Bagian ke 6

29 4 1
                                    

******

Sejak kemarin siang saat main bersama daniel aku merasa badanku menggigil,ingin rasanya memberitahu mamah tapi aku takut mamah dan papah khawatir aku tidak ingin mengganggu pekerjaannya,hari ini aku izin untuk pulang lebih awal,badanku terasa sakit sakit,perutku terasa sangat mual,ingin rasanya memberi tahu daniel tapi aku takut mengganggunya hari ini adalah hari pertama dia ujian peraktik,dan hari ini aku tidak mengikuti ulangan matematika,cici dan dini pun tidak bisa mengantarku sampai rumah,aku sudah tidak bisa mengendarai mobil dengan fokus.
aku sangat takut darah keluar dari hidung, aku memutuskan untuk berhenti dan akan bahaya jika aku terus memaksakan untuk mengendarai mobil dalam keadaan seperti ini,akupun tlpn mang edo tapi tak juga di jawab,begitu juga bi susi,bi mirna,karna ini jam yang sangat sibuk bagi mereka.
Tak ada pilihan lagi aku memberi tahu daniel

"Sayang kia sakit,kia demam tinggi dan keluar darah di hidung,kia lagi di jalan margahayu"

Pasti daniel lagi sibuk banget bbm ku belum di baca,aku harus bagaimana kepalaku sangat sakit badanku sangat lemas,ga ada pilihan lain aku harus minta bantu ka fakhirar.

"Ka tolong aku,aku ada di jalan margahayu"

Semoga hari ini ka fakhirar tidak terlalu sibuk karena kelas ka fakhirar aku lihat sudah praktik,bbmku hanya di baca oleh ka fakhirar,sepertinya ka fakhirar sudah tidak mau membantuku lagi karna aku lebih membela daniel pada saat itu dan aku tidak membalas bbmnya lagi.


"Tok tok tok"
Entahlah siapa yang mengetuk kaca mobilku,aku lemas dan darah ku biarkan berceceran di bajuku, aku pun membukakan pintu mobilku
Ka fakhirar akhirnya datang .

"Aku kira kaka ga akan kesini untuk menolongku"

Ka fakhirar sangat terkejut ketika melihat kondisiku yang seperti ini,ka fakhirar langsung memindahkan posisi dudukku,aku tidak kuat lagi kepalaku sangat sakit,aku tidak ingat apa apa ketika aku membukakan mata aku sudah berada di rumah sakit aku melihat ka fakhirar sedang duduk menatapiku.

"Ka fakhirar maaf aku sudah menyusahkan kaka lagi,kakak sangat baik padaku"

"Iya gpp ko kaka cuma mau nolongin kamu di saat kamu butuh pertolongan,pas kaka pertama kali melihat kamu pada saat MOPD mata kakak langsung tertujut senyummu,matamu,bibirmu mirip dengan saudara kembar kakak yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kakak"ku lihat mata ka fakhirar berkaca kaca

Aku baru menyadari ka fakhirar pada saat itu selalu mengikutiku,ka fakhirar juga bisa di bilang horror karna kebiasaannya yang selalu datang tiba tiba

"Maaf ka sudah membuat kaka bersedih seperti ini"

"Ga apa apa ko adik kecil,kaka ga sedih ko,kakak malah seneng kalo liat kamu,rindu kaka bisa terobati hehe,oh iya kamu boleh pulang kalau cairan infusannya sudah habis,kamu ga ngabarin orang tau kamu ?"

"Engga ka orang tua aku lagi di luar kota ada kerjaan kalu aku bilang pasti mereka khawatir aku ga mau kerjaan mereka terganggu"

"Tapi kamu di rumah ga sendiri kan ?"

"Ada bibi dan mang edo ko ka"

"Ya udah nanti kakak anterin kamu pulang ya"

"Iya ka makasih banyak ka,oh iya ka liat hp aku ga ?

"Hp kamu ada di mobil,mau kakak ambilin ?"

Aku hanya menggangguk dan tersenyum
Aku sudah tealu banyak menyusahkan kan ka fakhirar.

"Kia barusan daniel tlpn nih" ka fakhirar menghampiriku

"Oh iyaa ka makasi yaaaa"

Aku segera memberi tahu daniel kalo aku sudah di rumah sakit bersama ka fakhirar,dan sebentar lagi akan boleh pulang

"Didi kia di rumah sakit,udah mendingan ko,didi di mana ?"
"Rumah sakit mana ? Sama siapa ?"
"sama ka fakhirar nih di"
"Oh iya nanti didi ke sana"
"kalo mau langsung ke rumah aja ya"
"Ia kia"

Biasanya daniel paling heboh kalau aku sakit,tapi ko sekarang dia adem ayem aja ya,apa daniel cemburu mendengar fakhirar bersamaku

"Didi udah makan ? "
"Udh,kia udah?"

Sungguh ini menyesakan di dada ada apa denga daniel kenapa dia berubah :')

"Udah ko kia juga tinggal tebus obat trs oulang deh"

"Oh ya udah didi brrangkat sekarang aja deh yaa"

Daniel aku merasakan perubahan itu,ada apa ini?apa aku salah meminta bantuan ka fakhirar ?
Sesampainya di rumah,daniel pun sudah menunggu di depan pintu kulihat ekspresi daniel sangat datar.

"Oh iya makasih rar udah nolongin kia,sekarang lo boleh pulang ko"

"Iya daniel sama sama,ya udah saya pamit pulang ya"

Daniel menggendongku menuju kamar,mang edo terkejut dan bertanya tanya,kenapa ka kia ? Ko wajahnya sangat pucat? Mang edo sangat khawatir

"Bi,mang edo kia barusan di bawa ke rumah sakit,dia demam tinggi,nanti pagi pagi tolong bikinin bubur,malam juga bibi cek sesekali ke kamar kia."

Daniel terus menatap mataku dan sesekali dia mencium pipiku,dia memelukku,daniel apakah kau tahu ? Aku tidak mau kehilanganmu,aku tidak siap kalo nanti aku harus berpisah denganmu,itu akan menjadi mimpi terburuk untukku.
Jam menunjukan pukul sebelas malam,dan daniel pun masih berada di sampingku.

"Sayang udah malam mau pulang kapan?"
"Sampai kia benar benar benar tidur"

~~~

"Kaaa kaaaa"bani mengetuk pintu kamarku
"Iya sayang buka aja ga di kunci ko"
"Bani berangkat sekolah ya,kakak jangan lupa minum obatnya"bani pun kembali menutup pintu kamarku

Malam itu daniel tidur di tumahku dan Ku lihat daniel masih tertidur,aku tidak mimpi apapun semalam,suhu badanku tidak juga menurun,sepertinya obatnya tidak memberikan effek apapun bagi tubuhku.
Daniel terbangun dari tidurnya,ku lihat dia sangat tampan,rambut yang berantakan membuatmu semakin tampan.

"Daniel mandi sana semalam ketiduran ya makanya ga pulang ?"
"Didi pas tadi malam udah di jalan tapi didi balik lagi,didi takut kia kenapa napa kalo sendiri,kia masih demam"
"Didi ayo sana siap siap sekolah ih"
"Engga ada praktik kok sayang untuk hari ini,didi pengen jagain kia aja"
"Asikkkkkk"

Lalu Daniel ke dapur untuk membantu bibi memasak bubur untukku.
Hari ini kepala ku sangat sakit,perutku sangat mual,suhu badanku tidak juga menurun,daniel membawakan semangkuk bubur buatannya dan si bibi

"Ayo makan cobain deh pasti enak" yang masuk hal yang tidak di duga duga semua makanan yang tadi aku makan keluar di depan daniel,aku merasa tidak enak,daniel tampak tidak jijik,daniel membersihkan semuanya dan daniel pun tidak meminta bantuan si bibi untuk membersihkan semuanya.

"Apa kita harus pergi ke rumah sakit lagi ?"
"Ga usah kia takut jarum suntik"

Daniel memaksaku untuk balik lagi ke rumah sakit dia takut aku kenapa napa,aku mengikuti semua mau daniel hari ini,aku bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit.

Cerita Pendek syakiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang