5. Tragedi {2}

33 7 9
                                    

Embun pagi meraba wajah para murid di SMPN 1 Giri yang sedang berjalan memasuki sekolah dan memulai pelajaran lebih pagi. Di tengah-tengah pelajaran putri baru datang dan menyela guru yang tengah mengajar. Kelasnya yang sepi dan sunyi tidak terlihat seperti biasanya. Kelasnya di penuhi rasa ketakutan dan mistis. Di tempat duduknya, Mai-chan merasa tidak nyaman dengan hawa kelas. Putri juga merasakan hal yang sama, namun Putri memiliki perasaan yang janggal.

"Kkrrriiiinnnggg!!!"
Waktu bimbingan pagi mereka telah selesai. Para murid laki-laki masuk terlambat dan tidak mengikuti bimbingan. Semua murid laki-laki dan sebagian perempuan keluar tak terkecuali Yandra. Saat perjalanan keluar, dia menghampiri Sinari dan bercanda. "Hei! Kemarin kamu habis kesurupan ya?!" Tanya Yandra tanpa merasa bersalah. Entah apa ini sebuah candaannya juga atau tidak. Teman di seberangnya spontan memukul dan mencelotehi Yandra.

Tanpa pikir panjang, Yandra keluar dan bermain bersama teman-temannya. Sinari menyodorkan tubuh ke meja dan menatap ke arah Onaka-chan. Tetesan air keluar dari matanya. Tangisan rasa kesakitan dan marah terpancar pada matanya. Semua para gadis mengerumuninya hingga hawa kelas menjadi panas. "Heii! Jangan di kerumuni! Nanti tambah marah!" Cetus Onaka-chan dengan menggebrak meja. Keadaan semakin kacau dan tidak terkendali. Para murid di kelas IX G khawatir dan kebingungan hanya karena ulah Yandra.

PUTRI POV

Kepanikan, khawatir, takut, dan kebingungan yang di rasakan oleh teman-temanku mengundang rasa penasaran hingga semua murid kelas lain berkumpul hanya untuk melihat apa yang terjadi. Aku sendiri yang tidak tahu apa-apa dan apa yang telah terjadi, membuat tangan lemas dan nyeri, kepala pusing, dan badan terasa sedikit berat. Gebrakan Onaka-chan membuat seisi kelas terdiam. Aku yang HANYA mengetahui tentang kejadian sebelumnya di panggil oleh Aizah-chan dan Laifa untuk menenangkan Onaka-chan dan Sinari. Sontak aku menghampiri Onaka-chan terlebih dahulu.

"Onaka-chan.. ma-mana yang sakit?!" Tanyaku tergesa-gesa dan kebingungan.

"Put.. S-Sinari... Itu! Jangan di kerumuni! Aku tambah pusing nanti!" Ujar Onaka-chan dengan suara kesakitan dan gemetar.

Tak sempat dipikirkan, aku langsung pergi dengan cepat hingga menaiki kursi. Langsung ku teriaki dan ku suruh anak-anak di sekitarnya untuk minggir. Hingga hanya tersisa 2-4 anak yang ada di sekitar Sinari. ku suruh untuk berhenti menangis dan jangan di rasakan. Apa yang aku katakan di dengar baik oleh sahabat-sahabatnya, ucapanku itu di ulang-ulang oleh mereka yang ada di sekitar Sinari. Aku langsung kembali dan melihat keadaan Onaka-chan.

"Gimana? Sudah mendingan?" Tanyaku sembari mengecek.

"Iya.. sudah.. aku keluar sajalah.." yakin Onaka-chan yang terlihat sangat lemas dan kebingungan.

Aku langsung duduk sambil menghela nafas. Tak lama kemudian, salah satu sahabat Sinari menggenggam tanganku dan menarikku ke bangkunya. Aku dimintai tolong untuk mengawasi Sinari, jika terjadi apa-apa mereka bilang hanya aku yang bisa menahannya. Aku yang merasa kasihan dan takut terjadi sesuatu akhirnya menurutinya. Tapi bukannya tenang, justru Sinari menangis dan teriak kesakitan. Saat ku tanya "apanya!? Apanya yang sakit?!" Ia hanya mencengkram. Daerah uluh hati dan teriak "s-sakit... S-sakit Lai... Sakit...". Aku kebingungan harus bagaimana. Jika ada pelatihku mandi waktu itu, pasti semua ini bisa selesai dengan cepat. Sahabatnya berusaha menenangkannya dengan mengatakan jangan di rasakan atau di tangisi. Aku tidak tau apa yang harus aku perbuat. Beberapa saat berfikir, muncul bayang-bayang Kei. Keinarra yang sedang melihat kejadian itu dari jarak yang jauh, langsungku tarik untuk mendekati Sinari.

"Kei! Apa kamu bisa menolongku? Bisakah kamu lihat apa yang ada di sekitarnya, Dan bisakah kamu mengusirnya untuk tidak mendekatinya?" Bisikku di telinga Kei.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang