Chance

120 13 0
                                    

Ye Jun POV

“Mwoooo?” Apa yang baru saja ia katakan padaku? Apa ia baru saja memintaku untuk jadi pacarnya? Jantungku rasanya mau copot mendengarnya barusan
“Ye Jun ah?, jawab akuu...” Ia bertanya sekali lagi. Aku hanya bisa terdiam sambil memandang wajahnya yang menunggu jawabanku
“Woohyun ah, ini bukan sesuatu yang bisa aku tentukan sekarang juga...” Kataku
“Apakah kau akan menolakku?” Kenapa kau berpikir seperti itu, gumamku.
“Bukan seperti itu, aku membutuhkan waktu untuk menjawab pertanyaanmu itu, tak semudah yang kau pikirkan Woohyun” Ujarku lagi sambil menunduk kebawah
“Apakah kau tidak menyukaiku?”
“Anni....aku hanya bingung saja dengan perasaanku sendiri, lagipula aku tetap harus memastikan perasaanku padamu, apakah aku menyukaimu sebagai temanku atau sebagai laki laki...” Ku Harap kau akan mengerti perkataanku
“Geuree...aku akan menunggunya, aku sangat baik dalam hal tunggu menunggu” Jawabnya dengan senyum
“Jinjja? Kau mau memberikanku waktu?” Tanyaku lagi
“Geureomnyeo...mengapa aku harus memaksamu untuk menjawabnya sekarang juga? Sambil kau memikirkan jawabanmu, aku akan menunjukkan padamu bahwa aku akan menjadi pacar yang baik untukmu Ye Jun ah....” Tiba tiba ia memegang tanganku
“Ah..nee” Suasana sangat canggung, aku sangat tak menyukai situasi ini, tapi untungnya perahu kami sudah hampir sampai dipintu keluar. Bukannya melihat lihat, aku dan Woohyun malah menghabiskan waktu dengan kejadian tak terduga tadi...Omona....aku harus bersikap bagaimana kedepannya pada Woohyun?

“Ayo turun...” Ia masih menggandeng tanganku
“Kau tak mau melepaskannya?” Tanyaku sambil menoleh kearah tangan kami berdua
“Haha hanya sebentar saja, oke?” Ia memohon padaku
Aku tak menjawab, namun tak melepaskan genggaman tangannya juga.

Sebenarnya aku juga menyukaimu Woohyun ah,
Sebagai laki laki, bukan sebagai teman. Aku sangat bahagia saat kau memintaku untuk menjadi pacarmu tadi. Berkali kali jantungku pun tak bisa berdetak dengan teratur setiap aku ada didekatmu, entah sudah berapa lama hal ini terjadi padaku, aku tak bisa melepaskanmu juga. Ingin rasanya aku mengatakan “Ya”..
Namun aku tak bisa langsung menerimamu semudah ini, mengingat situasi disekolah tentang Nayeon dan yang lainnya akan jadi masalah kalau mereka sampai tahu. Aku harus bagaimana Woohyun ah?
Aku tak mungkin menceritakan semuanya padamu, tapi bagaimana dengan kita berdua nantinya?

Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan hal itu, sedangkan Woohyun terlihat sangat bahagia sambil menggandeng tanganku erat, kami bahkan belum memulainya namun ia terlihat sangat senang akan hal ini. Andai kau tahu posisiku Woohyun ah...

“Selamat beristirahat gongjunim, telepon aku nanti malam, annyeong....” Ia pamit ketika sampai didepan rumahku dan pergi sambil melambai lambaikan tangannya dengan bahagia.

Baru saja aku memasuki pagar rumahku, dan hal hal yang menyeramkan pun ada didepan pintuku. Kali ini fotoku yang dicoret menggunakan cat berwarna darah...Nayeon dan yang lainnya tak akan berhenti melakukan hal ini. Aku pun membuang barang barang itu ketempat sampah didepan pagar rumahku dan masuk kerumah.

Woohyun POV

Akhirnya aku berhasil menyampaikan perasaanku padanya. Entah seperti apa jawaban yang akan Ye Jun berikan padaku, namun aku berharap ia akan menerimaku. Melihat responnya yang tidak menolakku dan meminta waktu seperti itu membuatku bisa berharap sedikit dan tak terlalu cemas.
Aku akan memperlakukanmu dengan baik Ye Jun ah...

Sudah 3 jam sejak kami terakhir bertemu. Mengapa ia belum menelpon ku juga? Aku berulang kali melihat handphone ku namun tak ada satupun panggilan masuk. Apa harus aku yang menelponnya duluan? Geuree. Aku yang akan meneleponnya.
“Yaaa, ini sudah 3 jam kenapa kau tak meneleponku duluan Ye Jun ah?” Ujarku saat Ye Jun mengangkatnya
“Aku sedang melanjutkan komposisi laguku tempo hari Woohyun ah..”
“Ahh...jadi karena itu, aku sudah tak sabar mendengarnya, apakah lagu itu untukku?” Tanyaku hati hati
“Hm. Lagu ini memang kubuat untukmu, kalau sudah jadi kau orang pertama yang harus menyanyikannya oke?” Rasanya hatiku ingin melompat mendengarnya
“Eyyy, jadi kau mulai menggodaku sekarang Ye Jun ssi?”
“Anni...aku tak menggodamu, dulu kan kau sendiri yang memintaku untuk membuatkanmu sebuah lagu”

Seoul last memories (Infinite fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang