End

32 3 0
                                    

"Hosh..hosh..aduh gila capek banget gue hosh," ujar Nanda terputus-putus akibat lari-larian, kedua tangannya bertumpu pada lututnya, sejenak mengatur deru nafasnya sampai kembali normal. Matanya menatap sekeliling mencari cowok -yang katanya- memakai kemeja flanel serta jeans robek, tapi bahkan taman ini sepi, hanya ada dirinya yang kini mulai merapikan cepolan rambutnya. Sesuai janjinya kemaren, Nanda kini memakai kaos lengan panjang dilapisi celana kodok pendek serta sepatu adidas putih dan orang itu memakai kemeja flanel serta jeans robek. Tapi kok gak ada ya? Wah jangan-jangan Nanda cuma diisengi lagi. Mendadak Nanda cemberut, bibir mungilnya menyebik lucu karna dikerjai oleh orang itu.
Namun saat ia hendak melangkah pergi, sesuatu -atau tepatnya sebuah tangan menepuk bahunya pelan.

"Akhirnya lo dateng juga." Suara bass itu membuat Nanda memutar tubuhnya menghadap kearah sang pemilik suara. Sebuah senyum manis plus lesung pipit di kedua pipi cowok itu menyambut pandangan mata Nanda. Ia melongo saat mengenali senyuman itu, senyum yang sering menyambut hari-hari nya di sekolah. Senyum lesung pipit yang selalu menampilkan sisi jail orang itu namun sekarang terlihat tulus dan manis.

Jadi screet admirer gue itu...

Gubrak!
Secara mendadak tubuh Nanda jatuh dengan kedua mata tertutup rapat. Nanda pingsan!!!

End.




Hehehehe akhirnya the end juga. Ini short story yang gue bikin 1 tahun yang lalu. Lagi jaman sekolah. Mendadak nyeliwer ide bikin ini cerita ditengah jam mapel, gilakan?! Hahaha makanya jangan pada protes kalo endingnya gini. Tenang ada lanjutannya kok. Jangan lupa vote nya ya..kalo bisa komen juga huehehe. Okey  sekian dr gue.

Xoxo

YOU!! (Nanda ♡ Aldo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang