"Kring... Kring..." dering ponsel membangunkan Runa dari alam mimpi.
"Siapa sih ? Yang menelponku sepagi ini ?" gerutu Runa kesal.
"Halo..."
"Hallo, Runa."
"Ada apa Farell ? Menghunungiku pagi-pagi buta seperti ini ?" tanya Runa to the point.
"Apanya yang pagi buta ? Ini sudah pukul 8 pagi tahu !"
"Tapi bagiku, pukul 8 itu masih pagi buta ! Apalagi ini hari minggu. Sekarang cepat katakan ! Ada apa ?"
"Clarissa menerima ajakanmu untuk jalan-jalan ke taman hari ini."
"Hah ? Kau serius ?" tanya Runa sambil membulatkan kedua matanya.
"Iya. Dia bilang, akan menunggumu di 'Kimchi Cafe' pukul 9 nanti."
"Apa ? Pukul 9 ? Berarti 1 jam lagi ? Kenapa kau baru menelponku ?" tanya Runa kesal.
"Hei ! Aku sudah menghubungimu sejak setengah jam yang lalu tapi tidak di angkat ! Kau tidur atau mati ?" kata Farell kesal tak terima di salahkan.
"Kalau begitu terimakasih ! Aku siap - siap dulu !" katanya sambil memutus sambungan telepon dan langsung menuju kamar mandi.
20 menit kemudian, Runa sudah siap untuk menemui Clarissa.
Ia langsung mengambil kunci mobil di atas nakas dan menuju garasi.
"Kau mau kemana sepagi ini ?" tanya Ilyas -Papa Runa- yang sedang mencuci salah satu mobil kesayangannya.
"Aku... Hm... Mau kencan." jawab Runa.
"Kencan ? Anak Papa sudah dewasa rupanya. Ya sudah sana pergi ! Jangan membuat teman kencanmu menunggu lama. Good luck !"
"Pasti, Pa. Runa pergi dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Runako langsung melajukan mobilnya menuju "Kimchi Cafe".
"Argh... Kenapa harus macet sih ?" umpat Runa.
35 menit kemudian, Runako sudah sampai di "Kimchi Cafe".
"Hai Clarissa, maaf membuatmu menunggu lama. Tadi di jalan macet sekali." kata Runa.
"Tak apa,Kak. Aku juga baru sampai. Duduklah ! Aku akan memesan makanan." jawab Clarissa sambil memanggil pelayan.
"Mau pesan apa ?" tanya pelayan Cafe tersebut.
"Jjajangmyeon dan Ice tea." kata Clarissa.
Pelayan tersebut mencatat pesanan Clarissa.
"Anda ingin memesan apa ?" tanya pelayan tersebut pada Runa yang masih melihat buku menu.
"Hm... Aku pesan... Sama sepertimu saja." jawab Runako.
"Baiklah. 2 jjajangmyeon & 2 ice tea. Ada lagi ?" tanya pelayan.
Runako & Clarissa menggeleng.
"Kalau begitu mohon menunggu. Permisi." kata pelayan tersebut sambil meninggalkan Runa & Clarissa.
"Kakak kenapa lama sekali memilih makanannya ?" tanya Clarissa.
"Aku bingung mau pesan apa. Semua nama makanannya aneh." jawab Runa jujur.
"Ya iyalah, Kak. Di Cafe ini hanya menyediakan Korean Food." kata Clarissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Umbrella ( Complete )
Short StoryCinta pada pandangan pertama... Percayakah kalian akan hal itu ???. Bagi seorang Runako, ia mempercayainya. Ia telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis yang meminjamkan payung merah padanya. Tetapi... Takdir seolah mempermainkanny...