Sembilan

165 16 0
                                    

Velya, Bella, Nova, Frida dan Fahira kini sedang berada di bascamp. Mereka memang memiliki tempat khusus untuk berkumpul bahkan menginap jika weekend. Itu adalah rumah yang sengaja di buat oleh orang tua mereka.

Tetapi lokasinya yang lumayan jauh dari rumah masing² membuat mereka jarang ke bascamp. Karena letaknya berada di puncak. Dan itu keinginan mereka juga karna mereka menyukai suasana alam.

Rumahnya tidak semewah rumah masing². Sederhana namun terlihat elegant, karna mereka tidak suka yang neko-neko atau berlebihan. Di dalamnya hanya terdapat beberapa kamar. Jika menginap disana, pasti tidur pun akan seranjang. Meskipun ada kamar yang lain. Ada kolam berenang, taman belakang yang cukup luas nan indah, dan juga ada ruangan untuk berolahraga ringan di sertai perlatannya.

Kini mereka sedang menikmati coklat panas di kursi empuk yang menghapad ke kolam renang.

"renang kuy" Ajak Bella seketika.

"eh! Ini tu udah malem kali. Dingin ah gue" Ucap Fahira.

"ah lebay lo! Ayolahh. Gue ngiler ni liat air nya. Dia ngedadahin gue, nyuruh gue nyebur" Ucap Bella ngawur.

"sarap emang" Ucap Velya. "yaudah lo nyebur aja sendiri" Sambungnya.

"aahh lo gimana si Vel. Ga seru kali cuma gue doang mah" Ucap Bella.

"besok lagi aja kali Bel, mau masuk angin lo? Renang jam segini" Ucap Frida.

"aaaaa Idaa perhatian sama gue" Ucap Bella.

"geli" Ucap Frida.

"liat bel, sekarang udah jam 9. Mending kita tidur, yokk" Ucap Nova. Nova adalah orang yang tidak bisa tidur terlalu larut alias harus tepat waktu. Yakni jam 9.

"apasih baru juga jam 9" ucap Bella.

"baru? Lo bilang baru? Ini tuh udah larut malem tau ga? Liat! Jam 9 lebih 10 menit. Aaaa gue tidur duluan ah. Bye!" Ucap Nova dan segera berlari masuk menuju kamar. "cepet tidur atau gue bunuh lo semua!" Teriaknya di dalam yang masih bisa di dengar oleh Velya, Fahira, Bella dan Frida. Dan pastinya itu hanya candaan Nova saja.

Bella, Frida dan Fahira menghembuskan nafas mendengarnya. Mereka juga tau Nova menyuruh begitu juga demi kebaikan mereka. Lantas Frida dan Fahira mengikuti masuk ke dalam rumah. Tak lupa membawa gelas berisi coklat panasnya yang telah kandas.

Bella hanya diam. "Vel, lo ga akan tidur sekarang?" tanyanya.

"ga ah, lo duluan aja" Jawab Velya.

"yaudah kita renang aja yok" Ajak Bella bersemangat.

Velya menoyor kepala Bella. "bego lo ya, udah di bilangin berapa kali juga" Ucap Velya jengkel.

"hadeuhhh. Kalah lah gue, yaudah gue masuk aja ah" Ucap Bella kesal.

Bella pun masuk ke dalam dengan kaki yang di hentak hentakan bukti kekesalannya.
Bella memang orang yang ekspresif, selalu menunjukan perasaanya langsung. Tanpa di sembunyikan.
Sehingga mudah di tebak apa yang ia rasakan oleh teman²nya.

Velya menggelengkan kepala sambil tersenyum singkat melihat tingkah kekanakan Bella.

Kini Velya seorang diri, dengan menekuk lututnya karena dingin. Meskipun pakaian tidur yang ia gunakan panjang. Velya memegang gelasnya, karna Velya belum menghabiskan coklat panasnya.

Velya yang merasa bosan pun berjalan ke depan sambil menikmati coklat panasnya dan melihat indahnya suasana puncak dari atas. Karena kolam renang berada di lantai 2. Dan tiba-tiba wajah Verrel terlintas dalam pikirannya. Dimana Verrel yang selalu melawannya jika ia mempermaikan Verrel dan ia adalah satu-satunya laki laki yang membuatnya tunduk setelah ayahnya. Berbeda dengan laki laki lain yang tunduk kepadanya. Bukan malah sebaliknya.

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang