Mistake

112 14 5
                                    

"Hyung....kita perlu bicara"

Sunggyu POV

“Wae Woohyun ah?” Aku menahan tanganku untuk membuka mobil sesaat Woohyun memanggilku

“Tidakkah kau berfikir ada yang mencurigakan diantara kita bertiga hyung?”

“Mwo? Apa yang kau mau coba sampaikan Woohyun? Kau sepertinya kelihatan lelah setelah mengerjakan tugas matematika tadi, lebih baik kita bicarakan besok, istirahatlah” Jawabku sembari ingin memegang pintu mobil lagi. Namun lagi lagi ia menghentikanku

“Hyung...aku tidak bodoh, aku bisa melihat dengan jelas apa yang kau fikirkan tentang Ye Jun” Apa apaan anak satu ini eoh? Ia memegang pergelangan tanganku dengan kuat

“Apa yang aku fikirkan tentangnya?” Aku balik bertanya padanya

“Banyak sekali yang harus aku tanyakan padamu hyung, aku sungguh tak bisa menahan semua pertanyaan yang tengah berputar dari kemarin dikepalaku, sebenarnya apa yang kau dan Ye Jun coba sembunyikan dariku?” Ia menanyaiku lagi, kali ini matanya sudah berkilat kilat seolah akan menghabisiku, aku tak takut padanya. Tapi kalau kami berseteru didepan rumah Ye Jun bisa celaka.

“Woohyun ssi, masuklah ke dalam mobilku dulu, ini masih didepan rumah Ye Jun dan ia sedang berkumpul dengan eomma appanya, apakah kita akan membuat keributan disini eoh? Masuk dulu ke mobilku dan kita cari tempat yang tepat untuk berbicara, kau mengerti?”

Ia tak menjawab pertanyaanku, hanya saja ia sudah berada didepan pintu mobil penumpang, aku pun segera membukakan untuknya dan kami pun pergi dari rumah Ye Jun.

Didekat komplek rumah Ye Jun terdapat lapangan basket, bisa dibilang cukup sepi untuk sekedar berbicara disini, kurasa ini tempat yang pas.

“Turunlah” Kataku sambil membuka kunci mobil dan ia pun langsung turun dari mobil. Ia duduk dibangku pinggiran lapangan dan akupun mengikutinya duduk disitu.

“Apa yang mau kau tanyakan dulu?” Tanyaku padanya.

“Sejak kapan kau dan Ye Jun saling mengenal hyung? Kenapa aku melihat kalian benar benar sudah akrab dan terasa seperti teman lama eoh?” Aku menghela nafasku, asalkan bukan soal pembullyan Ye Jun aku akan menjawab namja satu ini dengan sejujur jujurnya.

“Aku bertemu dengannya pertama kali ketika aku juga bertemu denganmu pertama kali nya Woohyun” Jelasku padanya

“Setelah itu apakah kau pernah bertemu dengannya lagi tanpa ada aku?”

“Ne.. saat membeli kado ulang tahunmu, ia bertemu denganku di minimaret dekat cheongdamdong, aku hanya mengantarnya ketoko alat musik”

“Setelah itu?”

“Cangkaman Nam woohyun ssi, apakah kau tahu sekarang kau lebih terlihat seperti detektif kasus pembunuhan ketimbang seorang junior yang berada disekolah? Kau bahkan bukan keluarga ataupun namja chingunya, tapi kenapa kau sampai menanyaiku sedetail ini eoh?” Tanyaku yang mulai tak nyaman ia menodongiku pertanyaan secara terus terusan

“Anni hyung, entah kenapa aku merasa kalian berdua benar benar terlihat dekat dan jujur saja aku tak suka dengan hal itu, memang terdengar kekanak kanakan, tapi aku ingin kau tahu satu hal hyung, aku menyukainya” Skak. Pernyataan apa yang barusan ia lontarkan padaku?

“Aku sangat menyukainya hyung, sampai mau gila rasanya melihat ia terus saja menghindariku belakangan ini dan terus berada didekatmu, di Busan, di Sekolah, bahkan dirumahnya tadi, tidakkah kau sadar hyung kalau kalian berdua benar benar seperti orang yang sedang mencoba berkencan didepanku?” Matanya, sorot mata Woohyun benar benar kembali berkilat kilat lagi. Ternyata sebegitu sukanya ia dengan Ye Jun? Lalu apa yang baru saja aku rasakan? Mengapa mendengar pengakuan Woohyun seperti ini juga membuatku tak suka.

Seoul last memories (Infinite fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang