Tiga

333 83 21
                                    

Vote and comment ya :)

Yook Sungjae POV

Aku terduduk diatas kasur Chorong Noona. Dia pasti sedang berada di kampus saat ini.

Setelah menghidupkan pendingin ruangan, aku berbaring diatas kasur sambil menutup wajahku dengan lengan.

Chorong noona, kekasihku. Anggaplah begitu kurang lebih.

Aku sudah jatuh cinta dengannya sejak SMP dan berteman sejak kecil. Dia hangat seperti ibuku. Aku dan orang tuaku pindah dari Gyeonggi ke Seoul, aku dengan sengaja memilih kampus ini, meskipun aku bahkan bisa mendapatkan yang jauh lebih dari ini. Walaupun aku kini tinggal di Seoul, aku lebih banyak menghabiskan waktu di kost ini bermalam di kost Changsub hyung ataupun noona.

Tiba-tiba perutku keroncongan, aku bangkit untuk menengok isi kulkas, mencari sesuatu yang bisa kumakan.

Ada beberapa jenis kue, salah satunya brownies. Namun, aku sedang tidak nafsu makan sesuatu yang manis saat ini. Ada pula beberapa sayur-mayur, daging, bahkan ada kimchi, noona punya bahan makanan yang tidak biasa dimiliki anak kost seperti kami, Chorong noona berbeda, dia yang terbaik.

Aku mengeluarkan bahan makanan dan mulai memasak sesuatu, akhir-akhir ini aku belajar membuat kimchi jjigae. Usai memasak dengan penuh cinta ala-ala Baek Jung Won Chef, aku menatanya diatas meja kecil, tempat noona sering makan.

Setelah menata meja, aku mengambil kertas post it berwarna-warni mirip chorong noona seraya menuliskan,

"Selamat makan, Noona. Aku menyayangimu."

Aku menyengir lebar membayangkan ekspresi noona saat melihat kejutan kecil yang aku ciptakan ini.

Jam dinding domo berwarna coklat milik noona, sudah menunjukkan pukul 5 sore, artinya sebentar lagi dia akan pulang kuliah.

Aku segera menyingkir dan membereskan seluruh barang-barangku bermaksud untuk pindah dan mengungsi ketempat changsub lagi.

Aku berisul sambil mengunci kembali pintu kamar noona. Aku punya duplikat kunci kamarnya dan kamar changsub hyung.

Saat melirik kesayap kiri bangunan, aku  mendapati Park Sooyoung sedang berberes dan mengangkat kasur untuk dipindahkan. Rambutnya dikuncir asal-asalan, dia hanya mengenakan kaus putih polos dan celana pendek. Aku mengangkat bahu enggan untuk perduli.

Satu yang kutahu dia tinggal di sebelah kamar changsub hyung.

Aku berbaring dikasur Changsub hyung sambil main game online, suara geratak gerutuk dari kamar sebelah sangat mengganggu, bunyi barang yang dipindahkan, suara tapak kakinya, suara keluhannya, berdecis, merutuk dan mengomel.

Sungguh, dia sangat berisik!

Sampai tiba-tiba aku mendengar suara chorong noona berbincang dengannya. Aku tersenyum lagi seperti mendapat penawar atas seluruh kesebalanku pada Park Sooyoung itu.

Kamar-kamar disini sangat tidak kedap suara, aku bahkan bisa mendengarkan seluruh percakapan mereka. Chorong noona hanya menyapa penghuni baru itu lalu pergi.

Aku beranjak berdiri dari kasur hendak mandi saat tiba-tiba,

"Apa kau ikutan mengejekku, ha ?" Aku bergenjit dan melihat dinding pembatas antara kamar ini dan kamar Park Sooyoung.

Aisssh, kupikir dia sedang memarahiku. Dasar cewek bodoh.

Aku masuk ke kamar mandi sambil bersiul dan ikut merasakan ada orang yang ikut masuk. Suaranya cukup berisik sampai aku menghidupkan shower, suaranya hening seketika. Kurasa dia keluar kamar mandi. Aku sedang sibuk menuangkan shampo, lalu lanjut menggosok rambutku, bergerak dalam diam tidak menimbulkan suara.

UNIT 705 (Sungjoy) Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang