3

367 84 18
                                    

Akan lebih baik jika pasien 202 dapat bertemu lagi dengan pria yang dikenalinya tadi. Sebab bisa saja ia mendapatkan ingatannya kembali.

Suster itu melangkah pelan sepanjang koridor ruangan VIP rumah sakit, ia terus teringat perkataan dokter mengenai pasien yang sudah ia rawat sejak tujuh tahun yang lalu.

Suster yang bernama Seohyun itu sudah menganggap pasien 202 sebagai adik perempuannya. Seohyun menyayanginya sejak pertama kali melihatnya tiba di rumah sakit.

Tubuh gadis yang ditemukan mengapung di pinggir pantai itu sudah membiru dan wajahnya sangat pucat, juga terdapat beberapa luka.

Diperkirakan gadis itu sudah terapung di air selama dua hari, tidak ada yang mengenal maupun mencari gadis itu. Sebab itulah Seohyun merasa iba pada gadis yang sebatang kara memperjuangkan hidupnya.

Hidup gadis itu awalnya diprediksi tidak akan lama oleh para dokter, namun Seohyun selalu berdoa berharap untuk kesembuhan gadis itu.

Seohyun pun merawat pasien 202 yang terbaring koma itu dengan baik, ia pula yang selalu meletakkan bunga segar di ruangan pasien tersebut.

Lalu saat pertama kali melihat gadis itu sadar, disitu pula Seohyun merasa begitu senang sekaligus terharu. Ia sangat bersyukur.

Dan sekarang Seohyun akan membantu agar gadis itu mendapatkan ingatannya kembali.

Seohyun berniat mencari tahu tentang pria bernama Sehun esok hari melalui CCTV rumah sakit. Mencari tahu apa yang dilakukan oleh pria itu di rumah sakit.

Jika dia menjenguk salah satu pasien, Seohyun berniat menemui langsung dan bertanya pada pasien tersebut tentang Sehun.

Malam ini Seohyun bertugas di ruangan VIP, ia melangkah masuk ke dalam ruangan yang baru diisi oleh pasien penderita penyakit jantung kemarin malam. Seohyun harus mengecek kondisi terkini pasien.

Baru saja ia membuka pintu kamar VIP tersebut, terdengar nama Sehun dari dalam ruangan itu.

Seohyun dapat melihat pasien yang baru sadar itu menggumamkan nama Sehun berulang kali, sedangkan salah seorang wanita yang menunggui pasien juga menyebutkan nama Sehun.

Seohyun langsung menyimpulkan sepertinya Sehun mengunjungi kamar ini tadi pagi, dan wanita yang tengah dirawat itu adalah ibu Sehun.

Meski agak sungkan, Seohyun memberanikan diri bertanya pada mereka mengenai Sehun.

"Maaf nyonya jika saya lancang, tapi apakah memang benar Sehun adalah putra anda?"

Pasien yang masih menggunakan alat bantu pernafasan itu mengangguk lemah, sedang wanita yang berada disampingnya mengiyakan.

Seohyun tersenyum lega.

Pasien 202, aku akhirnya dapat menemukan orang yang mengenal pria itu. Semoga dengan ini, kau dapat mengetahui jati dirimu yang sebenarnya.

***

Sinar matahari mengintip dari balik tirai jendela bewarna putih transparan dan berhasil mengusik tidur Sehun.

Tubuh polosnya bagian atasnya itu menggeliat dibalik selimut tebal, ia perlahan membuka matanya.

Beberapa helai rambut blonde Sehun yang acak-acakan itu tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun.

Pupil matanya mengecil ketika terkena sinar matahari, ia segera menyipitkan matanya dan langsung turun dari ranjang.

Sudah tidak ada Sulli di kamar itu, ia melirik jam weker yang berada di meja. Pukul 10.00.

Dandelion LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang