Ruangan yang sangat luas terbentang di hadapan mereka. Cat berwarna cream dengan garis-garis artistik yang teratur. Lampu gantung yang sangat terlihat mewah.Mereka masuk. Menginjakkan kaki untuk yang pertama kali di museum tengah kota ini.
"Woaah, tae! Lihat, patung kelinci!" Jungkook melompat senang ke patung kelinci yang ada di belakang pintu masuk. Ajakan Jungkook ternyata tidak terdengar oleh Taehyung. Ia asyik dengan pikirannya yang melayang entah kemana sesaat setelah melihat isi museum yang menurutnya sangat fantastis!.
"Daebak!" Bisik Taehyung pada diri sendiri. Rahang bawahnya turun setelah mengucapkannya. Sekarang ekspresinya seperti orang yang sedang melamun.
Brak!
Seorang turis laki-laki menabrak Taehyung dari belakang. "Eh? I'm Sorry mister" ucap Taehyung membalikkan badannya. Sedari tadi ia berdiri di ambang pintu masuk museum sambil terbengong-bengong. Wajar saja ada yang menabraknya dari belakang, menghalangi.
"It's okay, can i?" Turis berambut blonde dengan kamera yang menggantung di lehernya juga kaos putih tidak berlengan itu pun buka suara.
"Ah, yes i'm sorry" Taehyung menepi. Mempersilahkan turis itu lewat. Tidak sadar, ternyata Jungkook memperhatikannya dari tadi. Ia berdiri di depan patung kelinci di seberang Taehyung dan memasang wajah yang.. aneh.
"PFFTT, HAHAHAHHAAAAHA!!!!" Tiba-tiba Jungkook tertawa sangat keras. Orang di sekitarnya sampai menengok dan berbisik-bisik. Taehyung memasang wajah datar dan mendekati Jungkook yang masih tertawa terpingkal-pingkal. Ia berhenti di depan jungkook dan tersenyum menunjukkan eye smile nya. Jungkook berhenti tertawa seketika. 'Senyuman palsu! Dia akan membunuhku!!'. Jungkook melangkah, mencoba kabur dari Taehyung yang masih tersenyum.
"MAU KEMANA?" Masih dengan senyuman yang makin lebar.
Glek! Jungkook berhenti. Belum ada selangkah ia kabur. Keringat dingin mengucur di pelipisnya.
"Ahah- aku mau lihat p-patung.. iya patung, itu disana- bagus s-sekali" berdiri tegap sambil menunjuk-nunjuk lukisan yang jauh di belakang Taehyung.
Taehyung melunturkan senyumnya. Pipinya pegal karna senyuman palsu. Wajahnya kembali datar tanpa melihat ke arah yang Jungkook tunjuk. "Itu lukisan, bodoh! Haissh" akhirnya Taehyung pergi dari hadapan Jungkook yang sedari tadi menahan nafas. 'sana! yang jauh!' batin Jungkook yang akhirnya bisa bernafas layaknya manusia.
Taehyung meninggalkan Jungkook yang memilih melihat dan mengamati patung kelinci merah muda berpakaian tentara di belakang pintu tadi. Tidak heran, Jungkook memang sangat menyukai kelinci, apalagi yang warnanya merah muda.
Tatanan patung dan lukisan di Art museum sangat rapih dan artistik. Diberi jarak sekitar 2 meter. Pagar-pagar merah setinggi lutut mengepung patung dan lukisan tua. Memberi jarak antar pengunjung dan benda-benda bersejarah yang rapuh.
Ruangan pertama adalah ruangan lukisan. Lukisan-lukisan ber frame dari yang besar sampai yang kecil berjejer rapih dengan tentu saja pagar merah. Kebanyakan lukisan berasal dari negara tuan rumah ini-Italy.
Taehyung berjalan sambil mengagumi seni yang menurutnya semakin kesana semakin fantastis!. Ia sangat menyukai seni, terutama lukis. Ia sekolah di Universitas dan mengambil seni, betapa tertariknya ia pada seni. Ia pernah mengikuti lomba seni lukis tingkat kota pada kelas 2 JHS dan memenangkan juara II. Saat itu dia sangat senang dan memutuskan untuk meneruskan semua yang berhubungan dengan seni, terutama lukis.
"Woah!" Taehyung mendekat pada salah satu lukisan. Seorang tentara yang terlihat sekarat, mobil meledak, pohon yang terbakar, dan gedung putih yang kotor. Lukisan itu terlihat sangat nyata, tetapi tidak dengan wajah tentara itu. Wajahnya tidak beraturan dengan warna merah darah yang mendominasi wajahnya. Seram.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Art [Hiatus]
FantasyIa inginkan hidup, seperti orang-orang yang melihatnya. Tidak disini, di dunia Kanvas dengan polesan cat minyak kering dan berdebu. *Banglyz* TaeJeong* Update tiap malem Kamis