03

326 20 2
                                    

Rasa  cemas  dan  khawatir  itulah  yang  dirasakan  tiffany  saat  ini.  Bagaimana  tidak?  Ia  berulang  kali  mencari  temannya tapi  sampai  saat  ini  ia  belum  bisa  menemukannya.

"Kau  dimana ,yoong" gumam  tiffany  cemas  yang  saat   ini  berada  didepan  kelasnya  sambil  mengedarkan  pandangannya  kesekeliling  berharap  ia  melihat  dan  atau  menemukan  temannya

"Chogiyo ?"ucap  seseorang  tiba  tiba   dibelakang  tiffany. Tapi  tiffany  tidak  memedulikannya  dan  tetap  melihat  kesekeliling . Orang  itu  menggaruk  tengkuknya  yang  tidak  gatal

"Chogiyo agassi..."Ucap  orang  itu  sekali  lagi  yang  ternyata  seorang  pemuda  tampan  dan  manis

"Apa?!" jawab  tiffany kesal  membalikkan  badannya  dan  menatap  pemuda  itu  tajam.  Pemuda  itu  terlonjak  kaget

"M-maaf..."ucap  pemuda  manis  itu  gugup.

Tiffany  melihat  orang  itu  dari  atas  kebawah

"Kau  anak  baru?"tanya  tiffany  dengan  menaikkan  salah  satu  alisnya merasa  baru  melihat  wajah  orang  itu. yang  ditanya  mengangguk

"I-ya ,aku  Luhan"ucap  orang  itu  memperkenalkan  diri  dengan  mengangkat tangannya  untuk  bersalaman

"Tiffany "balas  tiffany  tanpa  membalas  tangannya. Pemuda  itu — Luhan  kembali  menurunkan  tangannya  yang  sempat  menggantung  diudara  dengan  canggung

"Mau  apa  kau  tadi?"tanya  tiffany  dengan  melipatkan  kedua  tangannya  di  dada

"Emm.. aku  ingin  bertanya  dimana  letak  ruangan  kepala  sekolah"jawab  luhan

"Oh..lurus  saja  dari  sini , lalu  nanti  kau  akan  lihat  ada belokan disana  dan  ada pintu  berwarna  biru  muda, itulah ruangannya"kata  tiffany  memberitahu

"Terimakasih  tiffany ssi, aku  permisi  dulu"ucap  luhan  sambil  tersenyum  manis  sebelum  pergi

Deg

Tiffany  merasakan  debaran  jantungnya  kala  melihat  senyum  pria  itu yang  menurutnya  manis  sekali. tunggu,manis?buru buru  tiffany  menggelengkan  kepalanya  keras  keras

"Aku  pasti  sudah  gila"gumam  tiffany  lalu  berjalan  mencari  yoona  kesuatu  tempat  yang  satu  lagi  belum  ia  cek .

.

.

Menangis,  itulah  yang  yoona  lakukan  saat  ini. Dengan  menenggelamkan wajahnya  dikedua  lutut  yang  ia  peluk  erat.  Ia  tak  peduli  bolos  di jam  pertama  pelajaran  dan  temannya  yang  mungkin  sedang  mencemaskannya  atau  mencarinya.  Ia  hanya  ingin  sendirian  saat  ini. Meluapkan  rasa  sakit  dan  sedihnya  dengan  menangis  seorang  diri.

Beberapa  menit  kemudian  ia  sudah  berhenti  menangis,  mengusap  sedikit  kasar  air  mata  yang  masih  membasahi  pipi.  Terdiam  sejenak  seperti  sedang  memikirkan  sesuatu. Kemudian  bangkit  berdiri.  Berjalan  sedikit  terburu buru  meninggalkan  atap  gedung  ini.

Tak  memerhatikan  jalan  membuat  ia  tak  sengaja  menabrak  bahu  orang  lain.

Bruk !

"Yoona ! "Ujar  seseorang  yang  tak  sengaja  ia  tabrak  adalah  temannya—tiffany

"Ah . Mianhe  fany-ya" ucap  yoona  terkejut  sambil  memegangi  pundaknya

"Dari  mana  saja  kau,  kau  tau? aku  mencemaskanmu  dan  mencarimu  dari  tadi  kemana  mana"tanya  tiffany  kesal

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang