4.Kisah Itu

52 22 11
                                    

Sebenarnya apakah masih ada ketulusan saat sesuatu yang sudah kita jalani kemudian dihancurkan begitu saja? Tuhan maha adil.

Kenangan itu terungkit lagi saat aku sudah mulai lupa semua ini.

VANI ARLIESTA PUTRI

Dua tahun lalu lebih tepatnya saat aku menemukan cinta pertamaku dan aku menjalani hubungan hampir selama satu tahun bersama dia, Gema.

Gema masa lalu ku, aku tak mengerti mengapa aku bisa jatuh hati pada dia. Entah sepertinya hati ini memang menuntunku dulu untuk bersamanya. Dia yang telah membuatku merasakan indah nya cinta pertama dan dia pula yang mengajariku rasanya patah hati.

Indah memang saat-saat aku bersamanya. Walaupun hubungan kami berjalan saat kami masih kelas dua SMP, itu tak masalah bagiku. Karena sejak dulu prinsip ku adalah menjalani hubungan tidak harus memandang umur. Asalkan serius? Itu tak masalah.

Tapi ini pelajaran bagiku, bahwa memang dulu aku terlalu percaya bahwa dia dapat membahagiakan ku dengan ketulusan cinta yang dia berikan, hingga pada akhirnya aku menyadari bahwa cinta nya itu hanya untuk main-main saja. Lebih tepatnya mempermaikan hati yang telalu tulus mencintai dirinya.

Kisahku pahitku berawal dari suatu ketika ada rasa yang bimbang melanda hati ku selama hampir beberapa minggu. Selama itu sikap Gema berubah drastis. Dari Gema yang perhatian hingga menjadi Gema yang selalu mengabaikanku.

Aku selalu berpikir bahwa itu mungkin hanya perasaanku saja. Dan aku beranggapan bahwa Gema sedang mengalami masa bosan dalam suatu hubungan. Aku memaklumi sikap Gema jika memang keadaannya seperti itu. Memang ada kalanya saat kita menjalani hubungan yang sudah berlangsung cukup lama salah satu maupun dua duanya akan merasakan bosan sesaat. ingat sesaat, dan rasa bosan sesaat itu bukan sebuah alasan untuk mengakhiri suatu hubungan.

TRISTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang