5. Perempuan Yang Di Dapur

7 1 0
                                    

Tepat, ketika Panggilan Azan Berkumandang. Tidur Pulasnya belum berkesudahan. Hingga beberapa puluh menit kemudian, barulah Ia meninggalkan tempat tidurnya.

Menuju Teko, Tremos, Dan Magic Jar. Satu persatu Ia periksa. Hasilnya, Teko berisi  Setengah masing-masing, Tremos sisa Tremosnya Saja, dan Masih ada sedikit sisa Nasi tadi malam.

Dipindahkannya isi teko ke dalam teko lainya, Lalu Ia isi dengan Air mentah untuk Ia masak kembali.

Perempuan itu, melihat endapan Ampas-ampas kopi di beberapa Gelas kecil.

'Oh, ini pasti anak-anak pada bergadang tadi malam'

Fikirnya.

Ia taruh Gelas-gelas bekas itu di Wastafel, tapi tidak sekarang Ia mencucinya.

Perempuan itu, menyalakan Kompor kemudian dia taruh Teko diatasnya. Selagi menunggu air matang, diambilnya wudhu dan bergegas Salat.

Setelahnya. Asap mengepul dari lubang manapun. Tekonya tidak berbunyi, sebab itu bukan Teko yang bisa berbunyi. Dengan gugusan Asap putih ,Perempuan itu sudah menduga Airnya sudah matang.

Diisinya Tremos hingga Penuh, Setelahnya Ia tuang ke Gelas yang berisi Kopi baru. Untuk Ia sajikan kepada Bapak.

Dia Sendiri, Menyeduh teh kedalam gelas kesayangannya. Setelah menyapu sedikit bagian dalam rumahnya. Dan membersihkan tong sampah.

Dengan tubuh kurus dan kulit yang semakin menyeriput. Perlahan, Ia menaiki tangga berwarna cream kayu.

Sesuatu diujung, setiap undakan yang ia tapaki. Ada berbagai jenis tanaman yang di jaga dan kasihinya.

Sambil menyesap teh hangat, dibiarkannya tubuh itu terjemur sinar pagi. Sekaligus, mulai memperhatikan daun-daun dan tunas yang Ia tanam.

Nantilah, ia membangunkan anak Gadisnya yang pemalas. Syukur-syukur anak itu mau mencuci piring tanpa diperintah. Fikirnya.

TupaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang