Pagi hari di pertangahan musim semi, seperti biasa Hana berangkat sekolah dengan menggunakan seragam dan jepit rambut berbentuk bunga di rambutnya. Sembari menjinjing barang prakternya untuk ujian praktek yang selalu di adakan pertengahan bulan.
"haahh... bahan praktek bulan ini lebih banyak dari dugaanku" berjalan sembari menarik barang bawaannya. Karena sibuk membawa barang bawaannya Hana tidak menyadari Naoki yang berjalan di belakangnya. Melihat kelakuan hanya yang kerepotan membawa barang membuat hiburan tersendiri terhadap Naoki.
"Heh.. pembawa bento apa yang kamu lakukan?" berdiri tepat di depan Hana. "Hahh.. tentu saja membawa barang..." terkejut melihat keberadaan Naoki membuat Hana menghentikan kalimatnya.
"Tentu saja aku tau kau membawa barang karena aku melihatnya sendiri di depan mataku. Namun yang kutanyakan kenapa kau membawa nya sendiri"
"Karena bulan ini praktek individu jadi aku harus segera membawanya" sembari menarik barangnya kembali.
Tanpa mempedulikan apa yang diucapkan oleh Hana, Naoki mengambil barang yg dibawakan Hana. "Apa kau tak mendengar kalimatku kenapa kau membawa nya sendiri, kau bisa minta bantuanku jika kau minta." Sekejab Hana tercekang dengan apa yang di lakukan Naoki. Tidak seperti biasanya seseorang yang disegangi di sekolahnya itu mau melakukan hal seperti itu.
"Aahh.. kau tak perlu repot repot membantuku" menarik kembali barangnya. "Sudahku bilang aku yang akan membawanya" berjalan cepat mendahului Hana tanpa mempedulikannya. "Ano matte (tunggu dulu)" Tanpa berpikir panjang Hana pun mengambil barang nya dan mengejar Naoki.
"Hana-chan" Shintaro yang terdiam sambil memandang punggung mereka.
.....
Ditengah suasana yang ramai di lobi sekolah. Semua murid terbelenggu dengan apa yang mereka lihatnya. "Ehh..Naoki-sama membawa barang?" "Siapa gadis itu?" "Apa dia kekasih Naoki-sama" "Shinjiranai (aku tak percaya)"
"Anoo..Naoki-san, bisakah kembalikan barangku kembali?" dengan raut muka cemas. "Kan sudah ku bilang aku yang akan membawanya. Jadi kau diam sampai barang yang ku bawa ini sampai ke kelasmu"
"Tapi hampir semua murid di sekolah ini memperhatikan kita"
"Biarkan mareka meliat apa yang ingin mereka lihat. Kau tak perlu memperhatikan mereka jika kau tak suka" Dengan ucapan Naiko yang dingin namun tegas Hana hanya bisa terdiam tanpa mengatakan apapun kembali. Tanpa rasa sungkan Naoki masuk ke dalam kelas Hana dan meletakkan barang yang dibawanya.
"Hai.. ini barangmu sesuai janjiku" meletakan barang nya di meja Hana.
"Arigatou gozaimasu (terima kasih banyak)"
"Ja mata" Tanpa memperpanjang Naoki pergi meninggalkan Hana yang masih terpaku atas apa yang dia alami. Hana masih bingung dengan apa yang Naoki lakukan kepadanya. Sangatlah aneh seorang yang sangat di segani di sekolahnya itu mau membatunya. Terlebih lagi Hana bukanlah siswa yang terkenal ataupun kaya raya seperti orang kebanyakan. Dirinya hanya gadis biasa dengan kehidupan seperti biasanya.
"Ohayou Hana-chan, Doshita no? (Pagi Hana, Ada apa?)" Ujar Shintaro sambil meletakkan barang bawaannya. "Ano ne.. Hana-chan apa kah kau tau tema seni hari ini beda seperti biasanya..." Shintaro menghentikan ucapannya ketika melihat Hana yang masih bingung dengan apa yang Naoki lakukan. Apakah Hana akan mulai menyukai Naoki juga.
.....
"Ohayou Naoki-sama, Tak seperti biasanya Rika melihatmu dekat dengan seorang gadis"
"Aku hanya membantu membawa barangnya saja Rika. Kenapa kau tak suka melihatku membantu seseorang" Berjalan ke arah meja dewan pengurus. "Namun benar juga apa yang di katakan Rika, diriku sudah cukup lama mengenalmu Naoki dan sifat mu yang arogan tetap tak pernah berubah. Apa yang terjadi padamu?"
"Bahkan Luka pun setuju dengan perkataanku" Sambaran Rika dengan manis.
"Sudah cukup aku tak mau mendengar ocehan mu Rika. Dan Luka Sudah kubilang aku hanya membantu seseorang itu saja" menghelai nafas dengan berat. Naoki sudah sangat mengenal dengan teman masa kecilnya. Meskipun memiliki sifat yang berlawanan dengan dirinya namun Naoki tak pernah merasa terganggu dengan ocehan mereka.
Tok!Tok!
Suasana menjadi hening ketika Shintaro masuk ke dalam ruangan. "Ehh..?" Shintaro sedikit kaget dengan keheningan ketika ia datang. 'Kenapa jadi hening begini? Apa ada yang salah dengan ku"
"Iie (tidak)... Rika hanya kaget ketika kau langsung masuk tanpa mengetuk" sambil bermanja dengan memeluk lengan Shintaro. "Hahh... Aku sudah mengetuk apa kau tak dengar Rika" Shitaro membalas dengan menyentil kening Rika.
"Tunbem kau kemari Shin, tak seperti biasanya kau kemari di jam segini? Apa kau merindukanku" Luka menggoda Shintaro dengan meranggkul lengannya ke pundak Shintaro.
"Apa yang kau katakan Luka, aku kemari hanya ingin menyerahkan laporanku". Shintaro melepaskan rakulan tangan mereka dan langsung duduk di dekat kuris Naoki.
"Shintaro, bukan kau sekelas dengan gadis yang bernama Hana itu"
Deg! "Iya" Terkejut "ada apa kau bertanya?"
"Tidak, Aku hanya bertanya saja" sembari melihat jendela yang ngerahkan ke taman yang tumbuh dengan bunga sakura disana.
Shitaou terkejut akan pertanyaan yang ditanyakan Naoki. Dirinya cukup mengenal sifat Naoki. Ketika Naoki tertarik pada sesuatu dia akan bertanya atau mencari tau tentangnya. Apakah benar dugaanku selama ini?
.....
"Apakah kau yang bernama Hana? Bisa kita bicara sebetar" Tanya seorang gadis yang sedang memergoki Hana.
Bersambung....
(Notes: Maaf atas keterlambatan ceritanya. Dikarenakan kesimbukan yang tak bisa segera di selesaikan. Honto ni gomennasai)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haru no Koi (Cinta Musim Semi)
RomantikSeorang gadis yang hanya bisa menyimpan perasaannya untuk kebahagiaan orang yang di cintainya. Dan seorang lelaki yang ingin melindungi apa yang dirinya percayai tanpa ada orang yang disisinya ikut tersakiti. Dapatkan cinta membuat mereka percaya ?