Rasa cemas dan khawatir itulah yang dirasakan tiffany saat ini. Bagaimana tidak? Ia berulang kali mencari temannya tapi sampai saat ini ia belum bisa menemukannya.
"Kau dimana ,yoong" gumam tiffany cemas yang saat ini berada didepan kelasnya sambil mengedarkan pandangannya kesekeliling berharap ia melihat dan atau menemukan temannya
"Chogiyo ?"ucap seseorang tiba tiba dibelakang tiffany. Tapi tiffany tidak memedulikannya dan tetap melihat kesekeliling . Orang itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Chogiyo agassi..."Ucap orang itu sekali lagi yang ternyata seorang pemuda tampan dan manis
"Apa?!" jawab tiffany kesal membalikkan badannya dan menatap pemuda itu tajam. Pemuda itu terlonjak kaget
"M-maaf..."ucap pemuda manis itu gugup.
Tiffany melihat orang itu dari atas kebawah
"Kau anak baru?"tanya tiffany dengan menaikkan salah satu alisnya merasa baru melihat wajah orang itu. yang ditanya mengangguk
"I-ya ,aku Luhan"ucap orang itu memperkenalkan diri dengan mengangkat tangannya untuk bersalaman
"Tiffany "balas tiffany tanpa membalas tangannya. Pemuda itu — Luhan kembali menurunkan tangannya yang sempat menggantung diudara dengan canggung
"Mau apa kau tadi?"tanya tiffany dengan melipatkan kedua tangannya di dada
"Emm.. aku ingin bertanya dimana letak ruangan kepala sekolah"jawab luhan
"Oh..lurus saja dari sini , lalu nanti kau akan lihat ada belokan disana dan ada pintu berwarna biru muda, itulah ruangannya"kata tiffany memberitahu
"Terimakasih tiffany ssi, aku permisi dulu"ucap luhan sambil tersenyum manis sebelum pergi
Deg
Tiffany merasakan debaran jantungnya kala melihat senyum pria itu yang menurutnya manis sekali. tunggu,manis?buru buru tiffany menggelengkan kepalanya keras keras
"Aku pasti sudah gila"gumam tiffany lalu berjalan mencari yoona kesuatu tempat yang satu lagi belum ia cek .
.
.
Menangis, itulah yang yoona lakukan saat ini. Dengan menenggelamkan wajahnya dikedua lutut yang ia peluk erat. Ia tak peduli bolos di jam pertama pelajaran dan temannya yang mungkin sedang mencemaskannya atau mencarinya. Ia hanya ingin sendirian saat ini. Meluapkan rasa sakit dan sedihnya dengan menangis seorang diri.
Beberapa menit kemudian ia sudah berhenti menangis, mengusap sedikit kasar air mata yang masih membasahi pipi. Terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu. Kemudian bangkit berdiri. Berjalan sedikit terburu buru meninggalkan atap gedung ini.
Tak memerhatikan jalan membuat ia tak sengaja menabrak bahu orang lain.
Bruk !
"Yoona ! "Ujar seseorang yang tak sengaja ia tabrak adalah temannya—tiffany
"Ah . Mianhe fany-ya" ucap yoona terkejut sambil memegangi pundaknya
"Dari mana saja kau, kau tau? aku mencemaskanmu dan mencarimu dari tadi kemana mana"tanya tiffany kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember You
RomanceCast : Sehun - Yoona "Aku lelah..... bolehkah aku menyerah mengharapkanmu ?"