Tragedi malam itu sungguh menyeramkan, bagai amukkan alam karena keserakahan manusia.
Kedua desa itu tenggelam dalam rimbunnya pepohonan......
Chanyeol terbangun diatas sebuah kasur. Mengerang sakit saat menggerakkan tubuhnya.
"Chanyeol?" Seseorang menunjuknya dengan tongkat sihir tepat di hadapan wajahnya. Chanyeol menatap orang itu.
"Ini aku,han" Jawabnya malas. Sosok itu berwajah manis namun tetap menatap Chanyeol tajam. Menurunkan tongkatnya lalu menggerakkan tongkatnya memeriksa tubuh itu.
"Ku rasa kau akan sedikit lama untuk pulih" Sosok itu duduk di tepi kasur.
"Aku melemparkan sihir mematikan padamu. Kalau kau mahluk biasa mungkin sudah mati" Dia berujar pelan terutama di bagian 'mahluk biasa'.
Chanyeol menutup matanya.
Entah apa yang di lakukannya, di dalam tubuhnya seakan ada yang bergerak. Luka di tubuhnya menutup dengan cepat yang bahkan sosok tadi terbelalak dengan pandangan ngeri menatap Chanyeol.
Selesai. Tubuhnya kembali seperti semula. Tidak ada luka atau lebam.
Chanyeol duduk dan merobek perbannya lalu menyerahkan kepada sosok itu.
"Dimana max?" Tanya Chanyeol saat sosok itu mengambil perban yang di sodorkan.
"Dalam pemulihan. Dia hampir sekarat karenamu." Jawab sosok itu dengan nada santai tidak ingin membuat Chanyeol tersinggung.
"Mati saja. Siapa butuh vampire di dunia ini"
Dan sukses satu geplakkan medarat di kepala Chanyeol yang menyunggingkan senyum menyeramkan."Luhan. Itu sakit"
Rengekkan seperti anak kecil kembali kepada Chanyeol yang membuat Luhan menghela nafas kasar.
.......
Ruang rapat hari ini sangat tidak beraura baik. Dimana rapat di laksanakan didalam sebuah bangunan kawasan penyihir. Bangunan megah mewah dengan penuh sihir.
Meja berukuran lumayan besar dan panjang dengan beberapa orang di sekelilingnya tengah beradu argumen dengan saling memandang emosi. Chanyeol? Dia menguap malas memandang mereka semua.
"Chanyeol!!" Panggil seseorang yang sudah tua dengan keras membuat Chanyeol berdecak kesal. Seseorang di samping Chanyeol menyuruh orang tua tadi diam dan membiarkan dia yang berbicara.
"Jadi, apa tindakkanmu selanjutnya? Tentang desa-desa yang hancur dan satu anak yang kau ubah menjadi serigala?" Tanya sosok itu lembut kepada Chanyeol.
"Aku sudah menarik semua tumbuhan pada desa-desa itu, dan kenapa kau tidak menyihir banyak hewan? Menciptakan seolah itu karena hewan-hewan kelaparan. Lagipula dunia tidak akan perduli dengan desa kecil seperti itu" Jawab Chanyeol santai. Semua terdiam. Bukan karena jawaban Chanyeol saja, tapi aura di belakang tubuh Chanyeol yang terlihat sangat menyeramkan.
"Bagaimana?" Chanyeol mengangkat wajahnya menatap satu persatu anggota disana dengan pupilnya yang nyaris berwarna merah. Semua mengangguk.
"Untuk anak itu, nanti aku urus. Aku harus pergi secepatnya. Kurasa kalian sudah melihatnya kan"
Dengan begitu Chanyeol meninggalkan meja rapat, keluar dari ruangan sambil mengibaskan ekornya."Untung aku bisa mengelabui mereka" Menghembuskan nafas lega, Chanyeol mulai berkeliling asal di dalam bangunan itu.
Dan entah kenapa kakinya berjalan menuju suatu ruangan.
Hanya satu tempat tidur dengan seorang anak lelaki diatasnya yang terikat dengan besi-besi dan rantai.
Chanyeol melangkah masuk untuk menatap anak itu yang ternyata sudah terbangun dengan mulut yang di bekap kain,matanya menatap Chanyeol dengan takut. Sangat takut.
Karena Chanyeol bertelinga tidak seperti manusia? Bisa saja. Ngomong-ngomong telinga dan ekor Chanyeol berwarna putih bersih dan terlihat sangat lembut.
Chanyeol menatap lengan anak itu yang terdapat memar bekas gigitan, dirinya mundur dengan perlahan menatap anak itu yang mulai mencoba membebaskan diri lagi. Menatap anak itu dengan penuh rasa bersalah sebelum dirinya pergi keluar dari bangunan itu.----
Kepemimpinan clan vampire sementara di pimpin oleh Sehun yang sukses membuat Chanyeol berdecak sebal.
"Bocah sialan" Desisnya saat bertemu dengan Sehun waktu itu.Entah kemana perginya Chanyeol,sudah seminggu sejak hari dimana penghancuran yang di lakukannya dengan membabi buta dia tidak pernah terlihat. Sama sekali tidak terlihat.
Dimalam hari,didalam sebuah kastil yang suram. Terlihat sosok berbadan tegap berbalut kemeja putih yang membuatnya terlihat sangat berkharisma namun sangat di sayangkan, pakaiannya tidak terkancing rapih dan rambutnya sedikit berantakkan tengah mengetuk sebuah pintu.
Seseorang lain membukanya dari dalam dan terlihat terkejut.
"Kejutan?" ujar sosok yang membukakan pintu itu datar.
Sosok berkulit putih pucat,bermata tajam dengan balutan baju yang lebih rapih dari sosok di hadapannya itu bernama Sehun.
Chanyeol masuk kedalam tanpa berucap sepatah katapun dan langsung menerjang kasur milik Sehun.
"Kau mati?" Sehun sedikit mengguncang tubuh Chanyeol dengan kakinya.
"Diam bocah" Desis Chanyeol menatap Sehun malas. Sehun mendengus lalu duduk di atas sofa dengan anggun mengambil gelas wine kemudian meminumnya mengabaikan Chanyeol yang sibuk berguling tidak karuan diatas kasur miliknya.
"Kau kemana belakangan ini?" Tanya Sehun pada Chanyeol yang mulai mendekat kearahnya. Chanyeol mengambil gelas yang di pakai Sehun lalu meminum wine di dalamnya, mengambil botol wine kemudian menuangkannya lagi tanpa permisi.
"Berkelana" Jawabnya sambil berjalan kearah kulkas milik Sehun.
"Aku kadang berfikir. Siapa yang dapat menakhlukkan mahluk sepertimu" Dengus Sehun menatap Chanyeol saat mahluk itu tengah mengacak ngacak kulkas miliknya.
"...." Tidak ada jawaban, yang ada hanya suara orang mengunyah yang berasal dari Chanyeol.Sehun berjalan kearah kasurnya lalu menidurkan tubuhnya. Selesai dengan kulkas Sehun, Chanyeol mendekati Sehun lalu menatapnya lekat.
"Kalau dilihat-lihat kau itu manis juga"
Sehun mengernyit
"Mungkin akan sangat menggairahkan kalau kau mendesah di bawahku" Chanyeol menindih sosok itu dengan bertumpu pada kedua tangannya, jangan lupakan senyum jahil di bibirnya.
Sehun menunjukkan seringai tajam kearah Chanyeol.
"Kau yang lebih pantas mendesah di bawahku" Dan Sehun membalikkan posisi mereka.
"Wow,uke on top? Aku tak masalah dengan itu" Dan sebuah tepukkan pada bokong Sehun lah yang membuat Sehun sedikit menggeram marah.
"Tapi sayang, aku ingin menatap wajahmu saat mendesah nanti" Lalu Chanyeol membalikkan lagi posisi mereka.
Melihat wajah marah Sehun menjadi hiburan sendiri bagi Chanyeol dan dia sekarang tertawa keras.
"Kau—" Geram Sehun lebih tajam.BUGHHH
Sehun membalikkan posisi mereka lagi dengan kencang.
"Aku rindu mendengar desahanmu di bawahku" Ujar Sehun dengan tatapan menantang juga senyum meremehkan.
"Oh? Aku juga rindu kau kendarai. Benda kesayanganku merindukan lubangmu" dan tawa Chanyeol nyaris pecah saat melihat Sehun yang menggeram.
"Yang benar saja!"
Chanyeol membalikkan posisi mereka sambil tertawa ringan. Mendekatkan wajahnya sampai bibir mereka nyaris bertautan. Nyaris."Chanyeol."
Dan mereka berdua tersentak.
_____________
Chanyeol itu tipikal orang yang berbuat seenaknya. Menjadikan situasi menjadi salah paham dan dia suka itu. Dia suka saat mempermainkan orang-orang di sekitarnya untuk kepuasan batinnya sendiri. Dia tipe orang yang tingkat kejahilannya sangat sulit di percaya yang bahkan dapat menyeretnya kedalam situasi berbahaya.
Dan semua. Semua hal yang membuat hidupnya sulit itu karena tindakkan bodohnya yang benar-benar sudah tidak berlogika.
TO BE CONTINUES »»»
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Vampire [HIATUS]
FantasyChanyeol. Hanya seorang pendosa besar yang tiba-tiba saja menjadi pemimpin kaum manusia serigala. Membuat semua menjadi rumit adalah kesenangannya. Di tambah masa lalunya dengan seorang penyihir hitam di kota Metilene─ Yunani yang menyeret nama Tuha...