Part 5

869 97 12
                                    

@Jepang: Oh's Mansion

Hayoung memandang salah satu kediaman keluarganya di Jepang dengan pandangan kosong, ia sangat merindukan kedua orangtuanya tapi ia tahu bahwa orangtuanya jarang ada waktu bersamanya maka dari itu ia lebih memilih tinggal bersama nenek dan kakeknya di Korea dari pada tinggal bersama orangtuanya.

Saat ini waktu menunjukan pukul 07.35 Pagi, ia berjalan ke arah gerbang dan menekan tombol intercom yang akan langsung terhubung dengan tempat penjaga keamanan di rumahnya.

Penjaga yang mengenali wajah Hayoung sebagai puteri tunggal dari tuannya pun segera membuakakan pintu dan mempersilahkan Hayoung.

"selamat datang Hime" seorang wanita paruh baya menyambutnya dengan wajah bahagia, ketika Hayoung masuk ke dalam mansion.

"Jaewoon ajjumma,,," Hayoung memandang wajah wanita paruh baya itu dengan haru dan entah kenapa ia langsung berlari memeluknya dan menangis.

"Hime, ada apa kenapa kau menangis?" Tanya Jaewoon Ajjumma heran melihat gadis yang selalu ceria itu menangis.

"gwenchanna aku hanya merindukan kalian." Hayoung melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya.

"ajjumma aku akan langsung ke kamarku."

"tapi Hime, bukankah sebaiknya kau makan dulu?"

"tidak ajjuma, aku lelah." Hayoung memasuki kamarnya dengan lelah, tubuh dan hatinya benar-benar lelah ia membutuhkan tidur karena sepanjang perjalanan dari korea menuju jepang ia tidak bisa tidur, kejadian itu terus berputar dalam ingatannya, setiap ia berusaha menutup mata.

Hayoung merebahkan tubuhnya, saat ia akan menutup mata karena sangat lelah kejadian itu kembali berputar, akhirnya Hayoung kembali menangis dengan suara tertahan, meskipun kamarnya luas tapi ia tidak ingin mengambil resiko ada yang mendengarnya.

"appo, hiks hiks appo,," Hayoung memagang dadanya yang terasa sesak dan sakit seperti ada beban berat di dadanya yang sangat sulit diangkat.

Tanpa ia sadari ia pun tertidur dalam tangisnya yang semakin menyesakan.

***

@Seoul - Sungai Han: 24:36 KST

"oppa, bagaimana,,," Namjoo memulai pembicaraannya bersama Sehun, mereka sudah ada disana sejak setengah jam yang lalu tapi tidak ada satupun yang memulai pembicaraan.

"apa sudah ada informasi mengenai Hayoung?" Tanya Sehun memotong perkataan Namjoo.

"tidak ada, apa rencanamu oppa, jika Hayoung mengetaui semuanya?"Tanya Namjoo.

"aku tidak tahu, aku membutuhkanmu tapi aku tidak bisa melihat Hayoung sakit hati dia ,,,"

"siapa yang lebih kau cintai oppa? aku atau Hayoung?" potong Namjoo cepat.

"aku,,," Sehun menggantungkan Jawabannya cukup lama.

"oppa, lebih baik kita akhiri hubungan kita, kembalilah pada Hayoung seutuhnya, aku sudah memikirkannya sejak kepargian Hayoung kemarin malam."

Namjoo menundukan kepalanya, ia sangat mencintai Sehun tapi ia tidak bisa lagi menyakiti dongsaengnya.

"Joo, apa kau yakin?" Tanya Sehun.

"aku yakin oppa, kau mungkin memang membutuhkanku tapi aku sadar yang kau cintai dan selalu membuatmu nyaman adalah Hayoung." Namjoo tidak kuat menahan tangisnya lagi, akhirnya ia menangis.

"kau benar, miannae Joo." Sehun mengangkat wajah Namjoo dan menghapus airmata yang tergenang dimata indah Namjoo "aku yakin kau pasti menemukan pria yang jauh lebih baik dariku dan juga mencintaimu." Namjoo hanya tersenyum lemah, ia tidak yakin dapat jatuh cinta lagi setelah hatinya hancur.

Our Maknae Has Grown UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang