Part 1

71 3 2
                                    

Sekolah di sore hari yang senja. Suara bel pulang berbunyi kencang. Para anggota club olah raga yang sedang berlatih. Lorong yang ramai menjadi sepi dengan pantulan cahaya senja dari luar. Disitulah sebuah kecupan hangat jatuh di keningku dari seorang lelaki dan berkata "Kau akan lebih cantik jika tersenyum Hana-chan".

Bagaikan waktu terhenti diriku tak mengingat dengan jelas apa yang terjadi. Tanpa sempat bertanya lelaki itu sudah pergi entah kemana.

Hana Makoto itu lah aku, seorang gadis biasa yang lahir dalam keluarga kecil di kota tokyo. Dan seperti gadis pada umum nya aku jatuh cinta pada teman sekelasku bernama Ken. Ken adalah temanku sejak smp, dia bukan lelaki yang tampan dan kaya raya bagaikan tokoh utama dalam dorama atau shoujo manga. Ken hanya lelaki biasa yang tinggal di sebelahku.

Seperti biasa di pagi hari aku menunggu Ken untuk berangkat bersama. "Ken, kau lama sekali.. nenek tua di sebrang sana saja lebih cepat darimu".

"Urusai na Makoto... Aku telat gara gara alarm ku mati tau!" Sambil memukul kepala ku dengan gulunan kertas di tangannya.

"Hai..hai.." Balasku sambil mengejek nya.

Kami pun berangkat bersama, aku berjalan di belakang Ken sambil menikmati sejuk nya musim semi di pagi hari. Tanpa aku sadari tiba tiba Ken menghentikan langkahnya.

Brruuukkk.....

"Ken jangan berhenti tiba tiba doang, kepalaku kan jadi sa....." Kalimat ku terhenti setelah melihat ken menatap gadis itu di depan nya.

Hanoka Misaki gadis cantik seperti boneka, baik hati dan banyak di sukai orang. Dia adalah gadis yang di sukai oleh Ken sejak dulu. Itu lah mengapa aku tak pernah mengungkapkan perasaan ku kepada Ken. Karena dirinya hanya melihatku sebagai tetangga dan seorang temannya saja.

"Nee.. ken... Misaki no koto ga suki desu ka?"

"Haaahhhh......"

"Hari ini kau berisik sekali Makoto, ini bukan urusan mu kan" jawab Ken sambil menutup setengah mukanya yg memerah. aku kaget melihat reaksi yang Ken tunjukan kepada ku.

Hening sejenak....

"Nee Makoto maukah kau mendukungku supaya aku bisa dekat dengannya... Sebagai balasan aku akan membantumu menyatakan perasaan mu kepada orang yang kamu sukai." Tanpa menunggu jawaban Ken langsung berjalan tanpa mempedulikan aku yang tengah terdiam dan melihat punggunya yang mulai menjauh dari diriku.

Bel istirahat berbunyi aku mengambil hp di saku dan menyiapkan bentoku. Kejadian pagi hari masih jelas teringat dari ingatanku. Melihat dirinya menatap nya membuat hatiku sakit dan ucapan yang Ken katakan masih membisik ditelingaku.

"Haaahhhhh...... Baka" "Bagaimana cara kau membantuku jika orang yang kusukai itu adalah kamu... "

Sambil menatap langit aku pun duduk di dekat pohon sakura dan membuka bekal ku. Kusimpan kotak bekal untuk Ken di samping nya. Sebelum Ken sering mengajak makan Misaki, aku selalu makan bersama nya di pohon sakura taman belakang. Itu adalah kenangan yang menyenangkan hingga saat nya kenangan itu menghilang.

"Haaahhhh..... mana ada seorang gadis makan dua kotak bento sekaligus. Kayanya itu tak mungkin.... apakah harus ku bawa pulang seperti bento bento sebelumnya, atau harus ku buang saja" sambil menyandar ke pohon. Keheningan taman belakang memuat suasana semakin sepi. Seperti hanya aku yang tinggal dalam dunia ini.

"Hahhh.....Yappari... hitori wa sabishi naa..."

Hening sejenak.....

"Kau gak sendiri dan bento itu bisa kau berikan kepadaku jika kau tak ingin"

"Hheehhhhh...." diriku langsung menoleh ke atas di mana suara itu berasal. Aku terkaget ada seorang lelaki memakai seragam rapih berdasi biru*, bermata hitam fokus dengan rambut berwarna coklat sedang duduk di ranting pohon bunga sakura. Bbrruuukk.... lelaki itu turun dari pohon dan menatapku.(*dasi biru menjelaskan bahwa mareka berbeda angkatan seusai warnanya. Biru kelas 3, merah kelas 2 dan hijau kelas 1)

"E..eettoo..o... kamu siapa? Kenapa kamu ada di sini?" tanyaku kaget.

"Bukan kah seharusnya itu kalimat ku! Jadi kenapa kau ada di sini"

"Ah.. Gomennasai... watashi Hana Makota, siswi kelas dua. Maaf jika boleh bertanya Anata wa dare desuka"

"Watashi Naoki Hiroshi.. pemilik bunga ini!"

...Bersambung...


Haru no Koi (Cinta Musim Semi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang