1. Anggia?

165 8 9
                                    

"Dasar sempak terbang!"

Cowok dengan rambut hitam legam itu menatap geram 2 orang di depannya. Dia menutup pintu kamarnya. Rasa dia ingin memakan mereka hidup-hidup.

Samudra duduk di tepi kasurnya. Melihat dua orang yang mendapat posisi menjadi sahabatnya.

"Sabar Sa, sabar. Orang sabar disayang tuhan. Ya gak Ju?"

Cowok yang di ajak berbicara, Juna, asik mengunyah cemilan. Sambil mengangguk membenarkan ucapan Farel, yang bertanya padanya tadi.

"Sabar pala lu! Eh, lo berdua datang kemari itu pasti buat gue repot. Malah bilang mau nginap 2 hari lagi lo!" seru Samudra dengan kesal.

Dia mengambil tisu di dekat meja belajarnya. Mengilap keringat akibat gerah dengan kedatangan sahabatnya itu.

Farel mengambil handphone Samudra, seolah itu adalah miliknya. Mengecek beberapa sosial media.

"Kalau lo mau nginap di sini, jelaskan sama gue kenapa lo minggat dari rumah lo!" kata Samudra sambil menyenderkan badannya ke kepala tempat tidur.

Farel terkikik di tempatnya. "Sebenarnya sih, ini masalah Juna. Dia diusir nyokapnya."

Juna menoleh, ikut terkikik pelan. Lalu memasukkan cemilan lagi kedalam mulutnya.

"Kaset bokep gue ketangkap nyokap. Jadi gue dihukum tidur diluar sama nyokap." katanya dengan geli, sambil mengingat kejadian tadi saat dirumahnya.

"Kok bisa?"

"Kan kemarin baru nonton,lupa disimpan di bawah lemari. Jadi gue letak di tempat tidur eh sore pulang sekolah kena gampar!" Juna terkekeh lagi, seolah ceritanya lucu. Padahal Samudra sudah memasang wajah kesalnya.

2 makhluk ini adalah makhluk paling brengsek yang Samudrw kenal. Mereka itu sering mengadu yang tidak-tidak pada Bunda Samudra. Contohnya saat Samudra mandi dan mereka duduk di ruang tamu, mereka bilang bahwa Samudra sedang masturbasi.

Astaga! Demi apapun, Samudra memang sedang ada masalah di kamar mandi. Dia harus mencari samponya yang ternyata terselip di bawah bath up.

Dan Bundanya, yang notabenya sudah mempercayai makhluk brengsek itu, langsung menjewer Samudra.

"Kalau lo? Ngapain di rumah gue?" tanya Samudrsla dengan sangar.

"Kata Juna nginap di rumah lo itu seru. Bisa nonton bareng." jawabnya sambil menaik-turunkan alisnya.

Samudra memicingkan matanya.

"Nonton apa?"

"Bok- ehm, bola." Farel berdehem dan merampas cemilan yang ada ditangan Juna.

"Eh, celana dalem gue ada tinggal disini gak?" tanya Juna teringat dengan celana dalamnya yang hilang.

"Idih, tinggal juga bakal gue bakar. Jijik banget gue liat celana dalam lo. Ada gambar supermannya lagi. Iuh."

Samudrs membaringkan badannya di kasur. Meletakkan kakinya di paha Juna. Menatap langit-langit kamar yang berwarna putih itu dengan menghela napas. Tangannya mengambil keripik yang ada di toples.

"Pfftt, anjir! Gila!" Farel mengumpat lalu duduk tegak melihat handphone Samudra yang dari tadi ia mainkan.

Juna menoleh dengan penasaran. Farel menunjuk handphone Samudra.

"Napa Rel?"

"Ini mantan gue, suntik botox!"

***

Apapun itu yang di ingin Samdra saat ini adalah kembali kepelukan sang kekasih hati; kasur. Udara jam 11.45 malam di kompleks perumahan ini benar-benar dingin. Cowok itu mengusap telapak tangannya agar merasa hangat.

LOVABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang