Pagi yang cerah telah tiba menganti malam yang suram tiada bintang. Teiko senior high school terlihat ramai seperti biasa. Akashi Seijuro,datang dengan aura intimidasi yang sangat kuat. Berdiri di hadapan Kise Ryouta dan Aomine Daiki yang memandang datar dirinya.
"Ryouta,Daiki,,dimana Tetsuya?" Tanya Akashi. Kise dan Aomine tertawa mengejek.
"Mau apa kau mencarinya? Menyakitinya lagi? Sudahlah,menjauh darinya dasar iblis pendek." Ujar Aomine sarkas. Akashi hanya diam,dia tau tak mudah untuk menemui Tetsuya setelah saat ini terjadi.
"Biaklah,terima kasih." Akashi berjalan melewati Aomine dan Kise yang menatap datar.
.
.
.
Dua minggu berlalu,selama dua minggu ini Akashi selalu mencari keberadaan Kuroko Tetsuya,bahkan sampai ia menggunakan jasa Reo pun tak ia temukan keberadaan sang terkasih. Apa ini yang di sebut karma? Mungkin iya. Lain halnya dengan Akashi. Di rumah sakit milik Midorima keadaan Kuroko semakin memburuk kini penyakitnya sudah memasuki stadium 3. Di sana Kuroko selalu di temani oleh Mayuzumi. Kuroko merasa bahagia di temani oleh orang sebaik Mayuzumi. Mayuzumi pun sama, tak terasa kebersamaan keduanya menumbuhkan benih benih cinta. Mayuzumi dengan percaya dirinya menyatakan persaaan tersebut pada Kuroko, walaupun Mayuzumi tahu bahwa cintanya tak terbalas. Mayuzumi siap lahir batin akan penolakan Kuroko padanya, karena ia tahu seseorang itu masih menjadi nomer satu dihati Kuroko, sangat tak mudah baginya untuk mengeser posisi itu untuknya.
Kuroko terlihat sangat kurus sekarang, kulitnya kian pucat, surai baby bluenya semakin menipis. Siapa yang tak iba melihat sesosok malaikat terbaring lemah di ranjang itu? Mayuzumi masih setia menjaga Kuroko, walau cintanya tak terbalas ia akan selalu berada di sisi Kuroko itulah sumpahnya.
"M-M-Mayuzumi-kun..."
Manik kelabu itu menatap sendu Kuroko yang sedang merintih. Sungguh, lebih baik ia yang terbaring disitu, bukan Kuroko.
"Ada apa Kuroko? Di mana yang sakit?"
"Tulang tulangku sangat nyeri rasanya,kepalaku terasa akan pecah...Apakah ini akhir hidupku?" Mayuzumi terpaku mendengar kalimat yang terlontar dari bibir pucat tersebut.
"Kuroko! Tolong jangan berkata seperti itu, apa kau tak tau betapa sedihnya ayahmu jika kau menghilang." Bentak Mayuzumi. "Aku juga akan merasa sangat terpukul." Lirih Mayuzumi.
Kuroko tersenyum simpul.
."Chuuya,Kuroko akan ku pindahkan ke rumah sakit milik kolegaku di Canada,di sana banyak dokter ahli,bersediakah kau untuk membawanya kesana? Jika iya,aku akan mengurus kepindahanya secepatnya." Ujar Midorima Mikoto. Chuuya mengangguk mantap.
"Aku bersedia,cepat pindahkan dia kesana,asalkan itu untuk kesembuhan anakku,aku bersedia membawanya kemanapun walau keujung dunia sekalipun." Balas Kuroko Chuuya mantap. Midorima Mikoto pun tersenyum.
.
.
Sudah genap satu bulan semenjak Kuroko Tetsuya di pindahkan ke rumah sakit Canada. Sudah selama itu juga Akashi Seijuro terus mencari keberadaan Kuroko. Tak kenal lelah pemuda crimson itu terus mencari dan mencari, penyesalan akan perlakuan di masa lalu membuatnya merasa sesak. Sebegitu sulitkah mendapatkan kesempatan kedua? Sebegitu sulitkah mendapatkanya kembali? Sebegitu sulitkah menebus dosa dosa tak termaafkannya? Hingga saat ini Akashi terus berusaha semampu yang ia bisa. Karena seorang Akashi tak pernah kalah. Permainan takdir ini sangat menyiksa, tapi Akashi akan selalu menang,walaupun itu melawan takdir.
Akashi Seijuro berjalan lesu dengan penampilan yang sangat berantakan. Akashi telah mengakhiri hubungannya dengan Furihata setelah terungkapnya fakta tentang jalang tersebut. Sekarang,Akashi hanya akan menebus dosanya dengan mencari cinta lamanya, Mencari seorang malaikat mungil bernama Kuroko Tetsuya. Akashi berjalan lunglai menuju kamarnya, tapi langkah itu seketika terhenti saat ia mendengar pembicaraan orangtuanya, mereka membicarakan topik yang sangat sensitif di telinganya. Membicarakan Kuroko Tetsuya ternyata. Akashi pun bersembunyi di balik pintu tersebut.
"Kuroko Tetsuya sedang di Canada sekarang,Apakah disana ia baik baik saja?" Ujar Akashi Shiori. Akashi Masaomi hanya tersenyum simpul.
"Hm,,Dia pasti akan baik baik saja,aku berani menjamin itu,,Dia anak yang kuat,lagi pula kudengar dokter disana sangat profesional,,jaa kita berdoa saja yang terbaik untuk kesehatanya." Balas Masaomi.
Brakk...
"Apa maksudnya semua ini? Apa? Tolong jelaskan Tou-sama,,Kaa-sama." Shiori terkejut dengan kedatangan puteranya, sedangkan Masaomi masih saja bersikap tenang.
"Tolong jelaskan sekarang juga." Seijuro menggeram marah. Shiori dan Masaomi pun saling berpandangan, lalu mengangguk.
"Baiklah Seijuro." Ujar Masaomi. Seijuro masih menunggu.
"Kami akan memberitahumu alasan kami mengikat kalian dalam perjodohan,dan tentang keberadaan Kuroko Tetsuya." Seijuro mulai tak sabar menungunya. Masaomi menyeringai.
"Alasan kami mengikat kalian dalam perjodohan itu karena kami sangat sangat berhutang budi pada keluarga Kuroko,Saat kau kecil,kau hampir saja tertabrak truk,namun Kuroko Tetsumi ibunda dari Tetsu-chan menyelamatkanmu,sayangnya nyawa ibu Kuroko tak dapat diselamatkan,,saat itu kau hanya mengalami amnesia,sedangkan ibu Kuroko terluka parah,Kuroko kecil sangat tegar,dia bahkan tak menangis saat ibunya pergi untuk selamanya,,hiks,,dia tersenyum,,hiks,,dan mengatakan pada ayahnya,,hiks,,bahwa semua,,hiks,,akan,,hiks,,baik-baik saja hiks." Jelas Shiori seraya terisak mengingat masa lalu. Seijuro terpaku, dadanya kian bergemuruh sesak. Air mata mengalir dari mata bermanik hetero tersebut. Merasakan dunianya hancur seketika, tak hanya menyakiti Kuroko Tetsuya ia pun sudah membuat kesedihan mendalam pada keluarga Kuroko. Apakah pantas seorang pendosa seperti dirinya dimaafkan?
"Dan,Kami akan memberi tahumu keberadaan Kuroko Tetsuya sekarang." Seijuro mengangguk singkat. Masih shock dengan kenyataan tadi.
"Kuroko Tetsuya,mengidap penyakit Leukimia Stadium 4,sekarang berada di rumah sakit Canada." Seijuro merasa nyawanya dicabut saat ini. Raganya jatuh terduduk,air mata mengalir deras, membelalak kaget.
"APA?!YANG BENAR SAJA?! JANGAN BERCANDA?! KUMOHON! JANGAN BERCANDA,,TOU-SAMA!?" Teriak Seijuro kalap. Shiori terisak di pelukan sang suami. Sedangkan Masaomi memandang hampa Seijuro.
"Aku tidak bercanda Sei." Seijuro tersenyum miris. Menyesali kebodohanya.
"Hahaha,,aku memang brengsek,,ARGHHHHH,,,KENAPA,,,HIKS,,KENAPA?!" Raung Seijuro. Masaomi memandang anaknya miris. Hatinya teriris melihat anaknya tengelam dalam penyesalan.
"Biaklah,Seijuro cepat kemas pakaianmu,ayah akan mengatur keberangkatanmu ke Canada sekarang juga,cepatlah,kesempatan tak datang dua kali." Perintah Masaomi. Seijuro pun mengangguk, walau tak dipungkiri dirinya masih terisak.
TBC.
Voment
Typo, sorry no edit XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikanaide (AkaKuro) [END]
FanfictionPenyesalan Akashi Seijuro tentang sikapnya pada sang mantan tunangan,Kuroko Tetsuya. Warn : Bahasa tidak sesuai EYD,Cerita pasaran tapi bikin readers pengen nabok Authornya :'v