Aku dedikasikan chapter ini untuk mas hartonogondo , makasih buat masukan nya . Aku usahain panjang ya mas
Maaf kalo banyak typo :-)
*happy reading
Selesai sekolah aku langsung ganti pakaian di toilet umum dekat pabrik.selesai berpakaian aku pergi menuju gerbang pabrik dan saat aku berpas-pasan dengan seorang satpam , seperti biasa aku selalu tersenyum tapi dia menampakan raut muka sedih .
"Sepertinya bapak tidak dalam keadaan baik ya pak ?"
"Nak tadi kakak mu menyuruh bapak untuk memberi tahu kamu kalo kamu ke sini, kamu harus pulang"
"Memang ada apa pak ?"
"Sebaiknya kamu pulang dulu aja"
Aku langsung saja pulang saat mendengar kata-kata pak satpam tadi. Hati ku tidak tenang, memang apa yang terjadi .
Aku berlari ke halte terdekat menunggu bus atau angkot.namun saat aku sedang menunggu di halte tiba-tiba ada sebuah motor berjalan pelan dan menepi tepat di depan ku.Sebuah motor ninja hijau serasi dengan helm yang hijau juga,
"Tunggu bukankah itu motor viandra ?" Batin kuDan benar saja dia saat dia membuka kaca helm nya
"Viandra" teriak ku tak percaya
Karena ini bukanlah jalan menuju rumah nya. Aku menghampirinya dan bertanya sedang apa dia ada di sini."Kenapa kamu ada di sini, bukankah kamu tadi sudah naik mobil" bukannya menjawab dia malah bertanya lagi.
"Aku....Aku..."
"Aku tau kalo kamu itu kerja, tadi aku mengikuti kamu saat pulang sekolah"
Aku hanya menunduk tak berani menatap wajahnya.dan sekarang dia pun tahu akan diriku yang sebenarnya maksudnya dalam hal materi.
"Kenapa hanya mengangguk, apa karena kamu kerja kamu tertutup padaku ?" Tanya nya lagi
"Maafkan aku ian , aku ini orang yang tidak mampu . Dan di sekolah aku hanya memiliki teman kamu saja, jadi aku takut saat kamu tahu tentang ekonomi keluarga ku kamu tidak mau berteman lagi dengan ku." Jawab ku pelan , tapi sepertinya dia mendengarnya
Dan beberapa detik kemudian dia tertawa , aku mengerinyitkan dahi tanda bingung.
"Jadi kamu tertutup dengan mu gara-gara dalam hal ekonomi ?
Aduh niel kirain apa, aku tuh bersyukur banget punya temen baik seperti mu, tidak banyak tingkah""Jadi kamu tetap mau berteman dengan ku meski kamu tahu kondisi ekonomi keluarga ku?" Tanya ku polos
"Ngapain juga niel mandang kasta ? Mau dari golongan apa pun asal kan dia berperilaku baik maka aku akan senang hati berteman dengan nya"
Aku tersenyum mendengar kata-katanya . Selang beberapa detik dia bertanya kepadaku mau kemana dan aku menjawab kalo aku akan pulang. Dia memberi tumpangan kepada ku , awalnya aku mau menolak tapi sepertinya tidak ada pertanda kalo akan ada bus atau angkot. Jadi aku menerima tawaran nya itu.
Aku langsung naik dan motor pun melaju dengan kecepatan normal . Sesampainya di depan gang karena untuk sampai di rumah aku harus melewati gang.
Aku menawarinya untuk mampir dulu meski ada rasa takut kalo nanti ayah ada di rumah pasti aku akan dimarahi nya karena membawa teman ke rumah.
Tapi dia menolak nya karena dia ada sedikit urusan katanya. Aku hanya mengangguk, dan motor ninja hijau itu melaju pergi dari hadapan ku. Aku menyusuri gang tersebut, dari kejauhan aku melihat di depan rumah ku banyak orang berlalu lalang dan aku semakin panik saat ada seseorang memasang bendera kuning persis di depan rumah ku.
Aku pun panik dan langsung berlari ke arah rumah dan masuk. Saat aku ada di depan pintu aku melihat sesosok tubuh terkujur kaku dan di samping itu aku melihat ayah dan kakak ku
" ibu........" teriak ku sambil berhambur memeluk ibu
"Yang sabar ya dek ini sudah takdir dari maha kuasa"
"Ini gak adil kak"
Setelah itu aku jadi tidak terkendali aku meraung-raung dan mengacak-acak rambutku dan saat kakak ku memeluk tiba-tiba semuanya gelap.
Maaf yah kalo absurd ceritanya . And jangan lupa voment nya. Semua masukan aku akan terima kok .
Salam pelangi dari yusuf (bukan nama sebenarnya) :* :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Fantasydaniel harus menerima kenyataan kalo dia harus di jual oleh ayahnya kepada seorang pengusha kaya gay. cerita berbau homo , homopobic silahkan pergi. warn *m-preg*