5. a Father with Roses

95 9 0
                                    


Matthew Arista menepati janjinya dengan mengajak Arani hangout bareng. Dergio yang sedang menenteng helm hello kitty milik Arani melihat dari kejauhan.

"Kak Arani, jadikan?" Matthew memamerkan senyum lebarnya yang sangat amat mematikan.
Arani sedang mencari ponselnya di backpack zaranya. "Hah?"

"Aduh masa lupa? Kita bakal jalan bareng."

"Gue nggak inget tuh pernah setuju."

"Tapi gue udah janji, kakak cantik. Ayolah biar kita bisa saling kenal." Matthew menggenggam kedua tali backpacknya. Jelas Matthew sangat berharap.

"Faedahnya gue kenal sama lo apa? Cukup satu orang yang udah buat dunia gue ilang keseimbangan. Lagian lo bisa jalan sama Dena."
Arani bersikap acuh tak acuh. Ya, Arista tau kalau Dena mengagguminya, jadi Arani ingin jika Matthew hanya mendekati teman contekkannya itu dibanding dengan dirinya.

Dergio-sh harus di musnahkan

Orang yang membuat dunia keseimbangannya hilang.

"Karena gue pantas buat lo, kak. Gue maunya cuma lo gimana?"

Arani sangat amat geram dengan tingkah laku Arista sekarang. Apalagi sekarang ia dalam masa period.

"Yang pantas buat dia itu gue. Maunya gue? Sono pegi jauh-jauh jangan ganggu cewek gue!" Dergio juga geram kepada Arista-Arista ini, ia membuat gerakan usir dengan tangannya. Aristapun geram,

Arista menatap serius Dergio "Apaansih lo? Mentang-mentang senior!"

"Gue nggak mau adu jotos sekarang. Sugar, yuk, pulang." Ucap Dergio tanpa memandang Arista.

***

"Gue nggak suka cowok lain dekat-dekat sama lo."

Posisi mereka berdua sedang berada di atas motor. Dergio mengemudikan motornya dengan cepat.

"Apa urusan lo sih?"

Dergio langsung memberhentikan motornya mendadak sehingga terdengar bunyi berdecit.

"Urusannya gue pacar lo, Ra!" Teriak Dergio emosi.

"Peduli gue apa, Yo?"

"Apa bedanya lo sama dia, Yo? Sama-sama seorang pemaksa!"

"Nggak pernah sedikitpun lo nganggep gue? Sedetikpun lo ingat gue? Wah, lo benar-benar seorang pematah hati, Ra! Gue cuma nggak mau si brengsek itu ngambil lo dari gue! Karena gue cinta sama lo..." Dergio mengucapkan kalimatnya dengan getir.

"Percuma ngomong sama gula kaktus kayak lo. Pake helm gih, gue anter."

***

"Kultur kita beda dengan dia!"

"Dad, jangan berlebihanlah, lagian kita nggak mau nikah, Ara juga masih SMA"

"Dad, nggak setuju!"

"Bukannya Dad sama Mom juga beda kultur. Ini nggak masalah sama sekali Dad. Ini normal dan bersikaplah normal"

Sekarang orang tuanya tau akan Dergio Abraham berstatus sebagai pacarnya gara-gara setelah mengantarkan Arani, sang Ayah mengajak Dergio berkenalan.

Ayahnya memang ingin agar Arani mendapatkan pendamping dari negeri sakura. Benar-benar kolot.

Arani langsung memasuki kamar. Apa yang ia lakukan? Apa ini salah atau sebaliknya? Ya, orang tuanya sekarang tau akan Dergio yang berstatus menjadi pacarnya. Kejadian tadi siang sedikit menggetarkan hatinya. Apakah ia sanggup mengabaikan orang yang sepertinya tulus padanya.
Dergio benar-benar ngambek atau marah padanya yang pasti sampau sekarang belum ada tanda-tanda di ponsel Arani dari Dergio, yang di dapatinya text dari cowok-cowok yang ia tak kenal.

MY SADISTIC GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang