terjebak waktu

61 4 1
                                    

Barangkali semua sengaja
Di takdirkan Tuhan untuk saling menyapa
Di suramnya pagi yang semakin menua
Pemberhentian terpaksa karena cidera

Ku pandang arloji hitam tua pemberian kakekku
Lalu tengadah kepalaku menatap kau yang juga menatapku
Sepertinya, kau adalah anak dari sekolah yang sering ku lalui,
Terlihat dari keberanianmu untuk pergi saat seharusnya gerbang sudah di kunci.
Di sini semua di mulai, dan terjadi

Ah... harapanku menjadi tertuju padamu
Mataku mengisyaratkan tatapan melas kepadamu
Tapi apalah daya dariku
Tatapanku kau anggap semu

Engkau tergesa-gesa
Mengontel kencang sepeda gunung yang keren
Kau juga terlihat amat keren
Tapi...
Kau tak sebaik kekerenanmu

Semua berakhir
Dengan hadirnya teman lama
Ia menyapa dan bertanya
Ku akui semua kepadanya
Tentang cidera yang menunda

Dan bayangmu yang telah ku punya

Sajak yang (H)ilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang