1. First Pizza

180 19 12
                                    

Pulang sekolah Arani langsung keluar dari kelas Fisikanya dengan cepat ia kedepan sekolahnya dan berniat mencari taksi. Ia tak mau bertemu dengan Dergio yang menjadi pacarnya. Sebenarnya Arani tak menganggap Dergio sebagai pacarnya. Bahkan Arani tak mengucapkan kata "Aku menerimamu."

Kepala Arani makin pusing mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Bucket bunga yang diberikan Dergio ia simpan di lokernya.

Seseorang menutup matanya. Aroma parfum maskulin menguar dari tubuhnya. "AAAAAAAAAAA" pekik Arani.

Orang itu terkekeh. "Ayo pulang, Babe.." bisik orang itu tepat ditelinganya. Yang ia yakini Dergio Abraham, si lelaki gila.Dergio melepas tangannya dan memeluk pinggang Arani. Dergio memberikan senyum termanis yang ia punya.

Arani melepaskan tangan Dergio yang ada dipinggangnya. "Ehh...sorry..gue udah dijemput.. bye!" Arani yang berniat lari dari Dergio terlambat karena seorang Dergio tak akan membiarkan miliknya pergi.

"Gue bukan cowok pengecut yang biaran ceweknya naik kendaraan umum. Nggak usah ngelak selama ini juga lo nggak pernah dijemput kan?" Dergio menggenggam tangan kiri Arani. Gagal sudah rencana Arani kabur dari Gio.

"Tapiii.."

"Stttt nggak ada tapi-tapian Babe."

Dergio membawanya ke parkiran. Sesampainya disana, Gio membukakan pintu mobil untuk pacarnya.

"Ekhemm... sekarangkan kita udah pacaran. Lo mau kita punya panggilan sayang nggak? Babe, baby, honey, sugar, sweety, sweet heart, pumpkin, sayang, ayang, cupcake, cuppies?" Tanya Dergio semangat.

Kepala Arani makin pusing melihat tingkah Dergio yang makin menjadi.

"STOP! Sejak kapan kita pacaran? Sandiwara macam apa yang lo buat sekarang Dergio Abraham? Gue cuma cewek biasa yang nggak punya hal menarik sedikitpun. Gue pusing sama kejadian yang lo buat hari ini. Asal lo tau gue pengen nampar lo pas dilapangan tadi, gue pengen buang bunga yang lo kasih. Permainan apa yang mau lo mainin hah?! Bahkan kita nggak saling kenal!!!!" Bentak Arani Kyoto. Pertama kalinya ia berani berteriak didepan orang yang bahkan tak ia kenal.

Sedangkan orang yang ia bentak bukannya merasa bersalah malah tersenyum dengan manis. Dergio menyelipkan rambut Arani ke belakang telinganya.

"Maaf buat lo nerima ini tiba-tiba. Jalanin dulu ya sama gue, please? Gue jamin lo bakal jadi ratu dikerajaan Dergio dan belajarlah mencintai gue."

Dergio mengeluarkan senyum andalannya, lagi dan mengelus rambut Arani.

"Gue nggak mau!"

"Gue nggak mau debat nona Kyoto. Mending lo tiduran dan pas lo bangun lo udah sampe rumah. Tenang, gue udah tau alamat rumah lo. Gue sayang sama lo Ra."

***

ARANI KYOTO

Malem minggu malemnya begadang. Ahh akhirnya gue bisa ngabisin drama korea juga. Tugas sekolah yang ngebuat kepala ngandet bagaikan tersumbat batu telah selesai saatnya pembalasan. Makasih buat Mama dan Papa yang telah menyediakan layanan internet yang non-stop juga selalu tepat dibayar.

Selagi gue nyiapin makanan buat movie marathon. Ponsel yang gue taruh di atas meja bunyi terus. Tumben.

Dergio Abraham Added you as friend by LINE ID

Dergio Abraham started following you on Instagram

Dergio Abraham want to be your friend on Path

Dergio Abraham New Contact BBM

Apa yang gue liat menyadarkan gue kalo yang gue alamin tadi siang bukan mimpi.

MY SADISTIC GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang