Piece

80 17 0
                                    


It's Begin

Cukup lama mata mereka menelusuri tiap sudut museum. Beberapa gambar hasil jepretan Taehyung juga sudah dirasa cukup. Kini mereka duduk di depan ruang lukisan, mengerjakan tugas yang disuruh dosen untuk Taehyung.

Tik Tik Tik

Jari lentik dan panjang milik Taehyung menari bebas di keyboard laptopnya. Ia sangat serius, menandakan kalau tugas itu memang sangat penting.

"Aku lapar, ada toko tidak?" Tanya Jungkook.

"Ada di dalam, habis ruangan patung" pandangan Taehyung tidak lepas dari laptopnya.

"Mau nitip apa? Tapi kau yang bayar" ucap Jungkook seraya beranjak.

"Apa saja. Pakai uangmu dulu, aku janji akan ganti"

"Memangnya kapan terakhir kau kembalikan uangku?"

"Tidak pernah" jawab Taehyung enteng.

Jungkook pergi dan masuk ke dalam museum. Taehyung kini terlihat lebih serius. Ia terus memandangi foto lukisan tentara yang menodongkan senjata. Ia ingat, lukisan dan fotonya berbeda.

20 menit kemudian..

Jungkook POV

"Dia suka makan ini tidak ya?"

Aku membeli 4 donat coklat dan 2 milkshake vanilla. Mungkin Taehyung suka ini? Tidak, sebenarnya aku yang suka..

Ruang lukisan. Sekarang aku berjalan di dalamnya, menuju pintu keluar. Berkali-kali aku melirik hasil belanjaku di toko tadi. Ah.. donatku yang lezat~ ku harap Taehyung tidak mau memakannya.

Kruuyuuukkkk!..

'sabarlahh sebentar lagi kita sampai!'

Aku mempercepat langkah kakiku. Pintu keluar sudah terlihat, oh surgaku~

Klang!!

"Apa itu?" Sepi, sepertinya tadi masih ramai?.

"Halo? Apa ada orang??"

BLAMM!!

"Tidak!!"

Pintu keluarnya tertutup. Hanya aku seorang yang ada di dalam.

Gugup. perlahan tapi pasti aku tetap berjalan menuju pintu. Tubuhku terasa terbang, detak jantung yang tidak teratur dan getaran tubuh yang tak bisa kuhindarkan.

Zzzppp!

Oh tuhan, apa lagi ini?!
Lampu yang tadinya menyala sangat terang kali ini berkedip dengan riang.

Aku memegang erat belanjaanku dan terus berjalan. Kucoba mengindahkan kondisi tubuhku saat ini. Jujur, aku sangat takut.

BAMM!!

Suara ledakan yang berasal dari belakangku membuat jangtungku dituntut untuk bekerja lebih keras.

BAMM!!

Dua kali suara ledakan, akhirnya kumantapkan untuk melihat ke belakang. Ragu-ragu, ku tarik nafas panjang dan kutahan semampuku.

DEG! Lampu ruangan yang tadi kulewati padam!

BAMM!!

Semua sudah jelas. Aku melihat lampu itu meledak dan padam dengan sendirinya. Lalu aku sadar bahwa makin lama lampu itu padam dan makin kesini.

BAMM!!

Tersisa dua lampu gantung lagi yang akan meledak di depanku dan di atasku. Posisiku tetap sama, dan herannya, kenapa aku tidak lari?

'Tuhan, tolong aku!'

BAMM!!

"TAEHYUNG-AAAHH!!!! Mmppppp!! Lepaskan aku!"

BAMM!!

.

.

.

.

.

Author

Taehyung, namja itu kini masuk ke dalam museum, berharap menemukan Jungkook yang sedari tadi ia tunggu.

Kruyuukkk...

"Ugh, dimana makananku?! Jungkook sialan!"

Taehyung mulai mempercepat jalannya.

Klang!!

Di tengah keramaian orang-orang, hanya suara itu yang berhasil ia tangkap dan didengarnya dengan jelas. Seperti suara kaleng yang dilempar.

"Eh? Silau siapa sih yang main cermin?"

Kilatan cahaya kecil yang datangnya entah dari mana. Seperti dipantulkan melalui cermin, tapi tidak ada orang yang bermain cermin di sekitarnya.

'oke, ini mulai seram'

Taehyung masih tetap menengok kanan kiri, berharap menemukan orang yang bermain cermin.

"Eoh?"

Ternyata pantulannya berasal dari pecahan cermin kecil di bawah sebuah lukisan besar. Tidak ada siapapun disitu.

'aku yakin tadi ada yang memainkannya'

Kali ini Taehyung berpaling ke lukisan dengan bingkai ukir yang sangat detail. Taehyung melongo melihatnya.

Sebuah lukisan besar yang terasa janggal baginya. Polesan cat minyak yang agak berantakan dengan 2 sosok yang terlihat mirip manusia didalamnya. Sosok pertama terlihat seperti perempuan dan wajahnya tampak jelas dibanding sosok di belakangnya yang terlihat seperti manusia terbakar.

"Sudahlah, jangan diperhatikan. Lukisan itu hanya membuat moodmu hancur" suara yang lembut berbicara dari belakang, suara yeoja.

"Eh? Ooh ternyata kau, dosennya Jungkook kan?" Taehyung menerka.

"Oh ternyata dia sudah memberi tahumu? Namaku jeong Yein" ia mengulurkan tangan dan tersenyum.

"Kim Taehyung. BTW, maafkan sikapku yang tadi ya? Kukira kau pacarnya, jadi agak cemburu kalau kau dekat-dekat dia" Taehyung tersenyum dan melepas uluran tangannya.

"Sudah ku maafkan. Lagipula sepertinya umur kita tidak jauh, jadi jangan terlalu formal"

"Ah, arra. Memangnya berapa umurmu?"

"24 tahun"

"Berarti umur kita memang tidak jauh. Umurku 23 tahun"

Yein bergeming

"Ahah, bukannya tadi kau keluar? Kabur dari kami(?)" Ucap Taehyung sambil menggaruk tengkuk.

"Aku kembali untuk melihat lukisan yang ada di depanmu itu" Yein menunjuk lukisan di depan Taehyung.

"Memangnya itu lukisan ap-" ucap Taehyung terputus.

BAMM!!!

•°•°•°•°•°TBC°•°•°•°•°•

Ini.. yah..

Ini ceritaaaa yey =_=

Tokoh utama belum muncuull,
Mereka mulai bergerak gaess,
Ayo bacaa (T_T)
Yang udah baca jan lupa Votement yaa 😂 ditunggu nih 😂
Maaf updatenya kelamaan..

Rencana besok update kalo bintangnya udah 20..k 😂 ga lah 😂 klo udah 20 aja, ga muluk-muluk :')

Peace ✌

A Piece of Art [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang