delapan

170 16 0
                                    

Velya celingukan mencari teman²nya di kantin. Karna ia tahu, jam segini pastinya mereka berada di kantin untuk mengisi perutnya.

"Vel!" Ucap Fahira yang melihat Velya sedang celingukan.
Velya pun menoleh ke arah datangnya suara dan melihat genknya, lantas ia menghampiri mereka.
Ketika sampai ia langsung duduk di kursi dan segera meminum minuman Bella.

"eh eh main minum² aja minuman gue, kemana aja lo?" Tanya bella.

"eheh maap aus gue, tadi belom sempet minum." Ucap Velya dan ia segera menutup mulutnya ketika sadar dengan ucapannya. "maksud gue, aus tadi jalan² nyariin kalian. Iya bener" Ralat Velya.

Bella dkk hanya cengo mencerna ucapan Velya dan memandangnya seperti terdakwa.

Velya yang di perhatikan seperti itu pun salah tingkah, takut ia ketahuan telah membohongi mereka. "ekhem, gais?" Ucapnya karna merasa mereka memperhatikannya terlalu lama.

"so? Lo abis dari mana yang bener" Ucap Frida memecah keheningan. "gue emm– anu–" Jawab Velya gugup. Aduh mati gue masa iya gue harus jawab abis makan bareng Verrel+nyuapin Verrel. Aduh ngga ngga!. "bener, abis kesono kemari nyari kalian" huft terpaksa gue bohongin mereka. Gue belum bisa cerita ini itu sama mereka.

"ah yang benul?" Fahira mencoba memastikan dengan alis yang naik turun. "nyebelin lo! Benul,benul. Iyaa benul!" Jawab Velya kesal.

"awas aja kalo lo bohongin kita. Gue bunuh lo di hutan terlarang" Ucap Nova yang memang suka dunia psycopath. Bukan berarti ia psycopath, hanya menyukai film, cerita atau apapun itu yang berbau psycopath.

"kaya lo berani aja masuk hutan terlarang" Ejek Velya sambil menahan tawanya. Ia tidak meragukan jika Nova siap saja membunuhnya, karna ia sudah tau jika Nova menyukai yang berbau psycopath. Tetapi Nova juga tau, akan dosa jika ia melakukan itu.

"yaudah, jangan di hutan terlarang. Di sumur aja. Biar ntar lo gue tenggelemin dulu sampe lo mau kehilangan kesadaran tapi gajadi, dan gue siksa lo dengan gantungin lo di jemuran gue. Trus gue iket tangan & kaki lo. Dan sampe lo gabisa gerak, gue akan melakukan hal yang gabisa lo lupain. Gue cokel mata lo pake garpu trus gue makan matanya, gadeng buat kenang²an aja gue pajang. tenang cuma 1 kok matanya. Udah gitu apaya? Ah gue potong kuping lo, jahit mulutlo, gue ga main di bagian perut ke bawah ko. Karna gue mainnya halus.. Perlahan, sehari kepala lo abis tapi gue gakan biarin lo mati dulu. 2 hari berikutnya gue abisin bagian dada sampe perut. Dan seminggu berikutnya gue gergaji kaki lo sam–" Ucap Nova panjang lebar.

"stopppp yaa Nov.. Gue pengen muntah nih bayanginnya" Protes Fahira. "muntah aja sono" Perintah Nova. "jahat lo ya" dumel Fahira.

"gue udah kebal ya sama omongan lo yang ngelantur gitu. Tapi jangan gue dong yang jadi bahan percobaannya. Gue kan masih pengen idup lama" Ucap Velya dengan muka yang di buat² so sedih.

"lo gamau mati dulu ya? Pengen ngerasain hidup bareng Verrel kan?" goda Bella dengan menaik-turunkan alisnya. Velya pun terperangah dengan pernyataan Bella. "apaan si lo!" balas Velya dengan mendorong bahu Bella sampai Bella terjatuh dari kursi.

"aww biasa aja kali Vel! Aduhh pantat gue" Bella berteriak sambil mengelus-ngelus pantatnya yang mencium lantai.
Velya, Fahira, Nova dan Frida pun tak bisa menahan tawanya.  Seketika kantin pun penuh dengan tawa mereka yang menggelegar. Bagaimana tidak? Bella jatuh dengan posisi yang mengenaskan.

"sorry sorry Bell, gue sengaja. Eh ga sengaja" Ucap Velya yang telah bisa mengatur tawanya.
"ngakak sumpah Bell" Ucap Fahira seraya menghapus air matanya yang sempat keluar.
"jahat kalian smua" keluh Bella dan segera berdiri dengan bantuan uluran tangan Frida untuk duduk kembali di tempat semula.

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang