Empat

285 65 6
                                    

Sooyoung POV

Aku tertidur diatas kasurku sekarang. Beberapa menit yang lalu orang-orang ramai berkumpul di kamar kost ku akibat ulah pemuda itu. Si cabul.

Kini tinggal aku sendirian dikamar, Chorong noona pamit pulang barusan. Dia meminta maaf berulang kali padaku, katanya sebagai perwakilan Sungjae.

Nama laki-laki cabul itu Yook Sungjae.

Aku masih mengingat jelas namanya, tentu saja seharian ini namanya diteriakan berulang kali dikamarku.

Aku menarik selimut rapat, lalu mengintip bawah selimut. Aku bergidik.

Aku merasa tidak suci lagi, karena si Yook Sungjae itu telah melihatku polos tanpa sehelai benangpun. Makin merangsak masuk kedalam selimut seraya menggeleng-gelengkan kepala berulang kali. Mulutku terus menerus komat kamit bilang, "Kau baik-baik saja Sooyoungah, semua baik."

Aku lanjut meracau "Tidak terjadi apa-apa barusan.." aku menghembuskan nafas dalam, membuangnya lalu menariknya lagi, menghipnotis diri agar tenang.

Namun, Akhhhh!!!!!!

Aku langsung terduduk, "TERJADI APA-APA! Aku dilecehkan olehnya barusan!"

Aku bar- bar dan dengan kasar mengambil bantal guling hendak dijadikan samsak, saat sadar saat ini lengan kiriku sedang sakit karena kejadian "terpeleset yang menciptakan bencana" barusan.

"DASAR CABUL DASAR CABUL!!!! DASAR CABUUULLLLL!!!!" Teriakku dengan cukup keras bermaksud agar teriakanku terdengar oleh si Yook Sungjae itu.

Jika aku tidak terluka seperti ini, mungkin dia akan menerima bogem mentah dariku, detik itu juga.

Aku bangkit dengan ganas sambil menatap dinding pembatas antara kamarku dan kamar sebelah.

Bruk!!! Bruk!!! Bruk!!!

Aku menendangi dinding itu dengan penuh amarah. Kuabaikan segala rasa sakit pada telapak kakiku, menumpahkan segala kekesalan pada dinding polos yang dengan sekali lagi, aku membayangkan dinding itu adalah aku tadi.

"Tskkkkk eheeeeeheeeeehehehehe......Halmeoni...Halmeoni....Hhhh..ehe..eee..ehe...eeee" Aku menangis meraung dengan tubuh terduduk dilantai menghadap kedinding tersebut.

Hatiku sakit.

Aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya, aku bahkan tidak pernah bergandeng tangan dengan lelaki, ah, maksudku, aku bahkan tidak pernah menatap mata laki-laki manapun. Aku ini anak baik-baik yang hobinya main dirumah sambil nonton TV.

Sudah lima menit berlalu, tangisku sudah cukup mereda menyisakan ingus diseputaran hidungku. Mataku merah, pasti.

Aku melihat cermin dan mendapati diriku sangat berantakan saat ini. Rambutku mencuat cuit kesegala arah, bajuku lecek parah dengan beberapa noda berlendir, karena barusan kujadikan pengelap ingusku.

Saat tiba-tiba suara terdengar dari kamar sebelah.

"Chogi..." aku langsung menoleh dengan sangat cepat kearah dinding menyisakan bunyi berderak pada tulang leherku, sambil meringis aku memegangi tengkukku tapi tetap mataku tak lepas dari dinding.

Mungkin jika aku adalah tokoh film kartun atau anime, saat ini mataku sedang menembakkan laser-laser bola api dan sekitaran tubuhku diberikan efek asap hitam berkumpul yang menyeramkan.

Masih berani dia mengajakku bicara ? Lancang sekali, sekaligus tidak tahu malu.

" Maaf, ini Changsub yang punya kost ini. Sungjaenya sudah pulang kerumahnya, Sooyoung-ssi. Dia tidak tinggal disini, dia sekedar menumpang." ujarnya pelan sangat hati-hati. "Jadi bisakah kau tidak berisik, aku ingin tidur." bubuhnya.

Mworago? Lelaki cabul itu cuma menumpang ?

Penumpang artinya dia bukan si pemilik barang kan ya?

Aishhh! Aku mengumpat dalam hati.

Memalukan sekali kau, Park Sooyoung! Aku menunduk dalam-dalam, sadar bahwa barusan aku sedang mempermalukan diriku sendiri.

***

Disisi lain dikamar sebelah kanan kamar Sooyoung, Ilhoon sedang mendengarkan music rock melalui headset, meyetelnya dengan volume penuh, sambil menarik rapat bantal pada kedua telinganya. Televisi kamar Ilhoon terus berceramah tentang kasus bunuh diri mahasiswa karena ulah tetangga kostnya yang selalu berisik hingga menyebabkan mahasiswa tersebut tidak bisa tidur dengan nyenyak, menjadi stress dan memutuskan mengakhiri hidupnya.

"BERISIK!!!!!" Teriak Ilhoon dari dalam hati.

***

UNIT 705 (Sungjoy) Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang