Enam

532 83 30
                                    

Karena ini bagian 6 jadi updatenya rada panjang ~

Voment ya ✌

Sungjae POV

"Sudah sana masuk, nanti ketua marah." Aku mengusir Taehyung yang sejak tiga menit lalu bilang mau masuk kekelas, namun kakinya tidak beranjak pergi juga. Pergi sana Taehyung. Aku ada urusan dengan gadis ini. Aku melirik Park Sooyoung yang sedari tadi menunduk.

"Ah, benar. Aku sampai lupa. Habis aku sangat merindukanmu, Jae. Sudah lama kita nggak ngobrol bareng lagi"

"Ya ya ya. Nanti kita ngobrol. Sekarang masuklah." pintaku setengah memaksa padanya sambil mempersilahkannya masuk kedalam kelas dengan satu lenganku.

Si oon Tae, tidak juga menangkap sinyal kekesalan yang kukirimkan barusan, "Serius ya? Janji lo, janji dulu" kini dia mengeluarkan jari kelingkingnya didepan mataku.

Kekanakan sekali jika aku balik mengaitkan jari kelingkingku padanya, didepan gadis ini pula.

Walaupun tidak ada gadis ini pun aku tak mau melakukannya.

"Kau tidak percaya? Aku mana pernah berbohong. Sudah sana!" aku membalik badannya dan mendorong punggungnya menjauh.

"Baiklah. Bye, Gadis manis." kapala Taehyung menyembul kembali dari balik pintu untuk mengucapkan salam perpisahan pada Park Sooyoung.

Jika bukan karena bentakan Jinyoung pada Taehyung barusan, mungkin si oon bakalan balik lagi kesini.

"Kim Taehyung, jam berapa sekarang?" Jinyoung tidak marah dengan cara yang menjijikan, dia menunjukan amarahnya dengan cara keren versi forum cewek gaul yang tertera di kolom berita majalah mingguan kampus. Tatapan matanya dingin, menusuk lawan bicaranya tajam dengan mata yang tak melepaskan mangsanya bahkan sedetikpun. Suaranya dalam dan penuh arogansi.

Dan detik selanjutnya, "Awwww!!! Ampun... Maafkan aku. Maaf" Jerit Taehyung yang sudah jelas aku tahu siapa yang bisa membuatnya berteriak seperti barusan. Jisoo dan Seol pasti sedang menarik anak rambut di samping telinganya.

Semua aman dibawah kendali Jisoo dan Seol, apalagi untuk anak badung seperti Tae.

"Hm..."Park Sooyoung berdehem. Membuat fokusku kembali lagi padanya.

"Ya. Park Sooyoung." aku diam sejenak memberikan jeda sekaligus berpikir kalimat apa yang bakal ku luncurkan selanjutnya.

"Aku minta maaf, Sunbaenim."ujar Park Sooyoung tiba-tiba, seraya membungkuk dalam dan berulang-ulang. Rambutnya yang digelung bergerak naik turun "Aku salah mengira waktu itu. Maafkan aku." tuturnya lagi.

Dia terus melakukan hal yang sama, bahkan kali ini lebih dalam. Hingga mungkin hidungnya mampu menyentuh lututnya sekarang.

Beberapa panitia yang lain dari kelas sebelah melihat kejadian ini, memandangku aneh, seolah aku beneran senior jahat yang tidak berbudi.

"Hentikan itu. Angkat kepalamu" perintahku padanya yang tak kunjung mengangkat wajahnya.

Hyuk keluar dari kelas sebelah kananku, "Wah, Jae. Masih pagi, udah dapat kerjaan aja lo"

Aku hanya membalasnya dengan, "Yah begitulah. Junior zaman sekarang kan sangat suka berulah pada seniornya." aku menatap Park Sooyoung yang kini semakin menegangkan bahu-bahunya.

'Matilah aku. Dia mendoktrin senior lain untuk berpikir jahat tentangku' batin Sooyoung.

"Sudah lanjutkan sana. Tapi jangan kejam-kejam Jae, kasihan cewek manis begitu." pesan Hyuk lalu masuk kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNIT 705 (Sungjoy) Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang