4/?

327 6 2
                                    

Sudah satu jam lebih Malia dan Lydia menunggu Ivan dan Evan, mereka menghabiskan waktu menunggu mereka dengan berkeliling, keluar masuk toko baju, membeli beberapa aksesoris perempuan, lalu memutuskan untuk membeli minum disalah satu Tea shop di mall tersebut dan menunggu Ivan dan Evan ditempat tersebut. Tidak ada kabar dari kedua teman mereka itu. Ponsel milik Evan tidak aktif, sedangkan ponsel Ivan aktif tapi seakan ditelan bumi, Ivan sama sekali tidak menjawab saat Lydia mencoba menghubunginya.

"Mereka kemana sih?" tanya Lydia yang terus memandangi ponselnya menunggu setidaknya salah satu dari mereka memberi kabar.

"Ivan masih gak jawab?" tanya Malia sambil menyeruput Hazelnut Milk-Tea miliknya, "Gak sama sekali," jawab Lydia menggelengkan kepalanya. Malia menghela nafas pelan, "Yaudahlah paling mereka tiba-tiba diajak nongkrong sama senior"

"Iya sih, tapi seenggaknya ngasih kabar dong?" kata Lydia sambil meletakkan ponselnya diatas meja, lalu meraih Pearl Milk-tea miliknya dan meminumnya.

"Mungkin mereka lupa? Lo tau kan kalau udah sama senior mereka kayak gimana," Lydia mengangguk. Ivan dan Evan memang terkenal diangkatan mereka dan dikalangan senior.

"Yaudahlah, liat aja besok tuh anak berdua" kata Lydia kesal sambil terus meminum Pearl Milk-Tea nya. Malia tertawa pelan lalu melayangkan tangannya ke kepala Lydia dan mengacak-ngacak rambut Lydia pelan "Yaudah cepet abisin minumnya, abis itu gue anterin lo pulang" kata Malia dengan lembut. Lydia mengangguk dan tanpa sadar wajahnya memerah.

.
.
.

Ivan membantingkan tubuhnya dikasur kesayangannya. Ivan seharusnya sedang bersenang-senang di Mall bersama teman-temannya, tapi tentu saja ada sesuatu yang jadi penghalang. Sebenarnya Ivan bisa saja sekarang pergi menyusul Malia dan Lydia di Mall, tapi mood Ivan benar-benar sudah rusak karena kejadian dengan Evan dan Calista, apalagi Evan yang tiba-tiba tidak jadi ikut. Ivan juga seharusnya memberi kabar kepada Lydia kalau dia tidak akan datang, tapi Ivan sudah terlalu malas untuk mengambil ponselnya.

Banyak hal yang menjadi pikiran Ivan saat ini. Pertama, ada apa sebenarnya dengan Evan dan Calista? kenapa Evan sangat tidak suka dengan Calista? masalah apa yang membuat mereka sampai seperti ini?

Kedua, sifat Evan yang posesif. Sebelum kejadian tadi saat Evan tiba-tiba menggenggam tangannya saat ingin menjabat tangan Calista, Ivan belum pernah melihat sisi posesif Evan. Setiap orang pasti punya sisi posesif, tapi bukannya sifat itu biasanya muncul saat kita memiliki sesuatu hal atau seseorang yang kita sayang dan tidak ingin direbut oleh orang lain? tidak mungkin kan Evan sayang dengan Ivan? secara mereka baru beberapa bulan kenal. Atau mungkin Evan memang posesif dengan sahabat-sahabatnya? tapi sejauh ini Evan selalu menunjukkan sifat yang cuek kepada Ivan, bahkan ke Lydia dan Malia.

Ketiga, perasaan aneh Ivan saat setiap kali Evan menggenggam tanganya. Seumur hidup Ivan berpegang tangan laki-laki, ia tidak pernah merasakan perasaan aneh seperti saat Evan menggenggam tangannya. Perasaan hangat, seakan Ivan tidak ingin melepaskan genggaman Evan. Perasaan yang membuat wajahnya seketika memanas. Perasaan yang membuatnya bingung dengan dirinya,  apakah hal ini normal?

Keempat,  mimpi Ivan dengan Evan. Ivan tidak pernah memimpikan seseorang seperti itu, berbaring ditempat tidur dan bergenggaman tangan, apalagi seseorang itu adalah laki-laki. Saat pertama kali Ivan mimpi basah, itupun dengan seorang perempuan yang wajahnya pun tidak dikenal oleh Ivan, mimpinya pun samar-samar diingatan Ivan. Ditambah lagi, hal yang membuat Ivan bingung adalah, ia tidak ingin mimpi itu berakhir. Ivan ingin tahu bagaimana kelanjutan mimpi itu, Ivan ingin terus merasakan kehangatan genggaman Evan, walau hanya dalam mimpi.

Evan menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan pikiran-pikiran itu. Saat itu juga pintu kamar Ivan diketuk, "Ivan, kamu udah makan belum nak?" suara wanita terdengar dari balik pintu. Ivan mendesah pelan, "Belum, bu" jawab Ivan singkat, masih berbaring ditempat tidurnya. "Yaudah, kamu makan dulu sekarang" kata Ibu Ivan "Iya, bu. Bentar lagi Ivan makan" Ivan bangkit dari tidurnya dan duduk ditepi kasur. Ivan menghela nafas dan mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Evan and Ivan (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang