moshi,Sei-chan"

"Ah Reo,Aku ada tugas untuk mu."

"Ahh,,Tugas apa Sei-Chan?"

"Selidiki seseorang bernama Furihata Kouki."

"Siap Sei-chan"

"Hmm,,Baiklah ku tunggu malam ini."

"Hai,mengerti."

terputus.

Akashi menghela nafas,mencoba berpikiran jernih seraya beranjak memasuki kamarnya.
.

Ruang makan keluarga Akashi terlihat begitu suaram. Aura intimidasi dari sang kepala keluarga terlihat mencekam. Akashi Seijuro hanya memperlihatkan ekspresi datar. Sedangkan sang ibu,Akashi Shiori terlihat sedih.

"Jadi,,ada apa lagi sekarang?" Ujar Seijuro. Ayahnya,Akashi Masaomi menatap tajam sang putera. Ibunya hanya menatap kecewa pada putera satu satunya. Seijuro jadi semakin bingung sendiri.

"Seijuro,kau bebas sekarang,kau bebas menunjukan kemesraanmu dengan pemuda jalang bernama Furihata Kouki itu." Seijuro membelalak,jadi selama ini orang tua mereka sudah tau,batinnya.

"Kau bebas sekarang,kau tidak terikat dengan siapapun,kau tidak terikat dengan Kuroko Tetsuya lagi,kau bisa dengan bebas bersama jalang itu." Lanjut sang ayah. Akashi menegang,maksudnya apa semua ini.

"Tunggu,Apa maksudnya ini otou-sama?" Akashi Masaomi mendecih.

"Kuroko Tetsuya,Memutuskan tali pertunanganmu dengannya." Seijuro membelalak. Hatinya sangat sakit,nafasnya terasa sesak. Tapi kenapa? Bukankah ia tak menyukai Kuroko? Tapi kenapa saat ini dia ingin segera mendekap Kuroko? Apakah ia memiliki rasa yang lebih pada Kuroko? Jika ia,izinkanlah dia mengulang segalanya dari awal.

"T-Taapi kenapa?" Akashi Masaomi pun beranjak meningalkan ruang makan.

"Jika kau lelaki sejati,carilah kesalahanmu sendiri,ingat Seijuro penyesalan selalu datang terakhir." Ujar sang ayah sebelum meningalkan ruang makan,bersama sang isteri.

.

Akashi Seijuro tengah termenung saat ini. Hatinya gundah gulana. Kuroko Tetsuya memutuskan tali pertunangan ini? Apakah dia menyerah begitu saja? Sudah bertahun tahun lamanya Akashi menyiksa Kuroko dengan membencinya. Tapi anak itu selalu saja tak pernah menyerah,seberapa kalipun Akashi ingin membuatnya menyerah,tapi Kuroko tetap gigih untuk mendapatkanya. Apakah dia menyerah begitu saja dengan alasan yang tidak jelas seperti itu? Akashi tak percaya,sungguh tak percaya. Seberengsek apapun dirinya,ia akan berusaha untuk Kuroko kembali.

Tok..tok..tok..

"Sei-Chan,,ini aku,Reo."

"Hm,,masuk."

Terlihat Reo dengan raut sukar untuk di baca berjalan menghampiri Akashi. Akashi mengrenyitkan dahi.

"Apa ada yang menarik,Reo?"

"Tentu,banyak."

"Jaa,Baiklah cepat katakan padaku."

Reo pun membuka sebuh kertas pada file yang ia bawa. Reo mulai membacakan tentang Furihata.

"Nama lengkap Furihata Kouki,lahir 8 November,saat ini bersekolah di Teiko senior high school,masa lalunya kelam,dia menjual diri untuk hidupnya,ibunya seorang pelacur,ayahnya seorang penjudi,furihata seringkali bolak balik klub untuk menjual dirinya,tapi 3 tahun yang lalu sebelum kau bertunangan,Furihata sudah memiliki tuan dan kekasih yang bernama Nash Gold Jr atau sahabatmu sendiri. Furihata sering kali mencari mangsa pengusaha kaya untuk memanfaatkan uangnya dan dibaginya untuk dia dan Nash."

Akashi Seijuro terdiam dengan raut tak terbaca. Jadi selama ini,dia dimanfaatkan? Jadi benar adanya jika Furihata itu jalang? Hah,yang benar saja. Setelah semua ini terjadi,Akashi baru mengetahui jika ia dimanfaatkan. Kemana otak cerdasnya selama ini. Inikah yang dimaksud ayahnya jika penyesalan selalu datang terakhir. Ya,dia,Akashi Seijuro menyesal telah menyia-nyiakan seseorang yang begitu mencintai dirinya. Dia,Akashi Seijuro menyesal membiarkan Kuroko Tetsuya pergi dari hidupnya.

"Ah,kau boleh pergi Reo,Terima Kasih." Ujarnya.

"Hai,sama sama,Sei-chan." Seraya beranjak dari ruangan itu,Reo melihat ada yang tidak beres dengan atasannya.

Akashi Seijuro mengacak surainya bingung. Wajah penuh penyesalan ia tunjukan. Terngiang ngiang kejadian dimana dia menyiksa Kuroko,Bahkan menamparnya untuk melindungi jalang yang sebenarnya. Akashi menatap tangannya tidak percaya.

"ARGHHHH,,SIAL." Teriaknya.

TBC /penyakitnyaAkutagawa/ *ditendang*

Voment.

Typo, sorry no edit XD

Ikanaide (AkaKuro) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang