PART 7

1.2K 49 4
                                    

"Baru pulang Sayang?" tanya Ify saat melihat Devon yang baru masuk kedapur dan langsung duduk didepan meja bar lalu mengambil cookies yang baru dibuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru pulang Sayang?" tanya Ify saat melihat Devon yang baru masuk kedapur dan langsung duduk didepan meja bar lalu mengambil cookies yang baru dibuatnya. Devon menganggukkan kepalanya sambil tetap memakan cookies itu.

"Ganti baju dulu sana!" suruh Ify.

"Bentar Bunda." Jawab Devon sambil mengunyah. Ify menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Udah pulang Kak?" Tanya Devon pada Darren yang baru pulang juga dan tentu saja langsung kedapur. Kebiasaan Darren, Devon dan Caca jika pulang ke Rumah pasti langsung mencari Bunda mereka yang mereka yakini ada didapur. Darren hanya menganggukkan kepalanya lalu menghampiri Bundanya dan menghadiahkan sebuah ciuman dipipi Bundanya.

Nah kalo kebiasaan mencium pipi saat bertemu dan berpisah dengan Ify hanya Darren yang punya. Kalo Caca biasanya dia akan langsung memeluk Bundanya. Nah kalo Devon. Dia tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu. Bukan karena Devon tidak dekat dengan sang Bunda. Hanya saja Devon adalah tipe orang yang akan melakukan sesuatu secara spontan, dan itu sama sekali tidak membutuhkan kebiasaan. Yah. Devon memang yang paling simple. Rio dan Ify memakhlumi itu.

"Kamu sendiri juga baru pulang? Kayaknya kamu dah pulang daritadi." Tanya Darren sambil mengambil air dingin dari dalam kulkas.

"Aku nganterin Stella ke Lokshootnya dulu." Jawab Devon. Darren mengalihkan tatapannya pada Devon dan menatapnya curiga.

"Kamu sama Stella....."

"Hanya rekan bisnis dan teman." Kata Devon sebelum Kakaknya meneruskan ucapannya.

"Stella? Siapa Stella?" tanya Ify pura-pura penasaran tentu saja. Karena dia tau dengan siapa saja Anak-anaknya bergaul. Tapi bukan berarti dia harus mengenal mereka.

"Bunda nggak usah mulai deh." Kata Devon malas. Dia sangat tau Bundanya saat ini sedang menggodanya. Karena sudah jelas pasti Bundanya tau dari Auntynya. Ify terkekeh melihat kekesalan Putranya.

"Tapi dia cantik lho Bun. Kayaknya juga Anaknya baik." Kata Darren sambil membayangkan Stella. Devon menatap Kakaknya dengan tatapan membunuh yang dibalas tatapan santai oleh Darren.

"Ummm.. tapi sih kayaknya masih tetep milih Queen deh." Lanjut Darren yang kali ini benar-benar membuat Devon ingin memutilasi Kakaknya itu.

"Benarkah? Bunda jadi penasaran sama yang namanya Stella." Kata Ify yang ikut-ikutan menggoda Devon.

"Lebih baik Bunda kenal dia dulu. Baru deh Bunda nentuin siapa yang akan jadi Menantu Bunda." Kata Darren makin genjar menggoda Adiknya.

"Baiklah. Kapan-kapan ajak Stella kesini ya Sayang!" kata Ify sambil mengedipkan sebelah matanya menatap Devon dengan tatapan menggoda. Sedangkan Darren sudah tertawa sangat puas karena setelah sekian lama akhirnya dia bisa menjahili Adiknya yang super jahil.

PROMISE#1 [Friend or Love?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang